• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 14 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Berita Dunia

Kisah Anak Rohingya yang Mengapung di Jeriken Hingga Myanmar

Oleh Ari Cahya Pujianto
8 tahun lalu
in Dunia
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Foto: Rohingya

Foto: Rohingya

0
BAGIKAN

Nabi Hussain telah berutang nyawa pada sebuah jeriken minyak plastik berwarna kuning. Anak laki-laki Rohingya berusia 13 tahun ini tidak dapat berenang dan bahkan belum pernah melihat laut sebelum ia melarikan diri dari desanya di Myanmar.

Dengan mengapung di atas jeriken kosong itu, Nabi berjuang menyeberangi laut dengan jarak tempuh sekitar 2,5 mil, sampai ke Bangladesh. Dalam sepekan, lebih dari tiga lusin anak laki-laki dan laki-laki muda telah mengubah jeriken minyak menjadi rakit untuk menyeberangi mulut Sungai Naf dan sampai ke pantai Shah Porir Dwip di Bangladesh.

“Saya sangat takut mati. Saya pikir ini akan menjadi hari terakhir saya,” ujar Nabi, yang mengenakan kaus berkerah garis-garis dan dhoti kotak-kotak

Tidak ada seorang pun yang ia kenal di Bangladesh dan orang tuanya mungkin tidak tahu bahwa dia masih hidup. Nabi tidak tersenyum dan jarang melakukan kontak mata. Nabi yang tumbuh di wilayah pegunungan Myanmar, merupakan anak kesembilan dari seorang petani daun sirih. Dia mengaku selama ini tidak pernah pergi ke sekolah.

ArtikelTerkait

Kebakaran Los Angeles, Antara “Karma” James Wood dan Penghancuran Gaza?

7 Faktor Jepang Lebih Cepat Bangkit Meski Hancur di Tahun 1945

Rencana Mualaf Korea Daud Kim Bangun Masjid di Incheon Batal, Apa Penyebabnya?

Hasil Survei: Mayoritas Generasi Muda Jerman Anggap Hukum Islam Lebih Baik

Keluarga Nabi telah melarikan diri menuju pantai, dengan melewati mayat-mayat yang bergelimpangan. Akan tetapi saat mereka tiba di pantai yang penuh dengan pengungsi Rohingya lainnya, mereka mengaku tidak punya uang untuk menaiki kapal.

Setelah empat hari, Nabi mengatakan kepada orang tuanya dia ingin berenang untuk mencapai Shah Porir Dwip, daratan yang bisa ia lihat dari kejauhan. Namun orang tuanya tidak ingin dia pergi.

Salah satu saudara laki-lakinya telah berangkat ke Bangladesh dua bulan yang lalu dan mereka tidak tahu apa yang telah terjadi padanya. Mereka tahu arus kuat bisa membawa Nabi ke laut lepas.

Pada akhirnya, keluarga Nabi setuju dengan syarat dia tidak pergi sendiri. Maka pada sore hari, 3 November, Nabi bergabung dengan sekelompok 23 pemuda lainnya untuk menyeberang ke Bangladesh.

“Tolong simpan aku dalam doa-doamu,” katanya pada ibunya, sementara semua orang di sekitarnya menangis.

Nabi dan yang lainnya mengikatkan jeriken minyak ke dada mereka sebagai pelampung. Mereka melangkah ke air dan mulai mengikuti arus yang bergeser ke arah Bangladesh. Setiap tiga orang diikat pada satu jerigen. Nabi berada di tengah, karena ia masih muda dan tidak tahu cara berenang.

Nabi mengaku ia sempat menelan air laut, selain karena besarnya ombak, ia juga menelan air karena haus. Airnya asin dan kakinya terasa sakit, tapi dia tidak pernah menengok ke belakang. Tepat setelah matahari terbenam, kelompok tersebut sampai di Shah Porir Dwip, dengan kelelahan, lapar, dan dehidrasi.

Nabi sekarang hidup sendiri, dan menjadi satu dari sekitar 40 ribu anak Muslim Rohingya yang tinggal di Bangladesh tanpa didampingi orang tua. “Saya ingin orang tua dan kedamaian saya,” ungkapnya.

