BIRO travel umroh nakal kembali memakan korban. Kali ini nasib 25 orang jemaah umroh asal Indonesia terkatung-katung di Jeddah.
Mereka yang sebelumnya dijadwalkan kembali ke Indonesia pada 29 Desember 2018 harus menghadapi ketidakjelasan kondisi mereka dari salah satu biro travel umroh swasta.
BACA JUGA: Scan Biometrik Dianggap Repotkan Jemaah Umrah, Ini Tanggapan Ali Mochtar Ngabalin
Untuk menghindari ‘mimpi buruk’ tersebut, para calon jemaah umroh wajib berhati-hati dalam memilih biro travel umroh. Pilih biro travel yang mampu bertanggung jawab terhadap nasib konsumennya.
“Pilihlah biro travel umroh yang bertanggung jawab kepada jemaahnya. Di lapangan akan selalu terjadi masalah, mulai dari jemaah yang sakit, lansia, dan kesulitan jemaah beradaptasi dengan lingkungan di tanah suci,” ungkap Irfan Fauzan selaku Owner Laraiba Shakira yang beralamat di Jl Taman Makam Pahlawan No.37 Purwakarta kepada Islampos, Kamis (3/1/2019).
Biro travel umroh, kata Irfan, juga harus memiliki kredibilitas, terpercaya dan sanggup membiayai apabila terjadi masalah dalam pendanaan, terutama saat memulangkan para jemaah kembali ke tanah air.
“Cari biro travel umroh yang terpercaya, memiliki track record yang baik di masyarakat, dan harus bonafid,” ujar Irvan.
BACA JUGA: Indonesia Terbanyak Kedua Kirim Jamaah Umrah ke Saudi
Irfan mengatakan bahwa Laraiba Shakira sebagai biro travel umroh telah mendapatkan kepercayaan dari para konsumen.
“Berdiri sejak 2014, Alhamdulillah Laraiba Shakira telah memberangkatkan 2.200 orang umroh ke tanah suci. Dalam sebulan kami bisa memberangkatkan tiga rombongan, yang satu rombongannya terdiri dari 30-45 orang. Tiga kelebihan kami yakni terjangkau, terbimbing, dan jemaah akan tersenyum jika berangkat bersama Laraiba Shakira,” tutup Irfan. []