DALAM catatan sejarah, cahaya Islam pernah bersinar begitu terang di Siberia, sebuah wilayah di Rusia yang terkenal dengan hamparan padang es dan cuacanya yang sangat ekstrem.
Bagaimana bisa?
Islam masuk ke Siberia sudah lebih dari 600 tahun yang lalu. Beberapa naskah kuno yang disimpan di cagar budaya kota Tobolsk, Rusia menceritakan kedatangan 366 sufi dari tarekat Nakshbandiya dan 1.700 pejuang Sheban Khan dari Asia Tengah ke Siberia.
BACA JUGA: Jejak Islam di Padang Es Siberia
Para sufi membawa ajaran Islam ke semua orang Siberia karena mereka menganut paganisme. Ajaran Islam kala itu sangat ditegakkan di antara warga Siberia yang tinggal di Sungai Irtysh. Mereka adalah orang Vogul dan Ostyaks atau yang lebih dikenal sebagai Khanty dan Mansi.
Doktor Ilmu Sejarah Elena Mikhaylovna Glatskaya mengatakan, para sheikh menggunakan sungai sebagai jalur transportasi utama. Oleh karena itu, arah penyebaran Islam di antara Khanty dan Mansi bertepatan dengan sungai. Mansi yang tinggal di sepanjang Tura dan Tavda dan Khanty di lembah sungai Irtysh.
Misi penyebaran Islam memakan waktu lama dan adanya kontak budaya serta ekonomi yang erat dengan masyarakat Turki yang menyebabkan perubahan agama di sana. Islam sangat mantap masuk ke dalam kehidupan mereka. Khanty dan Mansi terus menjalani kehidupan dengan cara tradisional meskipun budaya Islam saat itu telah maju.
Namun, situasi geopolitik dan ekonomi dunia mencegah Khanty dan Mansi tetap menjadi Muslim. Pada abad ke-18, bulu hewan Siberia mulai dihargai jauh lebih rendah daripada bulu hewan Amerika yang muncul di pasar internasional saat itu. Selain itu, ditemukan logam ural Siberia yang menyelamatkan Rusia dalam perang melawan Swedia.
Oleh karena itu, awal abad ke-18 ditandai dengan adanya perubahan kebijakan pemerintah mengenai tradisi keagamaan penduduk asli. Kampanye misionaris diselenggarakan di bawah kepemimpinan Metropolitan Philotheus dari Leszczynski untuk membaptis warga Siberia. Hal ini dilakukan demi melestarikan tradisi keagamaan nenek moyang mereka.
BACA JUGA: Dagestan, ‘Negeri Muslim’ di Rusia, Tanah Kelahiran Khabib Nurmagomedov
Sejumlah tempat yang dihormati penduduk asli dihancurkan, gambar dewa dibakar, dan upacara baptis dilakukan. Upaya kristenisasi ini berpengaruh terhadap umat Islam Siberia. Para pemimpin metropolitan tidak mendapat dukungan dari pemerintah untuk memperluas aktivitasnya kepada umat Islam Siberia.
Dilansir Islam.ru, aksi misionaris yang ditujukan kepada Peter I, tentang penyusunan keputusan yang ditujukan terhadap penduduk yang menganut agama Islam tidak didukung. Namun, Muslim dilarang untuk melakukan dakwah.
Aksi misionaris Ortodoks tidak mengklasifikasikan Khanty dan Mansi sebagai Muslim. Mereka percaya Khanty dan Mansi adalah penyembah berhala. Tanpa dukungan spiritual dari Tatar dan Muslim Siberia lainnya, dengan berlalunya waktu dan di bawah tekanan gereja dan otoritas sekuler, Khanty dan Mansi akhirnya menarik diri dari Islam. Meskipun pada awalnya mereka menolak proses ini dalam waktu yang lama. []
SUMBER: ISLAM.RU | IHRAM