Abas bin Firnas merupakan orang pertama dalam Islam yang melakukan percobaan terbang dan berhasil melayang di udara. Selain itu, ia juga berkontribusi dalam menemukan cairan dalam pembuatan kaca hias.
Abas bin Firnas merupakan ilmuan yang pantang menyerah. ia tetap melakukan penelitiannya meskipun telah mengalami luka parah setelah percobaan terbangnya. ia membuktikan bahwa halangan apapun tidak bisa menghentikannya untuk tetap melakukan penelitian yang bermanfaat bagi umat.
Suatu ketika Abbas bin Firnas dipanggil ke persidangan Cordova. Ia dituduh melakukan perbuatan sihir.
Inilah tuduhan yang dialamatkan padanya, “Sesungguhnya kamu melakukan begini dan begini, mencampurkan sesuatu dengan sesuatu yang lain, dan melakukan hal-hal aneh yang belum pernah kami kenal sebelumnya.”
Abbas bin Firnas pun menanggapi tuduhan tersebut dengan mengatakan, “Bagaimana pendapat kalian jika aku mencampurkan tepung dengan air, lalu menjadi adonan. Dan, dari adonan itu aku membentuknya menjadi roti dengan cara memanaskannya di atas api. Apakah aku melakukan perbuatan sihir?”
Mereka yang ada di persidangan itu menjawab, “Tidak, bahkan itu termasuk ilmu yang diajrkan Allah kepada manusia.”
“Itulah yang aku lakukan di rumahku,” kata Abas bin Firnas, “Aku mencampur sesuatu dengan sesuatu yang lain dengan menggunakan panas api sehingga menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kaum Muslimin.”
Musuh-musuhnya pun mendatangkan saksi untuk menguatkan tuduhan mereka. Saksi tersebut adalah Abdurrahman bin Al Hakam bin Hisyam yang tidak lain adalah sang Khalifah.
“Aku bersaksi bahwa ia telah mengatakan kepadaku bahwa ia melakukan begini dan begini (maksudnya melakukan uji coba dengan teori-teori yang ia miliki). ia benar-benar melakukan apa yang ia ceritakan kepadaku. Dan, aku tidak mendapatinya kecuali sesuatu yang bermanfaat bagi kaum Muslimin.” Demikianlah kesaksian sang Khalifah.
Berdasarkan hal itulah, hakim dan pakar fiqih memberikan putusan bebas kepada Abbas bin Firnas. Bahkan mereka menyanjungnya dan mendukungnya untuk terus melakukan penelitian ilmiah.[]
Disadur dari Sumbangan Peradaban Islam Pada Dunia/Prof. Dr. Raghib As Sirjani/Pustaka Al Kautsar