Oleh: Dwiantoro
Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas Maret Angkatan 2016
SIAPA tak kenal Khabib Nurmagomedov? Seorang petarung UFC asal Rusia yang menjadi juara dunia UFC dengan rekor unbeaten atau tak terkalahkan. Hingga di pertarungan terakhirnya melawan Connor McGregor, ia sudah mengantongi rekor bertarung 27-0-0 alias 27 kali menang tanpa sekalipun merasakan hasil imbang dan kalah! Ibarat di dunia tinju, ia hampir sama dengan Floyd Mayweather Jr yang juga mengantongi rekor sempurna seumur hidupnya menjadi petinju.
Namun, ada yang menarik di pertarungan terakhir dari Khabib. Saat ia telah dinyatakan menang KO melawan Connor, ia sempat lepas kendali dengan melompati octagon dan menyerang tim dari Connor. Alhasil, dunia mengecapnya buruk karena sikap yang dianggap tidak sportif tersebut.
BACA JUGA: Tak Sengaja Bertemu Erdogan di Bandara, Khabib Nurmagomedov: Alhamdulillah
Banyak orang yang bertanya-tanya, mengapa Khabib sampai sebegitu emosi dan menyerang tim lawan, padahal Khabib dikenal sebagai seorang muslim yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman. Ia juga seorang yang rendah hati dan selalu memuliakan lawannya.
Semua kebingungan tersebut akhirnya dijawab oleh Khabib melalui konferensi pers setelah pertandingan melawan Connor. Ia menyatakan kekecewaannya terhadap dunia yang langsung menilai sikapnya tanpa lebih dulu mencari tahu duduk perkaranya. Ia kecewa terhadap orang-orang yang langsung mengecap buruk dirinya pasca pertandingan tersebut. Ia juga kecewa terhadap panitia pelaksana pertandingan yang dianggapnya tidak tegas dalam melaksanakan prosedur pertandingan.
Dalam konferensi persnya, Khabib mengatakan bahwa pihak Connor McGregor dan timnya sengaja mengolok-olok dirinya bahkan sebelum pertandingan dimulai. Pihak Connor melakukan aksi intimidasi secara verbal dan non verbal kepada Khabib sepanjang pertandingan. Khabib akhirnya tidak dapat menahan emosinya dan menyerang pihak Connor yang menurutnya sudah keterlaluan.
“Bagaimana mungkin Anda akan diam saja saat Anda, asal, keluarga, dan agama Anda dihina oleh orang lain?” ujar Khabib dalam konferensi pers.
Hal ini pun disinyalir sesuai dengan beredarnya video-video rekaman sebelum pertandingan dimana McGregor sempat memaksa Khabib meminum alcohol dan Khabib menolaknya secara halus. Namun McGregor tetap memaksa Khabib untuk meminumnya. Respon Khabib saat itu masih dingin dan tidak menanggapi apa yang dilakukan oleh McGregor.
Namun nampaknya masalah yang sebenarnya terjadi baru terjawab di rekaman selanjutnya dimana saat konferensi pers yang sama sebelum pertandingan, McGregor melakukan tindakan rasis dengan mengatakan bahwa salah satu tim Khabib merupakan seorang teroris. Hal inilah yang menurut Khabib sangat melampaui batas dan melenceng dari asas-asas fair play. Namun saat itu Khabib tetap meresponnya dengan dingin.
BACA JUGA: Soal Mohamed Salah, Khabib Nurmagomedov: Saya Merasa Allah Berada di Sisinya
Khabib memilih untuk fokus pada pertandingan. Pertandingan yang digelar tanggal 6 Oktober 2018 tersebut berjalan alot, namun Khabib berhasil mengunci McGregor hingga KO dan mengamankan sabuk juara dunia. Hal inilah yang seharusnya ditiru dari seorang Khabib tentang bagaimana seharusnya seorang muslim bersikap. Tidak temperamen, dan memilih menjawabnya disaat yang tepat. Sebagai contoh, seorang petarung UFC seperti Khabib memilih menjawab hinaan tersebut dengan memenangkan pertarungan. Bukan malah menghina balik McGregor saat konferensi pers.
Meskipun pada akhirnya Khabib tetap terpancing emosinya sesaat setelah pertarungan berakhir, namun sikapnya yang jantan dengan meminta maaf langsung kepada publik serta menjelaskan duduk perkara yang sedang terjadi dengan kepala dingin membuatnya pantas diacungi jempol.
Lebih lanjut, Khabib menyatakan bahwa UFC bukan hanya sekedar olahraga fisik yang memperebutkan uang. Namun ia menyatakan bahwa ia memiliki misi untuk membawa nilai-nilai perdamaian, toleransi dan saling menghargai.
“Seharusnya olahraga ini membawa kita pada kemenangan bersama, yaitu dengan menambah nilai saling menghargai satu sama lain walau menjadi lawan didalam oktagon. Biar bagaimana pun, sportivitas dan kemanusiaan tetaplah yang utama,” tutupnya.
Semoga kita semua bisa meniru Khabib dalam bersikap selayaknya seorang Muslim. Aamiin. []
OPINI ini adalah kiriman pembaca Islampos. Kirim OPINI Anda lewat imel ke: redaksi@islampos.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari OPINI di luar tanggung jawab redaksi Islampos.