SUATU hari, Abu Al-Haisar Anas bin Rafi’ tiba di Makkah bersama dengan anak-anak muda dari Bani Abdul Asyhal, termasuk Iyas bin Muadz untuk mencari sekutu dari orang-orang Quraisy dalam menghadapi kaumnya dari Al-Khazraj, Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam mendengar kedatangan mereka. Beliau datang menemui mereka dan duduk berbincang bersama mereka.
Beliau bersabda, “Maukah kalian menerima kebaikan yang jauh lebih baik daripada tujuan kedatangan kalian ke tempat ini?”
Mereka bertanya, “Apa itu?”
BACA JUGA: Banyaknya Khataman Quran Para Sahabat dan Ulama Salaf
Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Aku adalah utusan Allah yang diutus kepada hamba-hamba-Nya. Untuk menyeru mereka menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun dan telah Allah menurunkan Al-Kitab kepadaku.”
Kemudian Rasulullah menjelaskan tentang Islam dan membacakan Al-Quran pada mereka. Iyas bin Muadz, seorang pemuda di antara mereka berkata, “Wahai kaumku, demi Allah, ini jauh lebih baik dari tujuan kedatangan kita semula.”
Abu Al-Haisar Anas bin Rafi’ lalu mengambil segenggam penuh tanah kotor di bawah kakinya lalu menaburkannya ke wajah Iyas bin Muadz, seraya berkata, “Diam!! “Siapa yang menyuruhmu berbicara!! Aku bersumpah kami datang ke tempat ini bukan untuk keperluan itu!!”
Mendengar itu Iyas bin Muadz diam. Kemudian Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam pergi meninggalkan mereka sedangkan mereka kembali pulang ke Madinah. Saat itulah terjadi perang Bu’ats antara Aus dan Khazraj.
BACA JUGA: Abdullah lbn Umar, Sahabat yang Faqih, Zuhud dan Mahsyur Fatwanya
Tak lama kemudian Iyas bin Muadz berpulang menghadap Tuhannya.
Mahmud bin Labid menuturkan: Saat kematiannya, kaumnya selalu mendengarnya mengucapkan tahlil, takbir, tahmid dan tasbih hingga ia wafat. Mereka yakin sekali bahwa lyas bin Muadz meninggal dunia dalam keadaan Muslim. Ia merasa sudah masuk Islam sejak pertemuannya dengan Rasulullah dan ketika mendengar apa yang disampaikan Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam pada waktu itu. []
Referensi: Sirah Nabawiyah perjalanan lengkap Kehidupan Rasulullah/ Asy Syaikh Al Muhaddits Muhammad Nashiruddin Al Albani/ Akbar Media