PERANG Yarmuk terjadi pada tahun 13 H sebelum penaklukan Damaskus. Pasukan Romawi yang kala itu berjumlah sekitar 240.000 bergerak dibawah komando Theodor, sedangkan kaum muslimin berjumlah 40.000-45.000 prajurit bergerak dibawah komando Khalid bin Walid. Khalid telah banyak mengikuti peperangan, dan ahli dalam menyusun strategi berperang. Dalam perang kali ini ia membagi pasukan menjadi 36-40 detasemen kecil. Pasukan inti berada di tengah lalu dibagi menjadi 18 detasemen dibawah pimpinan Abu Ubaidah, Ikrimah dan al-Qa’qa.
Pasukan kanan dibagi menjadi 10 detasemen dibawah pimpinan ‘Amr bin ‘Ash dan Syurahbil bin Hasanah. Pasukan kiri dibagi menjadi 10 detasemen dibawah komando Yazid bin Abu Sufyan. Pasukan depan 1 detasemen kecil untuk ditugaskan mengawasi gerak musuh. Pasukan belakang dibagi menjadi 5 detasemen dibawah pimpinan Sa’id bin Yazid. Abdullah bin Mas’ud bertugas khusus untuk mengurusi pangan, kebutuhan pasukan dan juga harta rampasan. Al-Miqdad bin al-Aswad berkeliling melafalkan ayat-ayat jihad untuk memotivasi pasukan muslimin. Sedangkan khatib yang ditugaskan membakar semangat kaum muslimin adalah Abu Sufyan bin Harb.
BACA JUGA: Penyebab Kekalahan Umat Muslim di Perang Uhud
Begitu halnya dengan pasukan Romawi, mereka menyusun strateginya untuk berusaha mencerai beraikan pasukan kaum muslimin.
Salah seorang berkata pada Khalid, “Alangkah banyaknya pasukan Romawi dan alangkah sedikitnya pasukan muslimin.”
Khalid menjawab dengan penuh keyakinan, “Celaka engkau, engkau hendak menakutiku dengan pasukan Romawi? Pasukan itu menjadi banyak jika menang dan menjadi sedikit jika hina (kalah), bukan diukur dengan jumlah prajurit. Aku berharap al-Asyqar (kuda Khalid) sembuh dan pasukan Romawi menjadi lemah berkurang.”
BACA JUGA: Heraklius Heran Romawi Kalah di Perang Yarmuk oleh Pasukan Muslimin
Walau dengan perbedaan jumlah yang sangat jauh, keyakinan Khalid dan juga seluruh pasukan kaum muslimin tetap kokoh dan tak goyah melihat banyaknya pasukan Romawi. Mereka akan selalu ingat janji Allah, bahwa Allah akan membantu dan memenangkan mereka atas orang-orang musyrik. Atas pertolongan Allah, perang ini pun berakhir dengan kemenangan bagi kaum muslimin. Jumlah pasukan Romawi yang terbunuh berjumlah sekitar 120.000 orang, dan pasukan sebagian lainnya berhasil melarikan diri. Adapun kaum muslimin, 3.000 orang terbunuh, di antara mereka adalah Ikrimah bin Abu Jahal dan anaknya Amr, Salamah bin Hisyam, Amr bin Sa’id, Aban bin Sa’id dan lainnya. []
Sumber: Abu Jannah. Sya’ban 1438 H. Serial Khulafa Ar-Rasyidin, Abu Bakar ash-Shiddiq. Jakarta: Pustaka Al-Inabah.