DUNIA dibukakan bagi Umar bin Khattab, tapi Umar membuang muka darinya. Hingga Sa’ad bin Abi Waqqash pun pernah berkata, “Demi Allah, Umar tidak lebih dahulu hijrah dari kami. Aku tahu apa yang menjadikannya lebih utama dari kami, ia adalah orang yang paling zuhud di antara kami.”
Pernah Amirul Mukminin jatuh sakit. Kemudian para sahabat menganjurkannya untuk minum madu. Saat di Baitul Maal ada madu yang datang dari negeri-negeri kaum muslimin, tetapi Umar enggan minum sebelum meminta izin kepada rakyatnya. Umar kemudian mengumpulkan orang-orang lalu naik ke mimbar dan berkata, “Jika kalian mengizinkanku (aku akan meminumnya), jika tidak maka ini haram untukku.”
BACA JUGA: Rezeki di Mata Umar bin Khattab
Mendengar hal itu, masyarakat pun menangis mengasihani Umar. Mereka semua mengizinkan Umar meminum madu itu walau sebenarnya tanpa meminta izin pun masyarakat sudah ridha kepadanya.
Itulah cerminan yang ada dalam diri Umar bin Khattab, ia adalah orang yang paling zuhud terhadap dunia. Matanya tidak silau akan kenikmatan fana duniawi. Ia adalah orang yang paling berani untuk menumpas kemusyrikan, tapi yang paling banyak menangis tatkala sendiri mengingat Rabb-nya. []
Sumber: Abu Jannah. Sya’ban 1438 H. Serial Khulafa Ar-Rasyidin, Umar bin al-Khattab. Jakarta: Pustaka Al-Inabah.