• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 16 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Wacana

Kisah Hamida, Ibu Hamil yang Melahirkan di Tengah Kejaran Militer Myanmar

Oleh Eva F Hasan
8 tahun lalu
in Wacana
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Foto: Daily Mail

Foto: Daily Mail

6.3k
BAGIKAN

SEORANG  wanita Rohingya, 30, menceritakan bagaimana dia harus menyelamatkan diri dari militer Myanmar. Saat itu ia baru saja melahirkan dan harus melarikan diri dalam kondisi tali pusar bayinya belum dipotong.

2 Spetember 2017, sebuah desa di Quanchong, Maungdaw di Negara Bagian Rakhine diserang militer Myanmar. Saat itu Hamida berada di rumahnya. Selama masa kehamilannya, ia baru pertama kali mendengar keributan dengan disertai suara tembakan.

“Militer Myanmar menyerang desa kami, mereka menembaki kami dan mengejar kami dan bahkan menembak kami saat kami melarikan diri. Lalu mereka membakar desa hingga terbakar habis,” katanya menceritakan kepada Dailymail dengan wajahnya tanpa ekspresi.

Dalam kondisi hamil tua, Hamida terpaksa melarikan diri ke hutan bersama suami  dan enam anak orang anaknya.

ArtikelTerkait

O Ternyata Ini 3 Arti Istilah “Nggak Ada Obat”!

Damaskus Jatuh, Basyar Al-Assad Dilaporkan Kabur; Akhir 50 Tahun Kekuasaan Keluarga Assad?

Ga Bisa Baca Hadist

Gendong Ala Drakor

Selama 48 jam, mereka tinggal di hutan. Tanpa diduga, Hamida merasakan perutnya sakit. Dengan ketakutan, dia menyadari bayinya akan lahir. Tapi dia tidak punya apa-apa, bahkan selimut pun tak ada. Ia terpaksa berbaring di hutan tanpa sehelai alas apapun.

Tiga jam kemudian, bayinya berhasil keluar dan selamat. Keluarga itu mendapatkan kebahagiaan luar biasa, bayi mungilnya berjenis kelamin laki-laki. Ia terlihat sehat. Namun kebahagiaan itu pudar saat suara mencurigakan terdengar di tengah hutan.

Mereka bersiap dan bergegas melarikan diri. Meski dalam kondisi belum pulih, bahkan tali pusar sang bayi masih menempel, Hamida dan keluarganya pergi mencari tempat yang aman.

“Aku berlari dengan bayi masih menempel. Mereka mengejar kita, dan saya tahu mereka memiliki senjata dan pisau,” kata Hamida.

“Saya memang baru saja melahirkan, kondisi saya belum pulih saat itu. Tapi apa yang bisa saya lakukan? Jika mereka menangkap kita, mereka membunuh kita, juga bayi saya yang baru lahir,” katanya.

Hamida tidak tahu berapa lama dia berlari. Karena ketakutan dan rasa sakit yang dia rasakan, dia mencengkeram bayinya yang baru lahir dan berdoa agar Allah mengeluarkannya dari bahaya.

Ketika keluarga ini menemukan tempat yang aman, akhirnya mereka bisa beristirahat lagi. Sang suami menebang dua potong bambu dan menggunakannya untuk mempertajam pisau parangnya. Setelah dirasa cukup tajam, ia memotong tali pusar sang bayi.

Hamida menghabiskan tiga hari lagi di hutan. Ia harus memulihkan kesehatannya pasca melahirkan. Di sana, dia dan suaminya menamai bayi itu, Hossain Shaheb.

Advertisements

Karena makanan yang tersedia di hutan itu sedikit sekali, keluarga tersebut memutuskan pergi menuju Bangladesh.

“Kami hanya tidur dengan alas tanah dan atap langit. Kami tidak punya makanan untuk dimakan. Kami pergi berhari-hari dimana semua yang kami temukan adalah air. Anak-anak lain menangis histeris karena kelaparan,” kata Hamida.

Keluarga itu berjalan selama dua hari untuk mencapai Sungai Naf, perbatasan dengan Bangladesh. Di sana, seorang tukang perahu kasihan pada keluarga ini. Mereka dibawa menyeberang secara gratis. Dia menawarkan rumahnya kepada mereka dan memberi mereka makanan. Itu adalah makanan pertama yang mereka makan sejak melarikan diri dari desanya di Rakhine. Akhirnya, keluarga Hamida tinggal selama dua malam di rumah tersebut.

Setelah itu keluarga Hamida menuju pemukiman pengungsi informal di Gumdum. Ada 50.000 pengungsi sementara yang tinggal di sana. Suami Hamida membeli beberapa bambu dan terpal untuk membangun tempat berlindung. Ia mendapatkan panci untuk masak  dari tukang perahu. Keluarga Hamida sedang berusaha membuat rumah.

