TERDAPAT dua kisah hikmah yang menakjubkan yang dialami para Sahabat nabi terkait dengan Islam. Berikut dua kisah hikmah Sahabat nabi tersebut:
1 Kisah Hikmah: Shuhaib dan Ammar memeluk Islam
Kisah pertama datang dari Shuhaib dan Ammar menerima Islam. Berdua, mereka berencana menemui Nabi Muhammad ﷺ dengan tujuan untuk mendapatkan kesenangannya. Kala itu, Nabi saat itu sedang berada di rumah Arqam.
Dari arah berbeda, keduanya sedang dalam perjalanan untuk melihat Nabi dan bertemu di pintu rumah tempat Rasulallah tinggal. Hal yang mengikat mereka bersama adalah penerimaannya terhadap Islam dan keinginan mereka untuk mengabdi kepada Nabi Suci.
Ketika mereka menerima dan memahami Islam, jumlah Muslim saat itu sangat kurang dan menderita dari musuh-musuhnya. Mereka harus menanggung masa-masa yang sangat sulit.
Sejumlah penganiayaan mereka hadapi, hingga mereka mempertimbangkan untuk bermigrasi. Tetapi, musuh-musuh Islam tidak akan membiarkan mereka pergi begitu saja dan memilih untuk mengganggu mereka lebih jauh. Nabi Muhammad ﷺ lantas hijrah dari Makkah dan memberi izin kepada para pengikutnya untuk melakukannya juga.
Suatu malam, dengan berpura-pura akan buang air kecil, Shuhaib berhasil melarikan diri dari cengkeraman orang Quraisy dan melarikan diri dengan menunggang kuda. Musuh beberapa saat kemudian menyadari apa yang telah dia lakukan dan berhasil mengejarnya.
Shuhaib lantas memegang busur dan anak panahnya. Ia berteriak, “Orang-orang Quraisy! Kalian tahu, demi Tuhan, bahwa saya adalah salah satu pemanah terbaik dan tujuan saya tidak pernah salah. Demi Tuhan, jika kalian mendekati saya, dengan setiap panah yang saya miliki, saya akan membunuh salah satu dari kalian. Lalu saya akan menyerang dengan pedang saya.”
BACA JUGA: Diungkap Alquran, Inilah 4 Hikmah dalam Kisah Nabi Hud
Seorang juru bicara Quraisy menjawab, “Demi Tuhan, kami tidak akan membiarkanmu melarikan diri dari kami dengan nyawa dan uangmu. Kamu datang ke Makkah dalam keadaan lemah dan miskin, dan kamu telah memperoleh apa yang telah kamu peroleh.”
Mendengar hal itu, Shuhaib menjawab, “Apa yang akan kalian katakan jika saya meninggalkan kekayaan saya? Maukah kalian menyingkir dari saya?” Mendengar pernyataan tersebut, para musuh pun setuju.
Shuhaib lantas menunjukkan sebuah tempat di rumahnya di Makkah, di mana dia meninggalkan uang. Dengan hal ini, para musuh mengizinkannya pergi sehingga Shuhaib akhirnya berhasil sampai ke Madinah.
Nabi sangat senang melihat Shuhaib dan berkata, “Transaksimu telah membuahkan hasil, wahai Abu Yahya. Transaksi Anda telah membuahkan hasil,”
Nabi mengulangi perkataan ini tiga kali.
Wajah Shuhaib pun berseri-seri dengan kebahagiaan ketika dia berkata, “Demi Tuhan, tidak ada seorang pun yang datang sebelum saya kepada Anda, Rasulullah, dan hanya Jibril yang bisa memberi tahu Anda tentang hal ini.”
Bagi para sahabat, kekayaan mereka dan segala sesuatu yang lain tunduk pada Islam dan Nabi. Mereka mengorbankan harta duniawi mereka untuk Islam, yang pada kenyataannya adalah keuntungan nyata dalam hidup.
2 Kisah hikmah: Malik bin Dinar dan seorang pencuri
Kisah kedua datang dari Malik Bin Dinar dan pencurinya. Alkisah seorang pencuri memanjat tembok rumah Malik Bin Dinar pada suatu malam dan dengan mudah berhasil masuk ke dalamnya. Begitu berada di dalam rumah, pencuri itu kecewa melihat tidak ada yang layak dicuri.
Malik kala itu sedang sibuk melaksanakan shalat. Menyadari dia tidak sendirian, dia segera mengakhiri doanya dan berbalik menghadap pencuri itu.
Tanpa menunjukkan tanda-tanda shock atau ketakutan, Malik dengan tenang menyampaikan salam damai dan berkata, “Saudaraku, semoga Allah mengampunimu. Kamu memasuki rumah saya dan tidak menemukan apa pun yang layak untuk diambil, namun saya tidak ingin kamu pergi tanpa mengambil sesuatu.”
Dia lantas pergi ke ruangan lain dan kembali dengan kendi penuh air. Dia menatap mata pencuri itu dan berkata, “Berwudhulah dan lakukan shalat dua rakaat, karena jika kamu melakukannya, kamu akan meninggalkan rumahku dengan harta yang lebih besar dari yang kamu cari sebelumnya.”
BACA JUGA: Sarat Makna dan Penuh Hikmah, Inilah Kisah Nabi Musa
Pencuri itu berkata, “Ya, itu memang tawaran yang murah hati.”
Setelah berwudhu dan shalat dua rakaat, pencuri itu lantas berkata, “Wahai Malik, apakah kamu keberatan jika saya tinggal sebentar, karena saya ingin tinggal untuk shalat dua rakaat lagi?”
Ketika waktu shalat subuh tiba, para sahabat bertanya kepada Malik yang keluar rumah menuju masjid bersama seseorang.
“Siapakah dia?” tanya mereka.
Malik bin Dinar menjawab, “(semalam) dia telah datang untuk mencuri sesuatu di rumahku. Namun, hakikatnya, sekarang aku yang mencuri hatinya.”
Kisah ini dinukil dari Taarikh al Islam yang ditulis oleh Imam Adz-Dzahabi. []
SUMBER: REPUBLIKA | ILMU SUNNAH