ADA seorang penguasa terkenal bernama Sultan Mahmud. Dia memiliki seorang budak bernama Ayyaz.
Sultan Mahmud sangat mencintai Ayyaz karena kebijaksanaannya yang luhur. Dari waktu ke waktu, Sultan menguji Ayyaz dengan berbagai hal untuk melihat seberapa besar cinta Ayyaz padanya.
BACA JUGA: Sabar Itu Ibarat Jamu yang Pahit, tapi…
Suatu hari, Sultan Mahmud mengumpulkan buah paling pahit dari kebunnya dan memanggil Ayyaz. Sultan menyuruh Ayyaz memakannya.
Ayyaz mengambil buah di tangannya dan menciumnya lalu mulai memakannya tanpa ragu-ragu.
Sultan mengamati bahwa Ayyaz memakan buah-buahan tersebut dengan senang hati dan rasa pahit tidak mempengaruhinya sama sekali. Sultan mulai berpikir bahwa dia mungkin telah mengambil buah yang salah, jadi, dia mengambil salah satu buah dari Ayyaz untuk mencari tahu.
Begitu Sultan menggigitnya, dia diliputi rasa pahit buah itu dan mulai berteriak minta air. Dia pun bertanya kepada Ayyaz mengapa dia tidak terpengaruh oleh rasa pahit buah itu.
BACA JUGA: Pahitnya Buah Kemaksiatan dan Kelalaian
Ayyaz berkata, “Kamu hanya melihat kepahitan buahnya tetapi kamu tidak melihat orang yang memberikannya kepadaku? Buah itu diberikan kepadaku oleh raja sendiri!”
Hari ini kita tahu beberapa perintah Allah yang bagi kita kadang terasa pahit dan sulit untuk diikuti. Namun, lebih baik bagi kita untuk taat dan mengikuti-Nya dengan cinta yang besar karena perintah itu diberikan kepada kita oleh Raja dari segala raja, yakni Allah azza wa jalla. []
SUMBER: ISLAM CAN