INDUSTRI musik Tanah Air kembali berduka. Penyanyi campursari kenamaan, Didi Kempot, meninggal dunia pada Selasa (5/5/2020), di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo.
Penyanyi bernama lengkap Dionsius Prasetyo itu meninggal saat dirinya berada di puncak karir, tepatnya pada usia 53 tahun.
Popularitas Didi Kempot naik setelah karya musiknya viral di media sosial sepanjang tahun 2019. Dia bahkan berhasil meraih Lifetime Achievement Award di BIMA 2020. Penghargaan Ini untuk Seniman Tradisional.
Didi merupakan penyanyi atau seniman fenomenal yang konsisten dalam melestarikan budaya lokal. Sejak merintis karier sebagai penyanyi profesional pada tahun 1999 lewat lagu Stasiun Balapan, Didi Kempot memang selalu konsisten dengen genre musik campursari yang diusungnya. Tak terhitung sudah berapa banyak lagu-lagu hits berbahasa Jawa yang telah dia rilis.
BACA JUGA: Penyanyi Didi Kempot Meninggal Dunia
Namun, di balik kesuksesannya, ternyata terselip sebuah kisah haru. Hal ini berkaitan dengan nama ‘Kempot’ yang menghiasi nama bekennya.
Dilansir dari Okezone, Didi menjelaskan secara singkat asal usul nama Kempot yang digunakannya. Nama itu rupanya memiliki arti ‘Kelompok Pengamen Trotoar’.
“Saya merintis karier dalam dunia seni ini awalnya ngamen di jalanan. Saya dulu ngamen di Solo, di Jogja, dan akhirnya saya dan beberapa teman pengamen berangkat ke Jakarta,” ungkap Didi Kempot kepada Okezone, Ahad (1/12/2019).
Di Jakarta, Didi dan teman-temannya tinggal di kawasan Slipi, Palmerah, Jakarta Selatan. Mereka rutin ngamen di sekitaran bundaran Slipi dan trotoar-trotoar jalanan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari, dan dari situlah nama Kempot diambil.
Kepiawaian Didi dalam menciptakan lagu memang tidak perlu diragukan lagi. Dia berasal dari keluarga seniman daerah yang sangat menjunjung nilai-nilai kebudayaan lokal. Ayahnya adalah pelawak kenamaan yakni alm. Mbah Ranto.
Kakak pertama Didi, alm. Mamiek Prakoso, bahkan lebih dulu menembus dunia hiburan Indonesia. Ia tergabung dalam kelompok pelawak Srimulat. Dari Mamiek lah Didi banyak belajar untuk menjadi seorang seniman yang baik. Sang kakak juga tidak pernah berhenti mendukung keputusan Didi yang memilih menjadi pengamen di awal masa karirnya.
“Saat saya masih ngamen di pinggir jalan, kakak saya sudah jadi artis. Tapi beliau selalu mendukung dan memberikan doa terbaik kepada saya,” ungkap Didi.
BACA JUGA: Jadi Mualaf dan Belajar Mendalami Islam, Ini Kisah Hijrah Penyanyi Tere
Ada satu pesan dari Mamiek yang selalu dijaga oleh Didi Kempot. Pesan itu disampaikan sang kakak saat Didi telah menelurkan album pertama dan lagu Stasiun Balapannya booming di tahun 1999.
“Beliau selalu berpesan, kalau sudah dikenal wong, nomor siji ojo sombong (kalau sudah dikenal orang, nomor satu jangan sombong), harus murah senyum, kalau ada yang ngajak salaman dan foto harus disempatkan,” ujar Didi Kempot.
“Alhamdulillah, berkat pesan tersebut, sampai sekarang saya masih didukung keluarga sobat ambyar hingga masih bisa berdiri menghibur mereka,” tandasnya.
Didi Kempot merupakan penyanyi yang dikenal memiliki banyak penggemar dari berbagai lapisan masyarakat. Penggemar fanatik Didi dikenal dengan sebutan Sobat Ambyar. Didi sendiri dijuluki Lord Didi dan God Father of Broken Heart. []
SUMBER: OKEZONE