ANDA punya masalah bangun telat di sepertiga malam? Dan menginginkan terbangun malam, namun selalu dihantui rasa ngantuk? Atau ada ketakutan, jika siangnya mengira tubuh akan lemas dan ngantuk? Kalau sudah begitu, diperlukan kiat bangun tahajjud.
Tidak sedikit yang mengira bahwa ada anggapan jikalau mengerjakan shalat malam (Tahajud) menjadikan seseorang pada ke esokan harinya akan lemas, ngantuk dan tidak bersemangat. Padahal jika itu yang ditimbulkan, tentu Allah tidak akan menganjurkan para hamba-Nya agar senantiasa mengerjakan ibadah yang mulia.
Al-Qurthubi menurunkan sebuah riwayat bahwa seorang pernah berkata kepada Ibnu Abbas, seraya berkata: “Aku sangat menginginkan bangun malam (untuk shalat tentunya), namun aku selalu kalah oleh rasa ngantukku.”
BACA JUGA: Ahli Tahajjud Ini Rugi di Hadapan Allah, Kenapa?
Ibnu Abbas berkata kepadanya, “Apabila engkau hendak bangun malam jam berapa pun yang engkau inginkan, ketika hendak tidur maka hendaklah engkau membaca, ‘Qul lau kanal bahru’.”
Adapun yang dikatakan oleh Ustadz A’id Al-Qarni, ia menyebutkan ada empat perkara yang menyebabkan seseorang akan dimudahkan untuk bangun malam, yaitu:
Kiat Bangun Tahajjud 1. Kurangi berbuat maksiat pada waktu siang harinya. Disebutkan, pernah seseorang bertanya kepada hasan Al-Bashri: “Wahai Abu Sa’id, aku tidak kuat untuk bangun malam.”
Hasan Bashri menjawab: “Kesalahan (Maksiat)mu itu yang telah membelenggu kamu.”
Kiat Bangun Tahajjud2. Membaca wirid yang pernah diajarkan Nabi kepada Ali dan Fatimah, yaitu membaca tasbih, tahmid dan takbir masing-masing 33 kali menjelang tidur.
Kiat Bangun Tahajjud 3. Tidak melakukan begadang malam untuk hal-hal yang tidak mendatangkan ridha Allah SWT.
https://www.youtube.com/watch?v=i8tilNuuErA&t=8s
Kiat Bangun Tahajjud 4. Tidur sejenak di waktu istirahat siang (qailulah).
BACA JUGA: Tahajjud Harus Tidur Dulu? Ini 2 Pendapat Ulama
Kiat Bangun Tahajjud 5. Membaca surat Al-Kahfi ayat 109-110
Dengan kita mengikuti cara yang telah disebutkan di atas, InsyaAllah hal itu dapat kita wujudkan, serta didampingi dengan kekuatan niat dan berusaha untuk mencapai Ridho Allah SWT. []
Sumber: Fikih Wanita Praktis/Darwis Abu Ubaidah/Pustaka Al-Kautsar