• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 22 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sirah

Kisah dan Ibrah dari Penggalian Parit di Perang Khandaq

Oleh Yudi
6 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Ilustrasi: Unplash

Ilustrasi: Unplash

0
BAGIKAN

ADA banyak sekali peristiwa yang mengandung ibrah tentang kebenaran Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wa Sallam dalam penggalian parit, kenabiannya yang langsung dilihat langsung oleh kaum Muslimin.

Ketika itu, kaum Muslimin sempat kesulitan menggali sebagian tanah berbatu, maka mereka mengutarakan kepada Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wa Sallam. Beliau meminta disediakan air kemudian meludah ke dalamnya, lalu berdoa kepada Allah dan menuangkan air tersebut ke atas tanah tersebut. Para sahabat yang hadir ketika itu berkata, “Demi Dzat yang mengutusnya sebagai nabi dengan membawa kebenaran, tanah berbatu tersebut hancur lebur hingga menjadi seperti pasir padahal tadinya tidak mempan dipukul dengan kapak cangkul.”

Ibnu Ishaq menuturkan: Aku mendapat berita yang berasal dari Salman Al-Farisi yang berkata, “Saat aku sedang menggali aku temukan ada batu yang keras sehingga tidak mampu aku pecahkan, sementara Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wa Sallam berada di dekatku. Ketika beliau melihatku kesulitan memecah- kan batu tersebut beliau turun kemudian mengambil alih cangkul dari tanganku. Beliau menghantam batu tersebut sehingga memercikkan cahaya terang berkemilau. Beliau terus menghantam batu tersebut hingga tiga kali sehingga memercikkan cahaya terang di bawah kapak. Aku berkata, “Wahai Rasulullah, cahaya apakah yang aku lihat, ketika engkau menghantam batu tersebut?” Beliau bersabda: “Wahai Salman apakah engkau melihatnya?” Aku menjawab, “Ya, tentu saja.” Beliau bersabda: “Adapun cahaya pertama, itu adalah tanda bahwa Allah akan menaklukkan Yaman untukku. Sedangkan cahaya kedua adalah tanda aku akan menaklukkan Syam dan negeri-negeri Barat (Maghribi) untukku. Sedang cahaya ketiga, adalah tanda aku akan menaklukkan negeri-negeri timur.”

BACA JUGA: Beginilah Para Pemimpin Besar Menghadapi Wabah

ArtikelTerkait

7 Fakta Sosok Nabi Musa AS: Nabi Penyelamat Bani Israil

Bagaimana Cara Kerja Pembayaran QRIS dan Bagaimana Sejarahnya?

Abu Bakar: Cinta Sejati pada Rasulullah ﷺ yang Mengalahkan Segalanya

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

Tatkala Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wa Sallam selesai menggali parit, datanglah orang-orang Quraisy yang kemudian berhenti di Dumah. Mereka datang ketempat tersebut dengan membawa sepuluh ribu orang dari orang-orang Ahabisy (non Arab), Bani Kinanah, dan Bani Tihamah. Orang-orang dari Ghathafan bersama orang-orang Najed juga datang kemudian berhenti di Dzanab Naqma di samping Uhud. Sementara, Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wa Sallam bersama tiga ribu kaum muslimin keluar ke Gunung Sil’un. Di sanalah beliau membuat markas, sedang parit membatasi mereka dengan musuh.

Di saat yang sama, Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wa Sallam menganugerahi Ibnu Ummi Maktum menjadi imam sementara di Madinah. Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wa Sallam mengamankan anak-anak dan wanita-wanita di balik benteng.

Musuh Allah, Huyay bin Akthab An-Nadhri, keluar menemui Ka’ab bin Sa’ad Al-Quradhi, wakil Bani Quraizhah yang masih terikat perjanjian dengan Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wa Sallam. Sayangnya, Ka’ab termakan provokasi Huyai sehingga ia membatalkan perjanjian tersebut.

Ketika berita pembatalan perjanjian di atas terdengar oleh Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wa Sallam dan kaum Muslimin, beliau kecewa sekali kepada mereka.

Kaum Muslimin mengalami krisis kepercayaan diri karena hal tersebut, sebab musuh datang dari atas dan bawah mereka hingga kedok orang munafik pun terbuka dengan sendirinya. Seperti Mu’attib bin Qusyair dari Bani Amr bin Auf yang berkata, “Muhammad pernah menjanjikan kepada kita bahwa kita akan menguasai kekayaan Kisra dan Kaisar, padahal pada hari ini salah seorang dari kita untuk buang air saja tidak merasa aman.”

Ibnu Hisyam berkata: Ulama yang aku percaya berkata kepadaku bahwa Mu’attib bin Qusyair tidak masuk barisan orang-orang munafik. Dengan alasan bahwa Muattib bin Qusyair ikut hadir terjun pada Perang Badar.

Hampir sebulan, perang Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wa sallam dengan orang-orang musyrikin hanya saling lempar panah.

Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wa Sallam bersama kaum Muslimin masih bertahan di dalam kota Madinah, sedang musuh mengepung mereka, tapi perang tetap tidak berkobar di antara mereka. Beberapa tentara berkuda Quraisy di antaranya Amr bin Abdu Wudd bin Abu Qais dari Bani Amir bin Luay. Ibnu Hisyam berkata, Ada yang mengatakan bahwa Amr adalah anak Abd bin Abu Qais, Ikrimah bin Abu Jahal dari Bani Makhzum, Hubairah bin Abu Wahb dari Bani Makhzum, dan Dhirar bin Khaththab bin Mirdas dari Bani Muharits bin Fihr mengambil ancang-ancang berjalan melintasi kampung-kampung Bani Kinanah, mereka berkata, “Wahai Bani Kinanah, bangkitlah kalian untuk perang, karena pada hari ini kalian akan tahu siapa sesungguhnya pasukan berkuda itu.”

