Oleh: Ust.Isharyanto, S.St. Ak.
Khutbah Pertama:
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُه، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَه، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَه، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَه، وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاه.
((يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ))
((يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا))
((يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا))
أَمَّا بَعْد؛
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah…
Salah satu nikmat terbesar setelah nikmat iman dan Islam adalah nikmat waktu. Kesibukan dunia telah banyak melalaikan manusia sehingga tidak sadar bahwa waktu terus berjalan, usia semakin bertambah, dan jatah umur semakin berkurang.
Orang baru tersadar bahwa ia telah menghabiskan waktu dan umur yang panjang manakala kulit mulai mengendur, gigi mulai tanggal, warna putih mulai tampak di rambutnya, dan berbagai keluhan dan penyakit mulai rajin menghampirinya.
Alhamdulillah, itu pun masih lebih baik karena masih banyak pula orang yang meskipun sudah ditimpa berbagai ujian dan cobaan, penyakit dan derita tidak membuatnya sadar juga. Na’udzubillahi min dzalik.
Allah SWT mengingatkan akan pentingnya waktu dalam surat pendek yang sejak kecil sudah kita hafal lafadznya, namun sering kali kita lupa untuk men-tadabbur-inya yaitu Surah Al ‘Ashr ayat 1-3. Allah ta’ala berfirman,
وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)
“Demi masa.Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian.Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran.” (QS. al-‘Ashr 1-3).
Surat ini ringkas, namun memiliki kandungan makna yang sangat dalam. Sampai-sampai Imam asy-Syafi’i rahimahullah berkata,
لَوْ تَدَبَّرَ النَّاسُ هَذِهِ السُّوْرَةَ لَوَسِعَتْهُمْ
Seandainya setiap manusia merenungkan surat ini, niscaya hal itu akan mencukupi untuk mereka. (Tafsir Ibnu Katsir 8/499).
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah…
Berbicara mengenai waktu maka tak bisa lepas dari umur manusia. Umur atau usia merupakan rangkaian waktu dari sejak kita lahir sampai nanti kita dipanggil oleh Allah Subhanahu Wata’ala. Umur merupakan bagian dari rahasia Allah.Setiap manusia memiliki jatah umur masing-masing.Abdullah bin Busr ra berkata;
أَنَّ أَعْرَابِيًّا قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ خَيْرُ النَّاسِ؟ قَالَ: مَنْ طَالَ عُمُرُهُ، وَحَسُنَ عَمَلُهُ
Seorang arab badui berkata; Wahai Rasul siapakah manusia yang terbaik? Maka Rasul saw bersabda: Siapa yang panjang usianya dan baik amalnya. (HR. at-Turmudzi)
Jika manusia yang terbaik adalah yang panjang umurnya dan baik amalnya, maka akan timbul pertanyaan, bolehkah kita meminta kepada Allah Subhanahu Wata’aladiberikan umur yang panjang? Maka jawabannya adalah tidak saja boleh, namun hal ini justru dicontohkan oleh Rasulullah saw, sebagaimana dalam sebuah hadis:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَتْ أُمُّ سُلَيْمٍ: يَا رَسُوْلَ الله، أَنَسٌ، اُدْعُ اللهَ لَهُ، قَالَ: اَللَّهُمَّ أَطِلْ عُمْرَهُ، وَأَكْثِرْ مَالَهُ، وَاغْفِرْ لَهُ.
“Dari Anas bin Malik, ia berkata: Ummu Sulaim (ibunda Anas bin Malik) berkata kepada Rasulullah saw: Wahai Rasulullah, doakanlah Anas. Rasululullah kemudian berdoa: Ya Allah, panjangkanlah umurnya, perbanyaklah hartanya, dan ampunilah ia.” (HR. ath-Thabrani)
Dalam sebuah hadis riwayat shahabat Amr bin Maimun ra, Rasul saw juga mengajarkan untuk selalu membaca doa:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الجُبْنِ، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أُرَدَّ إِلَى أَرْذَلِ العُمُرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَا، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari sifat penakut, dan aku berlindung kepada-Mu dari dikembalikan kepada umur yang hina (pikun), dan berlindung dari fitnah dunia serta berlindung kepada-Mu dari siksa kubur.” (HR. al-Bukhari)
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah…
Para shahabat radhiyallahu’anhum memiliki perhatian yang begitu besar terhadap bertambahnya usia, seperti yang diungkapkan oleh Ibnu Mas’ud ra: “Aku tidak pernah menyesal atas sesuatu melebihi penyesalanku atas terbenamnya matahari dan kurangnya ajalku serta tidak bertambahnya amalku.”
