Oleh: Ust. Dr. Muhammad Wakhid Musthofa, M.Si
KHUTBAH PERTAMA
إِنَّالْحَمْدَلِلهِ،نَحْمَدُهُوَنَسْتَعِيْنُهُوَنَسْتَغْفِرُهُ،وَنَعُوْذُبِاللهِمِنْشُرُوْرِأَنْفُسِنَاوَمِنْسَيِّئَاتِأَعْمَالِنَا،مَنْيَهْدِهِاللهُفَلاَمُضِلَّلَهُ،وَمَنْيُضْلِلْفَلاَهَادِيَلَهُ.
أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَه، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهُ. صلى الله عليه، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن، وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا، أَمَّا بَعْد:
فَياَ عِبَادَ الله، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى الله فَإِنَّهُ حَبْلُ الله الْـمَتِين، قَالَ تَعَالَى:
يَاأَيُّهَاالَّذِيْنَآمَنُوااتَّقُوااللهَحَقَّتُقَاتِهِوَلاَتَمُوْتُنَّإِلاَّوَأَنْتُمْمُّسْلِمُوْنَ
Jamaah shalat jumat rahimakumullah…
Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan tetap istiqomah dalam menjalankan semua syariat Islam. Semoga dengan ketakwaan tersebut, Allah akan mengangkat derajat kita diantara makhluk-makhluk-Nya dan memudahkan jalan kita untuk masuk surga, _amin ya rabbal alamin.
Jamaah sholat jumat rahimakumullah…
Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadis:
بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ
“Islam dibangun diatas lima perkara; Bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah dan bahwa nabi Muhammad utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan haji dan puasa Ramadhan”.(HR. al-Bukhari dan Muslim)
Isi hadis tersebut mengingatkan kita kepada istilah yang kita kenal dengan sebutan rukun Islam yang berjumlah lima. Yaitu mengucapkan dua kalimat syahadat, mendirikan sholat, menunaikan zakat, melaksanakan puasa ramadhan dan yang terakhir berhaji ke baitullah.
Jamaah shalat jumat rahimakumullah,…
Ketika seorang muslim ditanya manakah diantara kelima rukun Islam tersebut yang dirasakan paling berat untuk dilaksanakan? Maka jawabannya pasti akan beraneka ragam. Ada sebagian kaum muslimin yang berpendapat bahwa ibadah sholat adalah yang terberat untuk ditunaikan diantara rukun Islam yang lainnya. Mereka beralasan karena pelaksanaan ibadah sholat haruslah dilakukan rutin setiap hari. Bahkan tidak hanya sehari sekali akan tetapi lima kali dalam sehari. Seandainya kewajiban untuk sholat hanyalah dua kali dalam setahun, yaitu sholat hari raya Idul Fitri dan Idul Adha maka tentulah hal tersebut tidak dirasakan berat oleh mereka. Alasan mereka tersebut diluruskan oleh Allah dalam surat Al Baqarah ayat 45-46 dengan firman-Nya:
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلاَّ عَلَى الْخَاشِعِينَ (45)الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُم مُّلاَقُوا رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu´, (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya”.(Q.S. Al Baqarah: 45-46)
Ayat di atas menjelaskan bahwa sholat tidaklah terasa berat bagi orang yang khusyu’. Siapakah orang yang khusyu’ itu? Allah menerangkan bahwa orang yang khusyu’ adalah orang yang mempunyai keyakinan yang tinggi bahwa kelak mereka akan menghadap kembali kepada Allah untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatannya. Jadi orang yang khusyu’ adalah orang yang memiliki keimanan yang kuat dan kokoh menghunjam di dalam hati. Dan keimanan inilah yang menjadikannya ringan dalam mendirikan ibadah sholat.
Jamaah shalat jumat rahimakumullah,…
Sebagian kaum muslimin yang lain berpendapat bahwa haji adalah yang terberat untuk ditunaikan diantara rukun Islam yang lainnya. Mereka beralasan bahwa untuk dapat menunaikan ibadah haji diperlukan banyak modal, diantaranya adalah uang yang cukup banyak, badan yang sehat serta waktu luang yang cukup panjang. Namun kenyataannya banyak kaum muslimin yang telah memenuhi modal-modal tersebut akan tetapi tidak juga bersegera untuk berangkat menunaikan ibadah haji. Mereka beralasan bahwa mereka belum dipanggil oleh Allah untuk berhaji. Hal ini dikarenakan bahwa bekal terpenting bagi ibadah haji bukanlah modal-modal tersebut, akan tetapi bekal takwa. Allah SWT berfirman:
الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَّعْلُومَاتٌ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلاَ رَفَثَ وَلاَ فُسُوقَ وَلاَ جِدَالَ فِي الْحَجِّ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللهُ وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَاأُوْلِي اْلأَلْبَابِ
“(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal”(Q.S. Al Baqarah: 197)
Ayat tersebut secara jelas menyebutkan bahwa bekal utama ibadah haji adalah takwa. Orang yang bertakwa lebih menyiapkan dirinya untuk bisa berangkan haji dibandingkan dengan seorang yang memiliki modal keuangan, kesehatan dan waktu luang. Itulah sebabnya mengapa daftar tunggu pemberangkatan ibadah haji semakin panjang hingga sekitar 16 tahun dikarenakan banyak dari kaum muslimin yang merasa terpanggil untuk berangkat haji kemudian mendaftar dan melakukan persiapan agar bisa berangkat haji.
