DIKISAHKAN oleh Odo of Deuil, sejarawan Prancis (1110-1162 M) saat itu tahun 1147, Raja Louis VII dan pasukan salibnya memutuskan untuk berangkat dari wilayah Anatolia ke Syam.
Ada 3000 tentara salib yang tertinggal dan tak mampu menyewa kapal untuk menyusul raja mereka.
Mengetahui hal itu, Romawi yang masih punya kekuasaan di Anatolia malah mengusir 3000 tentara ini dari batas teritorialnya; membiarkan mereka tanpa bantuan, sementara pasukan ini dalam keadaan banyak yang sakit dan terluka.
BACA JUGA: Di Balik Kematian Shalahuddin Al Ayyubi
Padahal, baik Louis VII dan Romawi sedang menghadapi musuh yang sama: Umat Islam.
Hebatnya, pertolongan justru datang dari Kesultanan Turki Seljuk. Kaum Muslimin memberikan mereka tempat tinggal sementara untuk mengobati orang-orang sakit dan memberi ransum bagi tentara yang berhari-hari tak makan.
Merasakan pertolongan tersebut, 3000 tentara salib ini memutuskan untuk masuk Islam.
Dalam catatannya, Odo of Deuil mengomentari peristiwa ini,
BACA JUGA: Siapa Kaum Rum?
“orang-orang Turki itu memberikan makanan dan obat, itulah yang membuat mereka (3000 tentara salib) memutuskan untuk memberikan hal paling berharga dalam hidup mereka: keimanan.”
Disampaikan oleh Prof. Dr. Ali Muhammad Al Audah, Pakar Sejarah Perang Salib. []
SUMBER: TELEGRAM @GENSA