PERNAHKAH Anda merasa khawatir terhadap rezeki yang akan diperoleh? Ya, mungkin sering di antara kita mengalami hal ini. Sebab, rezeki adalah suatu hal yang begitu penting dalam hidup kita. Rezeki merupakan salah satu penunjang kehidupan. Kita bisa menjalani hidup ini karena salah satunya dari rezeki yang Allah berikan kepada kita.
Hanya saja, rasa khawatir terhadap perolehan rezeki seringkali menghantui diri kita. Kita takut esok tidak memperoleh rezeki. Kita bingung harus berbuat apa jika rezeki yang diperoleh tidak sesuai keinginan kita. Jika sudah begini, apa yang harus dilakukan?
Dilansir kisahikmah.com, bagi siapa pun yang masih sering merasa khawatir dengan rezeki, bacalah dua ayat ini berulang kali. Sebanyak-banyaknya. Bacalah dengan bacaan terbaik. Dalam berbagai kesempatan kebaikan. Dan rasakanlah keajaibannya.
Surat Hud [11] Ayat 6
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi, melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya. Dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).”
“Allah menjamin rezeki semua makhluk, yakni semua jenis binatang yang ada di muka bumi; baik yang kecil maupun yang besar, binatang laut maupun binatang darat. Allah Maha Mengetahui tempat berdiam, tempat menyimpan makanan, dan tempat beristirahat dan dimana tinggalnya,” tutur Imam Ibnu Katsir menjelaskan makna ayat ini.
Jika seluruh binatang melata pun mendapatkan garansi rezeki dari Allah Ta’ala, lebih-lebih lagi umat manusia yang memiliki kehidupan sempurna dan lebih membutuhkan dan memiliki banyak sumber daya.
Allah mustahil bersikap zhalim. Allah Mahaadil. Tidak mungkin Dia menghidupkan kita tanpa bekal dan rezeki penunjang kehidupan.
Surat al-‘Ankabut [29] Ayat 60
“Dan berapa banyak binatang yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Lebih rinci dari ayat sebelumnya, di dalam ayat ini Allah Ta’ala menegaskan, bahkan yang tak kuasa mendapatkan rezeki dengan tangan dan usaha sendiri, Allah berikan jatahnya melalui berbagai cerita dan caranya.
Hal ini kita jumpai pada bayi, orang-orang sakit, dan lanjut usia. Mereka tak kuasa banyak bergerak dan berupaya tapi tetap bisa makan dan minum karena ada yang mengantarkan rezeki untuknya. []