Jamaah shalat jumat rahimakumullah,…
Takwa merupakan buah dari keimanan dalam diri seseorang. Sehingga lagi-lagi keimananlah yang menentukan berat dan ringannya pelaksanaan ibadah haji. Demikian pula dengan rukun Islam yang lainnya yaitu zakat dan puasa. Bahwa yang membuat seseorang ringan untuk mengeluarkan zakat dan melaksanakan ibadah puasa ramadhan adalah keberadaan iman dalam dirinya. Bahkan ketika Allah menurunkan perintah berpuasa dalam surat Al Baqarah ayat 183, maka yang diseru oleh Allah untuk berpuasa adalah orang-orang yang beriman.
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.(Q.S. Al Baqarah: 183)
Hal ini dikarenakan hanyalah orang yang mempunyai iman yang akan merasa ringan dan tidak terbebani dalam menjalankan puasa ramadhan.
Jamaah sholat jumat rahimakumullah,….
Jika iman adalah hal yang akan menjadikan pelaksanaan semua amal ibadah menjadi ringan, maka apakah yang menyebabkan seseorang memiliki keimanan yang kuat? Jawabannya adalah pemahaman yang benar dan sempurna akan dua kalimat syahadat. Pemahaman yang benar dan sempurna akan dua kalimat syahadat akan mengantarkan seorang muslim memiliki keimanan yang kuat yang dengan keimanan tersebut akan menjadikan dirinya ringan untuk melaksanakan semua amal ibadah yang dibebankan kepadanya.
Selama 13 tahun berdakwah di kota Makkah, Rasulullah hanya menfokuskan dakwahnya pada penanaman aqidah dan keimanan pada diri kaum muslimin. Ayat-ayat yang turun pada periode ini berisi tentang tanda-tanda kebesaran Allah di alam raya, ulasan tentang kemikmatan surga dan pedihnya siksa neraka yang semuanya bermuara pada terbangunnya aqidah dan keimanan yang kuat pada diri para sahabat _radhiyallahu ‘anhum._ Tidak ada perintah untuk melaksanakan amal-amal ibadah di saat pertama kali Islam diajarkan.
Perintah sholat baru turun pada tahun 11 kenabian saat peristiwa Isra’ Mi’raj. Perintah puasa ramadhan juga baru turun pada tahun 2 hijriyyah saat Nabi SAW sudah berada di kota Madinah. Baru kemudian disusul oleh turunnya perintah zakat, haji dan yang lainnya. Cukuplah pengakuan sayyidah Aisyah ra berikut ini meyakinkan kita akan pentingnya menanamkan keimanan agar ibadah menjadi ringan.
إِنَّمَا أُنْزِلَ أَوَّلُ مَا أُنْزِلَ مِنْهُ سُوْرَةٌ مِنَ الْمُفَصِّلِ، فِيْهَا ذِكْرُ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ، حَتَّى إِذَا ثَابَ النَّاسُ إِلَى الإِسْلاَمِ، نَزَلَ الْحَلاَلَ وَالْحَرَامَ وَلَوْ نُزِّلَ أَوَّلُ شَيْءٍ: “لاَ تَشْرَبُوا الْخَمْرَ”لَقَالُوْا:لاَ نَدَعَهَا أَبَدًا، وَلَوْ نُزِّلَ: “لاَ تَزْنُوْا”لَقَالُوْا:لاَ نَدَعَ الزِّنَا
“Sesungguhnya yang pertama-tama turun dari Al-Qur’an adalah surat ‘Al-Mufashshal’ yang berisi peringatan tentang surga dan neraka. Hingga keislaman manusia itu kokoh, turunlah tentang halal dan haram. Jika yang pertama kali turun adalah ayat: ‘Jangan minum khamar’, pastilah mereka berkata, ‘Kami tidak akan meninggalkannya selamanya’; atau jika yang turun adalah: ‘Jangan berzina’, pastilah mereka berkata, ‘Kami tidak akan meninggalkan zina”.(HR. al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman: 5/322)
Jamaah sholat jumat rahimakumullah,…
Itulah rahasianya mengapa syahadat diletakkan sebagai rukun Islam yang pertama. Karena ia mendasari rukun Islam yang lainnya. Karena jika syahadat difahami dengan benar dan sempurna maka semua pelaksanaan rukun Islam yang lainnya, yaitu sholat, zakat, puasa dan haji akan terasa ringan dan tidak menjadi beban bagi dirinya. Sebaliknya, jika syahadat hanya diucapkan melalui lisannya dan tidak difahami makna dan kandungannya maka hal itu akan berdampak pada rapuhnya iman dalam dirinya, yang akan menyebabkan pelaksanaan semua amal ibadah terasa berat dan menjadi beban bagi dirinya.
