TERNYATA, khitan warisan Nabi Ibrahim.
إختتن إبراهيم وهو ابن ثمانين سنة بالقدوم
Dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda, “Ibrahim melakukan khitan pada usia 80 tahun.” (HR. Bukhari).
🔎 *PENJELASAN:*
1. Khitan Warisan Nabi Ibrahim: Khitan adalah memotong “kulfah” (kulit depan) dari penis, agar di dalamnya tidak ada kotoran dan agar penisnya benar-benar bersih dari air seni. Sedangkan pada perempuan hanya memotong sedikit kulit bagian atas kemaluan.
2. Khitan Warisan Nabi Ibrahim: Khitan dianjurkan untuk dilakukan pada hari ketujuh setelah melahirkan, menurut Syafi’iyah.
BACA JUGA: Muslim dan Pohon Kurma
3. Khitan Warisan Nabi Ibrahim: Menurut Hanabilah sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Qudamah dalam Al Mughni, hukum khitan wajib bagi laki-laki dan kemuliaan bagi wanita, dan tidak wajib bagi mereka; demikian sebagian besar pendapat ulama.
4. Khitan Warisan Nabi Ibrahim: Dalil diwajibkan khitan bagi lelaki menurut Syaikh Wahbah Zuhaili dalam Fiqh al Wajiz adalah,
“ اباحة كشف العورة مع أن سترها واجب ,فلولا الختان واجب لم يجز هتك حرمة المختون بالنظر إلى عورته من أجل الختان “
Dibolehkannya membuka aurat padahal menutupnya adalah sebuah kewajiban; seandainya khitan tidak wajib maka tidak boleh memotong kehormatan orang yang dikhitan dan melihat auratnya karena keperluan khitan.
5. Khitan Warisan Nabi Ibrahim: Hukum khitan wajib bagi laki-laki menurut mayoritas ulama, di antara mereka adalah Syafi’i dan Ahmad. Sedangkan menurut Malik dan Abu Hanifah, khitan sunnah adalah sunnah; hal ini berdasarkan hadist
“ الختان سنة للرجال ومكرمة للنساء “
Tetapi hadist ini lemah dan terputus statusnya menurut Baihaqi.
6. Khitan Warisan Nabi Ibrahim: Jika seorang yang sudah tua memeluk Islam tetapi ia takut untuk dikhitan, maka tidak apa-apa baginya, tetapi jika ia merasa aman dilakukan tindakan khitan kepadanya maka wajib baginya; demikian jelas syaikh Wahbah Zuhaili.
7. Khitan Warisan Nabi Ibrahim: Syaukani mengatakan tidak ada waktu khusus untuk dikhitan karena Ibnu Abbas dikhitan ketika Rasulullah sudah wafat dan ketika ia sudah besar.
8. Khitan Warisan Nabi Ibrahim: Adapun tentang dikhitannya Rasululullah SAW, ada 3 pendapat menurut Ibnu Qayyim Al Jauziah dalam kitabnya “Zaadul Ma’ad”.
Pendapat pertama: “Beliau dilahirkan dalam keadaan dikhitan dan bergembira.” Hal ini diriwayatkan dalam hadist yang tidak shahih, demikian diisebutkan oleh Abu Al-Faraj Al Jauz dalam kitabnya “Al- Maudhu’at”.
Tidak ada mengena perkara ini satupun hadist yang tsabit (akurat) dari Nabi SAW; hal itu juga tidak termasuk sebagai keistimewaannya karena banyak di antara manusia terlahir dalam keadaan dikhitan.
BACA JUGA: Nasihat Imam Ghazali untuk Anak-anak
Pendapat kedua: beliau dikhitan saat dibelah dadanya oleh Malaikat ketika dalam asuhan Fatimah.
Pendapat ketiga: kakeknya Abdul Muthalib mengkhitannya pada hari ketujuh dari kelahirannya serta dibuat satu perjamuan, dan ia diberi nama Muhammad. []
Faisal Kunhi
Imam Masjid Sirothol Mustaqim, Ansan Korea Selatan
Gontor ,
S1 UIN Syarif Hidatatullah Jakarta, S2 : Institut Ilmu AlQuran
*#Share berkahnya ilmu*
*#Join channel Telegram:*
https://t.me/joinchat/AAAAAERt3deogV8PX4M0Qg untuk mendapatkan tulisan saya setiap hari