IBNU Abid DUN’YA menyebutkan dalam Al-Mujadin Fidun-ya dari Al Hasan, dari Anas bin Malik ia berkata: “Ada salah seorang sahabat Nabi dari kalangan Anshar yang diberi kun-yah atau julukan Abu Milaq.
Ia dikenal sebagai orang yang rajin beribadah dan wara sekaligus sebagai pedagang yang berniaga dengan harta pribadinya maupun harta orang lain di berbagai tempat. Suatu kali ia bertemu seorang perampok bersenjata di tengah perjalanannya.
“Letakkan barang-barang yang kamu bawa! Sungguh aku akan membunuhmu!” kata perampok.
“Mengapa engkau menginginkan darahku? Urusanmu hanyalah hartaku,” jawab Abu Milaq.
BACA JUGA:Â Â Kisah Nabi Musa Meninggalkan Mesir, Menikah, dan Tiba di Bukit Tursina
“Aku menginginkan harta dan darahmu!” teriak perampok itu.
“Jika engkau tetap ingin membunuhku maka izinkanlah aku shalat empat rakaat terlebih dahulu,” kata Abu Milaq.
“Shalatlah sesuai dengan keinginanmu,” suruh perampok tadi.
Abu Milaq lalu berwudhu dan shalat 4 rakaat.
Di antara doa yang ia panjatkan di akhir sujud adalah: “Wahai yang Maha Pengasih, wahai Pemilik Arsy yang Mulia, wahai Yang Maha Kuasa untuk Berbuat Apa yang Dia Kehendaki, aku memohon kepada-Mu dengan keperkasaan-Mu yang tidak dapat dijangkau, dengan kerajaan-Mu yang tidak mungkin diraih, dengan cahaya-Mu yang memenuhi tiap sudut, lindungilah hamba dari kejahatan perampok ini. Wahai Yang Maha Penolong, tolong aku. Wahai yang Maha Penolong, tolong aku”. Ia mengulanginya sebanyak tiga kali.
Tiba-tiba, datanglah seorang penunggang kuda dengan membawa sebuah tombak pendek di tangannya. Ia meletakkan tombak tersebut di antara kedua telinga kudanya. Dan saat perampok tadi melihatnya, ternyata penunggang kuda itu melaju ke arahnya lalu menikam dan membunuhnya.
Lalu, ia menghampiri Abu Milak seraya menyapa: “Berdirilah.”
“Ayah Ibuku sebagai tebusanmu. Siapakah Anda? Hari ini Allah telah menolong ku dengan perantaraanmu,” ujian Abu Milaq.
BACA JUGA:Â Kisah Miswar dan Teko Emas
Penunggang kuda memberitahu: “Aku adalah malaikat penghuni langit keempat. Ketika engkau mengucapkan doa yang pertama, aku mendengar suara gemerincing di pintu-pintu langit. Ketika engkau mengucapkan doa yang kedua, aku mendengar suara bising pada penduduk langit. Lalu engkau mengucapkan doa yang ketiga, hingga dikatakan kepadaku: ‘Ini adalah doa orang yang ditimpa bencana.’ Selanjutnya aku minta kepada Allah supaya menyerahkan urusan pembunuhan perampok tadi kepadaku.”
Al Hasan berkata: “Barang siapa yang berwudhu lalu mengerjakan shalat 4 rakaat dan berdoa dengan doa tadi maka doanya akan dikabulkan, baik Dia sedang ditimpa bencana ataupun tidak.” []
SUMBER: PUSAT STUDI ISLAMÂ