SEKITAR tahun 1465-an, hiduplah seorang veteran laskar Utsmaniyah, Ya’qub bin Yusuf dan istrinya di Kota Metilene, Pulau Lesbos, Yunani yang berbatasan dengan Turki. Ya’qub yang merupakan pasukan sipahi atau angkatan bersenjata Kesultanan Utsmani, mulai menetap di Metilane setelah berhasil ditaklukan oleh Sultan Muhammad al-Fatih pada tahun 1462.
Ya’qub pun menikah dengan wanita asli Lesbos dan dikaruniai empat orang anak. Ishak, Aruj, Khidr dan Ilyas. Keempat anak Ya’qub tumbuh menjadi anak yang tangkas dengan dunia laut, karena mempunyai sebuah kedai di Pantai Pulau Lesbos, yang menjadi tempat para pelaut mampir dan memulihkan tenaga setelah perjalanan jauh yang melelahkan.
Seringnya bertemu dengan para pelaut dan mendengar kisah mereka, membuat Aruj dewasa menjadi seorang pedagang yang berlayar dengan kapalnya di seputar perairan Yunani.
Suatu hari, kapal milik Aruj diserang ordo militer Kristen St. John of Jerusalem atau biasa disebut Knight of Rhodes dan menewaskan adiknya paling kecil, Ilyas.
Kematian adiknya yang bersamaan dengan reconquista pihak Kristen di Anadalusia dan di beberapa wilayah Afrika Utara, melatarbelakangi menyerang kapal-kapal laut Kristen. Aksi itu pun diikuti adiknya Khidr atau Khairuddin.
Khairuddin bukan anak-anak lagi saat Granada jatuh ke tangan pasukan Kristen Spanyol pada tahun 1492. Kabar menyedihkan dari Andalusia tentu sampai ke telinga Aruj dan Khairuddin bersamaan dengan lalu lalangnya para pelaut yang mampir di kedai ayah mereka.
Kisah penyiksaan inkuisisi Spanyol dari seseorang muslim yang berhasil meloloskan diri dari Andalusia, membuat perairan Mediterania mendidih dan bergolak dengan serangan Barbarosa bersaudara terhadap kapal-kapal Kristen.
Serangan dibalas serangan, penaklukan dibalas penaklukan. Laut tengah pun menjadi basis para “bajak laut” muslim hingga tiga abad setelahnya.
Perjuangan Barbarosa bersaudara murni karena aqidah, bukan karena ditunjuk penguasa muslim. Mereka memulai perjuangan dari bawah di tengah lemahnya kekuatan militer muslim di sepanjang wilayah Mediterania.Modal Barbarossa hanyalah jiwa keperwiraan, keberanian, kepemimpinan serta talenta yang dimanfaatkan dengan baik dan diwarisi orangtua mereka. []
BERSAMBUNG…
Red: Tommy