“Sesungguhnya agama ini mudah dan tiada orang yang mempersulit agama, kecuali pasti dikalahkannya. Bertindaklah tepat, lakukan pendekatan, sebarkan berita gembira, permudahlah dan gunakan siang dan malam hari serta sedikit waktu fajar sebagai penolongmu.” (HR Bukhari)
KETIKA Utsman bin Affan menjadi Khalifah, Abdullah bin Abis Sarh berperang di Afrika Utara (Tunisia). Penduduknya ialah orang-orang Hami berkulit putih yang dipimpin seorang dukun. Mereka penyembah berhala, tak mengenal bahasa Arab dan ajaran Islam sedikit pun.
BACA JUGA: Meneladani Sifat Utsman bin Affan RA
Khalifah Utsman bin Affan menyampaikan fatwa untuk mereka, agar mereka mau diperlakukan sebagai muallaf, diberi Baitul Mal umat Islam untuk kebutuhan hidupnya dan mengirimkan beberapa guru untuk mengajarkan bahasa Arab serta menjelaskan hakikat Islam. Itu semua disampaikannya pada utusan yang dikirimkan oleh Ibnu Abis Sarh.
Tercatat dalam sejarah jika merekalah yang baru memeluk Islam yang mampu menaklukkan Spanyol bersama Thariq bin Ziyad.
Utsman bin Affan menyadari bahwa sebagai Amirul Mukminin memiliki tanggung jawab untuk memelihara kedamaian serta kedaulatan negeri yang dipimpinnya. Beliau sangat menyadari pentingnya strategis untuk mengenalkan Islam kepada penduduk di negara yang belum tersentuh oleh ajaran Islam.
Ia memakai cara yang ramah dan lembut dalam melakukan dakwah, sehingga mereka mengenal agama yang memberikan pencerahan dan kemudahan bagi mereka yang memiliki harapan suci.
BACA JUGA: Cara Sedekah Utsman bin Affan yang Patut Dicontoh
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.”(Qs Alii Imran [3] : 159) []
Sumber: Oase Kehidupan, Merujuk Kisah-Kisah Hikmah Sebagai Teladan/Penerbit: Marja/Penulis:Abu Dzikra – Sodik Hasanuddin,2013