Oleh karena itu, penting sekali bagi kita meluangkan waktu untuk mengkaji secara mendalam makna yang terkandung dalam dua kalimat syahadat. Sehingga iman kita menjadi kuat dan ibadah yang kita tunaikan menjadi ringan dan tidak menjadi beban. Semoga Allah SWT memudahkan kita untuk mempelajari isi kandungan syahadat ini.
بَارَكَاللهُلِيْوَلَكُمْفِيالْقُرْآنِالْعَظِيْمِ،وَنَفَعَنِيْوَإِيَّاكُمْبِمَافِيْهِمِنَالْآيَاتِوَالذِّكْرِالْحَكِيْمِ. أَقُوْلُمَاتَسْمَعُوْنَوَأَسْتَغْفِرُاللهَلِيْوَلَكُمْ
KHUTBAH KEDUA
الْحَمْدُ لله عَلَى إِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِه، وَأَشهَدُ أَن لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ تَعْظِيْمًا لِشَأْنِه، وأَشهدُ أنَّ نَبِيَّنَا مُحمَّدًا عَبدُهُ وَرَسُولُهُ الدَّاعِي إِلى رِضْوَانِه، أَمَّا بَعْدُ :
فَيَا عَبَادَ الله، اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ، وَلاَ تَـمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُون:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
اَللَّهُمَّصَلِّعَلَىمُحَمَّدٍوَعَلَىآلِمُحَمَّدٍكَماَصَلَّيْتَعَلَىإِبْرَاهِيْمَوَعَلَىآلِإِبْرَاهِيْمَإنَّكَحَمِيْدٌمَـجِيْد،وَارْضَاللَّهُمَّعَنِالْـخُلَفَاءِالرَّاشِدِيْن،أَبِيْبَكْرٍوَعُمَرَوَعُثْمَانَوَعَلِيّ،وَعَنِالصَّحَابَةِأَجْمَعَيْن،وَعَنَّامَعَهُمْبِمَنـِّكَوَكَرِمِكَيَاأَكْرَمَالْأَكْرَمِيْن
اَللّهُمّاغْفِرْلِلْمُسْلِمِيْنَوَاْلمُسْلِمَاتِوَالْمُؤْمِنِيْنَوَالْمُؤْمِنًاتِاَلأَحْيَاءِمِنْهُمْوَالأَمْوَاتِإِنّكَسَمِيْعٌمُجِيْبُالدّعَوَاتِ
اللَّهُمَّأَعِزَّالْإسَلَامَوَالْـمُسْلِمِيْنوَأَذِلَّالشِّرْكَوَالْـمُشْرِكِيْن
اللَّهُمَّآمِنَّافِيأَوْطَانِنَا،وَأَصْلِحْأَئِمَّتَنَاوَوُلاَةَأُمُورِنَا
رَبَّنَاظَلَمْنَاأَنْفُسَنَاوَإِنْلَمْتَغْفِرْلَنَاوَتَرْحَمْنَالَنَكُونَنَّمِنَالْخَاسِرِينَ
رَبَّنَاتَقَبَّلْمِنَّاإِنَّكَأَنْتَالسَّمِيعُالْعَلِيمُوَتُبْعَلَيْنَاإِنَّكَأَنْتَالتَّوَّابُالرَّحِيمُ
رَبَّنَاهَبْلَنَامِنْأَزْوَاجِنَاوَذُرِّيَّاتِنَاقُرَّةَأَعْيُنٍوَاجْعَلْنَالِلْمُتَّقِينَإِمَامًا
رَبَّنَاآتِنَافِيالدُّنْيَاحَسَنَةًوَفِيالْآخِرَةِحَسَنَةًوَقِنَاعَذَابَالنَّارِ. والْحَمْدُلِلَّهِرَبِّالْعَالَمِينَ،أَقِيْمُواالصَّلَاة…
[]
SUMBER: IKADI