KALAU Anda suatu kali ke rumah almarhum KH Zainuddin MZ semasa hidup, maka tepat depan rumahnya, Anda akan menemukan sebuah masjid yang cukup megah. Ada kisah di balik bagusnya masjid ini. Masjid ini ternyata direnovasi atas inisiatif sang Kiayi. KH Zainuddin MZ merasa malu kalau rumahnya lebih megah daripada masjid tersebut.
Warga sekitar masjid pasti tahu betul bahwa masjid yang bernama Fajrul Islam ini sangat identik dengan KH Zainuddin.
Masjid ini awalnya dibangun pada tahun 1990. Pada tahun 2004, KH Zainuddin memutuskan untuk membongkar total masjid tersebut. Alasannya itu tadi, tempat tinggalnya jauh lebih bagus daripada rumah ibadah kepada Allah SWT. “Rumahku kok lebih bagus daripada masjid ya,” tutur KH Zainuddin ketika itu.
KH KH Zainuddin MZ sadar betul bahwa merenovasi masjid tersebut akan menyedot biaya yang sangat besar. Dari hitungan kasar saja, renovasi masjid bisa mencapai sekitar Rp 3,6 miliar!
Nah, dari mana sang Kiayi mendapatkan uang sebesar itu? Salah satu cara yang dilakukannya adalah mengundang para pejabat dan figur publik untuk datang ke masjid tersebut, utamanya pada setiap peringatan hari besar Islam. Oleh Kiayi, mereka diajak untuk menyumbang pembangunan. Walau kenyataannya, dana yang paling banyak tetap berasal dari KH Zainuddin MZ. Karena tidak setiap kali pejabat datang juga ikut menyumbang.
Tercatat, pejabat yang diundang datang ke masjid itu adalah Jusuf Kalla ketika menjadi wakil presiden. Gubernur Jakarta Fauzi Bowo juga pernah datang.
Biaya total renovasi masjid akhirnya mencapai Rp 5 miliar. Pada Maret 2010, masjid itu diresmikan Gubernur Jakarta Fauzi Bowo. Jika dulu hanya mampu memuat sekitar 600 jamaah, kini Masjid Fajrul Islam bisa menampung lebih dari seribu jamaah. []
Sumber: http://www.jpnn.com/read/2011/07/06/97228/Kisah-Keringat-Zainuddin-M.Z-di-Masjid-Fajrul-Islam