Setelah mengatakan itu, orang-orang Quraisy tersebut melecut kencang kuda-kuda mereka hingga tiba di parit. Tatkala melihat parit tersebut, mereka berkata, “Demi Allah, jebakan ini tidak pernah dilakukan oleh orang-orang Arab.”

Salman Al-Farisi adalah sahabat yang mengusulkan ide kepada Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wa Sallam agar membuat parit tersebut.

Ibnu Hisyam menuturkan: Salah seorang pakar bercerita kepadaku bahwa pada perang Khandaq kaum Muhajirin berkata, “Salman termasuk kelompok kami.” Orang-orang dari kaum Anshar berkata, “Salman bagian dari kami.” Kemudian Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Salman bagian dari keluarga (ahlul Bait) Nabi.”

Kemudian orang-orang Quraisy tersebut mencari celah agar bisa melewati parit-parit tersebut lalu kuda-kuda mereka pun akhirnya masuk ke tempat tersebut, kemudian mereka menerobos celah yang ada di antara parit dan Sala’.

Pada saat yang bersamaan, Ali bin Abu Thalib bersama beberapa orang dari kaum Muslimin memblokade jalan masuknya orang-orang Quraisy. Penungang-penunggang kuda Quraisy berjalan cepat dengan kuda-kuda mereka ke tempat Ali bin Abu Thalib dan sahabat-sahabatnya.

Amr bin Abdu Wudd ikut hadir di Perang Badar hingga terluka berat sehingga absen di Perang Uhud. Pada Perang Khandaq, ia keluar dengan mengenakan tanda pengenal supaya mudah dikenali. Ketika kudanya berhenti, ia berteriak menantang, “Siapa yang siap duel berhadapan denganku?”

Ali bin Abu Thalib tampil kemudian berkata, “Wahai Amr, sungguh engkau telah berjanji kepada Allah bahwa bila ada seorang Quraisy mengajakmu kepada dua hal maka engkau akan menyambutnya.”

BACA JUGA: Masuk Islamnya Kedua Kakak Beradik dari Kerajaan Oman

Amr bin Abdu Wudd menjawab, “Benar!”

Ali bin Abu Thalib berujar melanjutkan, “Sekarang aku mengajakmu kepada Allah, Rasul-Nya, dan Islam.”

Amr bin Abdu Wudd menjawab, “Aku tidak butuh itu semua!!”

Ali bin Abu Thalib berkata, “Jika demikian maka aku ajak engkau berperang.”

Amr bin Abdu Wudd berkata, “Mengapa demikian?” Demi Allah, aku tidak berniat menghabisimu.”

Ali bin Abu Thalib berkata, “Namun demi Allah, aku bergairah sekali untuk membunuhmu.”

Amr bin Abdu Wudd bangkit marahnya mendengar tantangan Ali bin Abu Thalib. Ia turun dari atas kuda, kemudian menyembelihnya, memukul wajah kudanya, dan maju ke hadapan Ali bin Abu Thalib. Keduanya bertempur sangat sengit hingga akhirnya Ali bin Abu Thalib berhasil menghabisi Amr bin Abdu Wudd, sedang kuda-kuda Quraisy lari kocar-kacir tak menentu.

Ibnu lshaq menuturkan: Saat itu, Ikrimah bin Abu Jahal lari menyelamatkan diri meninggalkan Amr bin Abdu Wudd. []

Referensi: Sirah Nabawiyah perjalanan lengkap Kehidupan Rasulullah/ Asy Syaikh Al Muhaddits Muhammad Nashiruddin Al Albani/ Akbar Media

Tags: nubuwatnubuwwah rasulullahPerang Khandaqrasulullahsirah
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Muslim di Tepi Barat Bangkit Melawan Aneksasi Israel

Next Post

Muslimah, Ini 7 Tips Menghapus Henna dengan Cepat

Yudi

Yudi

Terkait Posts

pasukan nabi isa, pemuda, nabi ibrahim, nabi musa

7 Fakta Sosok Nabi Musa AS: Nabi Penyelamat Bani Israil

7 Juli 2025
QRIS

Bagaimana Cara Kerja Pembayaran QRIS dan Bagaimana Sejarahnya?

30 Juni 2025
Ibnu Abbas, Bani Israil, Abu Bakar

Abu Bakar: Cinta Sejati pada Rasulullah ﷺ yang Mengalahkan Segalanya

27 Juni 2025
Penjagaan Allah terhadap Nabi, Abu Bakar

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

12 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Bait-bait syair Imam Syafi’i yang Menyentuh dan Menggetarkan Jiwa

Oleh Dini Koswarini
26 Oktober 2022
0
Penilaian Manusia, Muhasabah, Imam Syafi'i, ujian, akad

Inilah Bait-bait syair Imam Syafi’i rahimahullah yang bisa kita jadikan sebagai keteladanan di saat kondisi seperti sekarang ini.

Lihat LebihDetails

Berikut Ayat-ayat Al-Quran tentang Bekerja, Semoga dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
25 September 2021
0
peran guru kerja keras Kunci Kesuksesan, Ayat-ayat Al-Quran tentang Bekerja, Etika Bekerja, Rekan Kerja Sombong dan Pendengki, Hadis Nabi tentang Keharusan Bekerja Keras

Tidak heran makanya jika ada ayat-ayat Al-Quran tentang bekerja, saking pentingnya bekerja ini untuk seorang lelaki Muslim dewasa.

Lihat LebihDetails

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.