“Sebenarnya kami tidak ingin berada di sini, kami tidak punya kebahagiaan disini,” kata Hamida, suaranya bergetar karena emosi. Dia menunduk menatap anak laki-lakinya yang berusia 15 hari.

“Tapi kita harus pergi dari sana, atau kita pasti terbunuh,” ucapnya.

Hamida duduk memangku Hossan di bawah terpal plastik. Saat itu Hossain merintih di pelukannya, terlalu lemah untuk menangis.

“Dia lapar,” kata Hamida, menunduk menatapnya tanpa daya. “Tapi apa yang bisa saya lakukan? Saya tidak punya susu,” ujarnya.

Hamida baru saja makan beberapa hari yang lalu, dan saat tubuhnya menjadi lemah, dia tidak lagi bisa menyusui. []

Tags: Hamlibu hamilkehamilanLaporan Khususmuslim rohingyarohingya
Share6339SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

PP Muhammadiyah: Misi Kemanusiaan Ini Selaras dengan Komitmen Bangsa Indonesia

Next Post

Pengadilan Internasional Vonis Myanmar Lakukan Genosida Terhadap Rohingya

Eva F Hasan

Eva F Hasan

Terkait Posts

Nggak Ada Obat, Potongan Rambut Laki-laki yang Tidak Diperbolehkan dalam Islam

O Ternyata Ini 3 Arti Istilah “Nggak Ada Obat”!

13 Desember 2024
Damaskus

Damaskus Jatuh, Basyar Al-Assad Dilaporkan Kabur; Akhir 50 Tahun Kekuasaan Keluarga Assad?

8 Desember 2024
Kitab Taurat, Hadist, Bani Israil

Ga Bisa Baca Hadist

10 Agustus 2024
Sikap Suami yang Harus Disyukuri Istri, , Nikah, Tips yang Harus Dikuasai Istri Agar Suami Betah di Rumah, Sifat Istri yang Mendatangkan Rezeki bagi Suami, Drakor

Gendong Ala Drakor

10 Agustus 2024
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

wanita bekerja, manfaat menulis dengan tangan, Freelancer

Freelancer Muslim Zaman Now: Halalkah Gigs dan Remote Work Menurut Syariah?

Oleh Dini Koswarini
16 Mei 2025
0

Antisemit, Yahudi, Israel

Serangan Kilat, Terusirnya Yahudi dari Kota Madinah

Oleh Saad Saefullah
16 Mei 2025
0

Kebiasaan yang Akan Menyebabkan Miskin Selamanya, Bahaya Stroke, Bahaya Akibat Sering Terkena Angin Malam, Miskin

Panduan Hidup Miskin yang Dijamin Anti Gagal”

Oleh Haura Nurbani
15 Mei 2025
0

Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam, shalat tahajud

Ciri-ciri Orang yang Sering Shalat Tahajud

Oleh Haura Nurbani
15 Mei 2025
0

Dosa Suami terhadap Istri, Kuisioner Test Kejujuran

Kuisioner Test Kejujuran

Oleh Haura Nurbani
15 Mei 2025
0

Terpopuler

Adakah Penduduk Indonesia yang Masih Mendapatkan Gaji hanya 2 Juta / Bulan?

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0
Uang Istri, sedekah, gaji

Jumlah pasti penduduk Indonesia yang berpenghasilan sekitar Rp2 juta per bulan tidak tersedia secara langsung.

Lihat LebihDetails

Jenis-jenis Karbohidrat yang Lebih Berbahaya daripada Gula

Oleh Dini Koswarini
15 Mei 2025
0
Akibat Terlalu Sering Minum Minuman yang Manis, Karbohidrat

Berikut ini adalah jenis-jenis karbohidrat yang bisa lebih berbahaya daripada gula biasa, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan dan tanpa kontrol.

Lihat LebihDetails

Tanda-tanda Ginjal Bermasalah, yang Bisa Kenali Mulai dari Kepala hingga Kaki

Oleh Haura Nurbani
15 Mei 2025
0
Bahaya Jantung ketika Sudah Kotor Lebaran, Ginjal

Menyadari gejala ini sejak dini penting untuk mencegah kerusakan ginjal yang lebih parah.

Lihat LebihDetails

Ciri-ciri Orang yang Sering Shalat Tahajud

Oleh Haura Nurbani
15 Mei 2025
0
Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam, shalat tahajud

Orang yang sering shalat tahajud biasanya memiliki ciri-ciri khas dalam kepribadian, akhlak, dan ruhiyahnya.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.