HARI itu, lima hari terakhir di bulan Ramadhan, tahun 8 H/630 M. Khalid bin Walid mendapat tugas khsusus dari Rasulullah. Rasulullah beserta para sahabat telah menghancurkan setidaknya 360 patung Latta, ‘Uzza, dan Manat dalam peristiwa Fathu Makkah. Namun patung ‘Uzza yang paling besar di daerah Nakhlah masih disembah oleh Bani Kinanah dan Bani Muhdhar.
Sejak masuk Islam, Khalid bin Walid menjelma menjadi pahlawan yang tak terkalahkan, tentunya atas kehendak dan pertolongan Allah. Ia pun dijuluki sebagai Saifullah (pedang Allah). Hampir setiap jengkal dari tubuhnya tidak bebas dari luka dan goresan peperangan.
BACA JUGA: Berhala Abu Darda
Ia sangat lihai dengan berbagai peralatan perang. Pedang, panah dan tombak selalu menjadi mainannya sejak kecil.
Sebelum masuk Islam, komando dan strategi Khalid lah yang berhasil memukul mundur pasukan kaum Muslimin di Perang Uhud dan perang Khandaq. Dan setelah Islam memenuhi hatinya, ia memenangkan Perang Mut’ah. Kemudian menjadi panglima yang memimpin pasukan kaum Muslimin saat Fathu Makkah, perang Hunain, dan pengepungan Tha’if.
Mendegar Khalid bin Walid menuju Nakhlah, para penjaga patung ‘Uzza begitu resah dan waspada. Mereka menggantungkan harapan kepada patung ‘Uzza, sekalipun patung itu tidak bergeming sedikitpun.
Setibanya di Nakhlah, Khalid pun dengan mudahnya menghancurkan patung itu hingga berserakan di tanah. Bersama pasukannya, Khalid pun kembali dan melapor kepada Rasulullah akan tugas yang telah dilaksanakannya itu.
“Apakah ‘Uzza sudah engkau hancurkan?” tanya Rasulullah.
“Sudah, wahai Rasulullah,” jawab Khalid.
“Apakah kau melihat sesuatu?” tanya Rasulullah lagi.
BACA JUGA: Ketika Abu Bakar Melempar Berhala dengan Batu
“Tidak ada wahai Rasulullah,” jawab Khalid dengan jujur.
“Jika begitu, engkau belum membunuhnya. Kembalilah ke sana dan hancurkan ‘Uzza!”
Khalid pun kembali ke Nakhlah. Sesampainya di area pemujaan ‘Uzza, ia melihat seorang perempuan dengan wajah menyeramkan berkulit hitam, rambutnya pun acal-acakan. Anehnya, wanita itu menjerit ketakutan tatkala melihat Khalid. Tahulah Khalid bahwasannya ia adalah ‘Uzza. Dengan segera Khalid pun menebas perempuan itu hingga tewas. Lalu ia ceritakan kembali kepada Rasulullah.
“Itulah ‘Uzza yang sebenarnya,” kata Rasulullah. []
Sumber: 77 Cahaya Cinta di Madinah, al-Qudwah publishing, Ummu Rumaisha.