SETELAH tanggung jawab yang harus ia pikul sebagai khalifah, Umar bin Khattab naik ke atas mimbar dan berkhutbah di khalayak ramai, “Allah telah memberi kalian ujian denganku dan memberiku ujian dengan kalian sepeninggal sahabatku (Abu Bakar). Demi Allah, tidak akan datang suatu perkara pun padaku, melainkan aku akan mengurusnya sendiri (tanpa perantara). Dan tidaklah satu perkara luput dari hadapanku, melainkan orang yang cakap dan amanah akan mengurusnya. Demi Allah, seandainya mereka berlaku baik, maka aku pun berlaku baik pada mereka. Namun jika mereka berbuat buruk, maka aku akan berlaku buruk kepada mereka.”
BACA JUGA: Mimpi Rasulullah Mengenai Abu Bakar dan Umar
Riwayat lain menuturkan bahwa ketika Umar naik mimbar, beliau hendak duduk di anak tangga yang Abu Bakar biasa duduk di atasnya, namun ia berkata, “Tidak akan memandang diriku layak untuk duduk di tempat Abu Bakar.” Maka Umar pun turun satu anak tangga dan duduk di atasnya. Ia berkata, “Bacalah Al-Qur’an dan pahamilah (tafsirnya) lalu amalkanlah kandungannya, niscaya kalian akan menjadi ahli Qur’an. Timbanglah diri kalian sebelum ditimbang… aku memposisikan diriku dalam mengambil harta Allah (Baitul Maal) seperti penanggung anak yatim. Jika aku tidak memerlukannya, aku tidak akan mengambilnya. Jika aku memerlukannya, aku akan memakannya secara ma’ruf (sesuai kebutuhan).”
Sumber: Abu Jannah. Sya’ban 1438 H. Serial Khulafa Ar-Rasyidin, Umar bin al-Khattab. Jakarta: Pustaka Al-Inabah.