Oleh: Mia Fitriah
el.karimah@gmail.com
“BAWA pasukan gajah di barisan terdepan, besok kita berangkat ke Mekah untuk menghancurkan Ka’bah!” seru Abrahah.
Akhirnya, Abrahah pun bertolak dari Yaman bersama pasukan bergajah untuk menghancurkan rumah Allah tersebut.
Abrahah adalah penguasa Yaman yang dibawah kekuasaan Negus di Ethopia, dia membangun sebuah gereja megah di kota San’a. Dengan alasan ingin memindahkan pusat keagamaan bangsa Arab (Ka’bah) dari Mekah ke negerinya di San’a Yaman; agar situs suci itu tidak menjadi kiblat masyarakat Arab lagi.
BACA JUGA: 4 Burung yang Tertulis dalam Al Quran
Ternyata realita tidak sesuai ekspektasinya. Kendati sudah membangun tandingan Ka’bah yang begitu megah nan indah yang bernama Al Qullais, namun masyarakat Arab tetap memilih berkunjung ke bangunan tua yang dibangun kembali oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail tersebut. Kandas juga niatan ingin memindahkan pusat keramaian, ekonomi dan kehormatan ke Yaman. Sehingga ambisi Abrahah untuk menghancurkan Ka’bah pun makin menjadi-jadi.
Namun Allah SWT menjaga Ka’bah dan mengirimkan pasukan burung Ababil, sebagaimana kisah itu diabadikan di surah al-Fiil.
Ashab al-fiil adalah sebuah julukan pasukan Habsyi yang menggunakan gajah pimpinan Abrahah. Selain ingin menguasai kota Mekah pusat perdagangan yang sedang berkembang, mereka berencama juga merobohkan Ka’bah dengan gajah, peristiwa ini terjadi pada tahun 570 M, dua bulan sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW.
BACA JUGA: Batu-batu dalam Sejarah
Burung ababil dalam surah alfiil banyak ulama yang berbeda pendapat, ada yang menafsirkan burung itu dengan sejenis lalat yang membawa kuman-kuman penyakit sehingga kehebatan pasukan gajah di porak-porandakan dengan wabah penyakit. Ada juga yang menafsirkan tair sejenis burung buas pemakan bangkai yang datang berdondong-bondong dan menghujani mereka dengan kerikil panas.
Burung Ababil menargetkan pasukan Abrahah, setiap yang terkena batu itu, ia langsung binasa. Ada juga yang menafsirkan setelah pasukan ini mati tersrerang penyakit, burung-burung ini berpestapora, mencabik-cabik mayat dan mengoyak-ngoyak ke atas batu agar tercerai berai untuk dapat dimakan.
Amanlah Ka’bah dari kehancuran yang dilakukan pasukan Abrahah. []
RENUNGAN adalah kiriman pembaca Islampos. Kirim tulisan Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari RENUNGAN di luar tanggung jawab redaksi Islampos.