Rasulullah saw juga mewanti-wanti kita akan potensi usia yang bisa melalaikan kita, sebagaimana sabdanya:
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالفَرَاغُ
“Dua nikmat yang banyak dilupakan oleh kebanyakan manusia yaitu sehat dan waktu luang.” (HR. al-Bukhari)
Dalam hadis yang lain dari Anas bin Malik ra, Rasul saw juga mengingatkan kita:
يَكْبَرُ ابْنُ آدَمَ وَيَكْبَرُ مَعَهُ اثْنَانِ: حُبُّ المَالِ، وَطُولُ العُمُرِ
“Semakin tua usia seseorang semakin besar dua perkara yaitu cinta harta dan berangan-angan panjang umur.”(HR. al-Bukhari)
Rasul saw juga berpesan kepada kita semua untuk menjaga lima perkara sebelum datangnya lima perkara, sebagaimana diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas ra, Rasul saw bersabda:
اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
Jagalah lima sebelum lima; masa mudamu sebelum masa tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum miskinmu, waktu senggangmu sebelum sakitmu dan hidupmu sebelum matimu. (HR. al-Hakim)
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah…
Dari ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis-hadis nabi tersebut di atas, kita dapat mengambil pelajaran bahwa umur yang terbaik adalah umur yang barokah, yaitu umur yang setiap kali bertambah senantiasa diiringi dengan bertambahnya amalan dan ketaatan kepada Allah swt. Ibarat ilmu padi, makin tua makin merunduk, makin tua makin berisi, berisi dengan ketebalan iman, keindahan akhlak, dan kekayaan amal shalih.
Dalam al-Qur’an dan hadis nabi, Allah swt dan Rasul-Nya mengajarkan kepada kita semua bagaimana cara meraih keberkahan dalam usia kita, yaitu:
Pertama; keberkahan dalam umur dapat kita raih dengan senantiasa meningkatkan iman dan takwa kepada Allah swt, kemudian menjaganya agar tetap istiqamah.Allah swt berfirman:
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS.al-A’raf: 96).
Kedua; keberkahan umur akan kita raih dengan senantiasa memperbanyak istighfar, memohon ampun kepada Allah swt.Allah berfirman:
وَأَنِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَتَاعًا حَسَنًا إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى وَيُؤْتِ كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ كَبِيرٍ
“Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Dan jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat”. (QS.Hud: 3).
Ketiga; keberkahan umur akan kita peroleh dengan banyak berdoa kepada Allah swt dan memperbanyak amal kebaikan, khususnya dengan banyak berbakti kepada orang tua kita. Dari Salman ra, Rasul saw bersabda:
لَا يَرُدُّ القَضَاءَ إِلَّا الدُّعَاءُ، وَلَا يَزِيدُ فِي العُمْرِ إِلَّا البِرُّ
Tidak ada yang menolak qadha kecuali do’a dan tidak ada yang menambah umur kecuali berbakti. (HR. at-Turmudzi)
Keempat;cara untuk mendapatkan keberkahan dalam usia kita adalah dengan memperbanyak silaturrahim, sebagaimana disebutkan dalam hadis dari Anas bin Malik ra, Rasul saw bersabda:
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Siapa yang hendak di luaskan rizkinya dan diberi keberkahan dalam usianya hendaknya dia menyambung tali silaturrahim.” (HR. Muslim)
Kelima; di antara rahasia berikutnya untuk meraih keberkahan umur adalah dengan cara menghidupkan waktu pagi. Dalam yang diriwayatkan shahabat Sakhr al-Ghamidiy ra, bahwa Rasul saw melantunkan suatu doa bagi ummatnya:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لِأُمَّتِي فِي بُكُورِهَا
“Ya Allah, berikanlah keberkahan pada umatku di waktu paginya.”(HR.Ahmad, Thurmudzi dan Ibnu Majah).
Keenam; rahasia terakhir untuk mendapatkan keberkahan umur yang dapat Khatib sampaikan pada khutbah Jumat hari ini adalah dengan menjaga hubungan bertetangga secara baik.Hal ini telah dijelaskan dalam hadits dari Aisyah ra, Rasul saw bersabda:
وَصِلَةُ الرَّحِمِ، وَحُسْنُ الْخُلُقِ، وَحُسْنُ الْجِوَارِ، يُعَمِّرَانِ الدِّيَارَ، وَيَزِيدَانِ فِي الْأَعْمَارِ
“Menyambung tali silaturrahim, berbudi pekerti yang baik, bertetangga dengan baik keduanya memakmurkan tempat tinggal dan menambah dalam umur.” (HR.Ahmad)
Demikianlah enam hal yang dapat kita lakukan untuk mendapatkan keberkahan dalam usia kita berdasarkan tuntunan dari Allah swt dan Rasul-Nya. Semoga kita semua dimasukkan oleh Allah swt dalam golongan orang-orang yang tetap istiqamah dalam kebaikan dan mendapatkan keberkahan di sepanjang hayat kita, amin ya mujibasa-ilin.
