KISAH Ashabul Kahfi merupakan sebuah kisah yang terdapat dalam surat Al-Kahfi. Surat Al Kahfi dan artinya mempunyai makna menarik di dalam bacaannya. Masuk dalam surat Makkiyah surat ini terdiri dari 110 ayat.
Rasulullah ﷺ menganjurkan umat-Nya membaca Al Kahfi pada malam Jumat agar terhindar dari fitnah Dajjal. Menariknya dalam beberapa riwayat lain mengatakan bahwa, bagi yang membaca surat Al Kahfi, niscaya Allah akan menerangi dengan cahaya antara dia dengan Kabah.
Di samping itu semua, sesuai dengan artinya Al Kahfi berarti sebuah gua di gunung. Ini berhubungan dengan beberapa ayat dalam surat Al Kahfi ada yang menceritakan tentang 7 pemuda yang menghuni gua dan tidur selama bertahun-tahun, yaitu ayat 9 sampai 26. Kisah ini kini dikenal dengna sebutan kisah ashabul kahfi.
Kisah Ashabul Kahfi ini merupakan salah satu kisah menakjubkan yang tertulis dalam Al Quran. Kisah ini terjadi pada zaman dahulu jauh sebelum lahirnya Nabi Muhammad ﷺ. Ashabul Kahfi sendiri adalah sekelompok pemuda yang beriman kepada Allah, mereka terdiri dari tujuh orang yaitu Maksimyanus, Martinus, Dyonisius, Malkus, Konstantinus, dan Suresiyus yang pergi untuk mengasingkan diri.
BACA JUGA: 4 Fitnah yang Disebutkan dalam QS Al Kahfi
Ashabul Kahfi hidup pada zaman Raja Diqyanus pada 249-251 M. Selain itu mereka mendapat intimidasi dan ancaman dari raja dan kaumnya, karena Ashabul Kahfi ini pemuda yang tidak mau menyembah berhala. Tujuan mereka mengasingkan diri karena kaum yang ada pada saat itu kebanyakan menyembah selain Allah. Hal itu dikarenakan paksaaan dari sang Raja. Karena itulah, mereka kemudian memutuskan untuk meninggalkan kotanya.
Kaum Ashabul Kahfi tidak mau mengikuti agama raja dan penyembahnya, meskipun diancam dengan intimidasi dan siksaan. Saat itu mereka masih mau bertahan. namun, lama kelamaan penyiksaan menjadi meningkat mereka pun terpaksa harus meninggalkan kaum mereka.
Ditengah perjalanan mereka bertemu dengan seorang penggembala Yemlikho (Yuhanis) berserta anjingnya Kitmir.
Kemudian para pemuda ini memutuskan untuk tinggal disuatu tempat yang jauh dari pemukimannya dulu. Mereka menemukan tempat asing dan jauh dari kota disebuah gunung yang terdapat gua di dalamnya. Akhirnya, para Ashabul kahfi itupun masuk ke dalam gua tersebut.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al Kahfi ayat 17 yang artinya:
۞ وَتَرَى الشَّمْسَ اِذَا طَلَعَتْ تَّزَاوَرُ عَنْ كَهْفِهِمْ ذَاتَ الْيَمِيْنِ وَاِذَا غَرَبَتْ تَّقْرِضُهُمْ ذَاتَ الشِّمَالِ وَهُمْ فِيْ فَجْوَةٍ مِّنْهُۗ ذٰلِكَ مِنْ اٰيٰتِ اللّٰهِ ۗمَنْ يَّهْدِ اللّٰهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِ وَمَنْ يُّضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهٗ وَلِيًّا مُّرْشِدًا ࣖ
“Engkau melihat matahari ketika terbit dan condong dari gua mereka ke sebelah kanan dan apabila terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri, sedangkan mereka berada dalam tempat yang luas di dalam gua itu.”
Di dalam gua tersebut mereka leluasa menjalankan ibadah kepada Allah. Mereka berlindung di dalam gua itu dan memohon kepada Allah SWT, agar mencurahkan rahmatnya bagi mereka di dalam gua.
Kemudian Allah SWT mengabulkan permohonan mereka dengan ditidurkan di dalam gua. Allah Maha kuasa mengabulkan doa mereka dengan membuat para pemuda tertidur dan dengan menutup pendengaran mereka dari segala suara dunia luar.
Lalu mereka tidur selama 309 tahun. Mereka tidak makan dan tidak minum. Allah SWT membolak-balikkan tubuh mereka sehingga tidak terjadi kerusakan. Mata mereka pun dalam keadaan terbuka, serta anjing yang setia menemani di samping mereka.
Dengan kuasa Allah, mereka pun terbangun dengan wajah yang berseri-seri. Mereka saling melontarkan pertanyaan sudah berapa mereka tinggal di sini. Namun hanya Allah lah yang tahu berapa lama mereka tertidur.
BACA JUGA: Inilah 4 Kisah Penuh Hikmah dalam Al Kahfi
Hingga mereka pun keluar dari gua untuk mencari makanan yang halal. Saat keluar negeri yang mereka tinggal telah mengalami berbagai perubahan, begitupun penduduknya. Oleh karena itu mereka memasuki kota dengan sembunyi-sembunyi agar keberadaannya tidak diketahui penduduk.
Namun, warga negeri itu akhirnya mengetahui keberadaan mereka melalui uang dirham yang hendak mereka gunakan untuk membeli makanan.
Penduduk membawa pemuda itu untuk dipertemukan dengan pemimpin mereka.
Saat itu dipimpin oleh pemerintahan Kaisar Romawi Timur Theodosius II 408-450 mesehi. Ketika para pemuda itu telah bertemu dengan pemimpin negeri kala itu, mereka menjelaskan kejadian yang mereka alami dan lamanya mereka di dalam gua. Dari cerita teraebut, barulah mereka menyadari bahwa semua itu adalah kekuasaan Allah. Setelah itu mereka meninggal. []