Advertisements

Meskipun Muslim Rohingya telah tinggal di Myanmar selama beberapa dekade, mayoritas Buddha di negara ini masih menganggap mereka sebagai imigran dari Bangladesh. Pemerintah Myanmar tidak memberikan hak-hak dasar mereka dan PBB telah menyebut mereka sebagai minoritas paling teraniaya di dunia.[]

Tags: AnakKisahrohingya
Share698SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Mangkir Pada Panggilan Ketiga, Setnov Gunakan Hak Imunitas DPR

Next Post

Terkait Mangkirnya Setnov, Wakil Ketua KPK: Secara Hukum, Kami Bisa Panggil Paksa

Ari Cahya Pujianto

Ari Cahya Pujianto

Hanya Pemuda Akhir Zaman yang Berharap Ridha dan Ampunan Allah Swt

Terkait Posts

Los Angeles

Kebakaran Los Angeles, Antara “Karma” James Wood dan Penghancuran Gaza?

10 Januari 2025
jepang

7 Faktor Jepang Lebih Cepat Bangkit Meski Hancur di Tahun 1945

16 Desember 2024
DAUD KIM

Rencana Mualaf Korea Daud Kim Bangun Masjid di Incheon Batal, Apa Penyebabnya?

14 Mei 2024
jerman, islam

Hasil Survei: Mayoritas Generasi Muda Jerman Anggap Hukum Islam Lebih Baik

14 Mei 2024
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

siswa ,tawuran

7 Cara Mendisiplinkan Siswa yang Sering Tawuran: Pendekatan Tegas tapi Manusiawi

Oleh Yudi
14 Mei 2025
0

kecoak

7 Cara Ampuh Mengusir Kecoak di Dalam Rumah: Solusi Praktis dan Alami

Oleh Yudi
14 Mei 2025
0

Konstantinopel

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

Oleh Haura Nurbani
14 Mei 2025
0

Mobil

Mobil Listrik vs Hybrid: Apa Bedanya dan Mending Pilih Mana?

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0

Sebab Istri Harus Taat kepada Suami, Cinta

Puisi Cinta Suami pada Istrinya: Yang Tak Pernah Kusuarakan

Oleh Dini Koswarini
13 Mei 2025
0

Terpopuler

Shalat Dhuha, Sebaiknya Dilakukan di Jam Ini

Oleh Saad Saefullah
4 Juni 2024
0
Surat yang Harus Dibaca ketika Shalat Dhuha, Keutamaan Shalat Rawatib, Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib, Tata cara shalat, , Hukum Baca Surah yang Sama dalam Shalat, Hukum Menqadha Shalat untuk Orang yang Sudah Meninggal, Shalat Sunnah, Pahala dan Keutamaan Shalat Dhuha, Sunnah, Allahu Akbar, Shalat Tasbih, Keutamaan Shalat Qobliyah Shubuh

Waktu shalat Dhuha diawali sejak naiknya matahari, yaitu sekitar ¼ jam setelah munculnya matahari.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

4 Janji Allah pada Orang Ahli Tahajjud

Oleh Saad Saefullah
3 April 2025
0
Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam

Di antara janji-janji Allah bagi para ahli tahajjud adalah sebagai berikut.

Lihat LebihDetails

8 Cara Mengetahui Gejala Penyakit Jantung Sejak Dini

Oleh Yudi
11 Mei 2025
0
jantung

Gejala paling umum dari penyakit jantung koroner adalah nyeri dada. Biasanya terasa seperti ditekan, diremas, atau berat di dada.

Lihat LebihDetails

Kenapa Seorang Muslim Meninggalkan Tahajjud?

Oleh Haura Nurbani
12 Mei 2025
0
Waktu Terbaik Shalat Tahajjud, Qadha Shalat, amal penghapus dosa, Keistimewaan Shalat Tahajud, Shalat Sunah Rawatib, Witir, Waktu Shalat Sunnah Shubuh, Tahajjud

Kenapa engkau tidak tahajjud?

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.