بَارَكَاللهُلِيْوَلَكُمْفِيالْقُرْآنِالْعَظِيْمِ،وَنَفَعَنِيْوَإِيَّاكُمْبِمَافِيْهِمِنَالْآيَاتِوَالذِّكْرِالْحَكِيْم،أَقُوْلُمَاتَسْمَعُوْنَ،وَأَسْتَغْفِرُاللهَلِيْوَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْـمُسْلِمِيْنَ وَالْـمُسْلِمَاتِ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْه، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم.
Khutbah Kedua:
اَلْحَمْدُلِلّهِحَمْدًاكَثِيْرًاكَمَا أَمَر، وَأَشْهَدُاَنْلاَاِلهَاِلاَّ اللهُوَحْدَهُلاَشَرِيْكَلَه، إِرْغَامًالِمَنْجَحَدَبِهِوَكَفَر، وَاَشْهَدُ أَنَّسَيِّدَنَامُحَمَّدًاعَبْدُهُوَرَسُوْلُهُأَكْرَمُالْبَشَرِ.
اَللّهُمَّصَلِّوَسَلِّمْعَلىَسَيِّدِنَامُحَمَّدٍوَعَلىَاَلِهِوَصَحْبِهِمَااتَّصَلَتْعَيْنٌبِنَظَرٍوَاُذُنٌبِخَبَر.
أَمَّابَعْدُ:
فَيَا أَيُّهَاالنَّاسُ، اِتَّقُوااللهَتَعَالىَ، فيِ السِّرِّ وَالْعَلَن. وَاعْلَمُوْا أَنَّاللهَأَمَرَكُمْبِأَمْرٍبَدَأَفِيْهِبِنَفْسِه، وَثَنَّىبِمَلاَئِكَتِهِ الْــمُسَبِّحَةِبِقُدْسِه، وَثَلَّثَ بِكُمْ أَيُّهَا الْـمُؤْمِنُوْنَ، فَقَالَتَعَالىَوَلَمْيَزَلْقَائِلاًعَلِيْمًا: ((إِنَّاللهَوَمَلاَئِكَتَهُيُصَلُّوْنَعَلىَالنَّبِيّ،يآأَيُّهَاالَّذِيْنَآمَنُوْاصَلُّوْاعَلَيْهِ وَسَلِّمُوْاتَسْلِيْمًا))
أَللَّهُمَّصَلِّوَسَلِّمْعَلىَسَيِّدِنَامُحَمَّدٍوَعَلىَاَلِسَيِّدِنَامُحَمَّدٍ، كَمَاصَلَّيْتَعَلىَسَيِّدِنَاإِبْرَاهِيْمَوَعَلىَاَلِسَيِّدِنَاإِبْرَاهِيْمَ فِي الْعَالَمِيْنَاِنَّكَحَمِيْدٌمَجِيْدٌ.
اَللّهُمَّاغْفِرْلِلْمُسْلِمِيْنَوَالْمُسْلِمَاتِ،وَالْمُؤْمِنِيْنَوَالْمُؤْمِنَاتِ،اْلأَحْيَاءِمِنْهُمْوَاْلأَمْوَات، بِرَحْمَتِكَيَاوَاهِبَالْعَطِيَّات،
رَبَّنَا آتِنَافِىالدُّنْيَاحَسَنَةًوَفِىاْلاَخِرَةِحَسَنَةًوَقِنَاعَذَابَالنَّارِ
عِبَادَالله،إِنَّاللهَيَأْمُرُبِالْعَدْلِوَاْلإِحْسَانِ،وَإِيْتَاءِذِيالْقُرْبَى،وَيَنْهَىعَنِالْفَحْشَاءِوَالْمُنْكَرِوَالْبَغْيِيَعِظُكُمْلَعَلَّكُمْتَذَكَّرُونَ،فَاذْكُرُوااللهَالْعَظِيْمِيَذْكُرْكُمْ،وَاشْكُرُوهُعَلىَنِعَمِهِيَزِدْكُمْ، وَاسْئَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ، وَلَذِكْرُاللهِأَكْبَر، وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْن، أَقِيْمُوا الصَّلاَة…
[]
SUMBER: IKADI.OR.ID