KISAH Israiliyat adalah sebuah kabar atau kisah yang bersumber dari kaum Yahudi dan Nasrani. Penuturan mereka tentang israiliyat merujuk kepada kitab-kitab terdahulu mereka seperti Zabur, Taurat, dan Injil. Lebih lanjut, dapat dikemukakan bahwa Isra’iliyat merupakan cerita-cerita yang kerap kali dibawa oleh orang-orang Yahudi yang masuk Islam. Ini berbeda dari hadis yang dipercaya sebagai ucapan, tindakan, atau diamnya Rasulullah ﷺ.
Kisah-kisah Israiliyat umumnya berupa berbagai cerita dan tradisi non-Alkitab Yahudi serta Kristiani yang memberikan informasi atau interpretasi tambahan mengenai kejadian atau tokoh yang disebutkan di dalam kitab-kitab suci Yahudi.
Dalam buku Kisah-Kisah dalam Al-Quran: Orang-Orang yang Dimuliakan dan Dihinakan Allah karya Shalah Abdul Fatah Al-Khalidi, dijelaskan bahwa jenis riwayat israiliyat dibagi berdasarkan tiga kategori yaitu:
Pertama, jenis riwayat israiliyat dilihat berdasarkan kategori kebenaran dan tidaknya. Berdasarkan kategori ini terbagi menjadi dua macam yakni:
Riwayat israiliyat sahih ialah seperti cerita yang membenarkan apa yang ada dalam Al-Quran mengenai sifat-sifat Rasulullah ﷺ. Allah berfirman dalam Surah Al-Ahzab (33) ayat 45-46:
يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ اِنَّآ اَرْسَلْنٰكَ شَاهِدًا وَّمُبَشِّرًا وَّنَذِيْرًاۙ (45) وَّدَاعِيًا اِلَى اللّٰهِ بِاِذْنِهٖ وَسِرَاجًا مُّنِيْرًا (46)
Wahai Nabi (Muhammad), sesungguhnya Kami mengutus engkau untuk menjadi saksi, pemberi kabar gembira, dan pemberi peringatan (45) dan untuk menjadi penyeru kepada (agama) Allah dengan izin-Nya serta sebagai pelita yang menerangi. (46)
Sifat-sifat ini telah disebutkan dalam Taurat dan para penelaah Taurat telah menyatakan secara terus terang mengenai hal ini.
2. Riwayat israiliyat palsu ialah seperti legenda Gunung Qaf yang mengitari langit dan bumi sebagaimana yang didakwakan oleh para pembual.
BACA JUGA: Kisah-Kisah Israiliyat, Terima atau Tolak?
Kedua, jenis riwayat israiliyat berdasarkan kategori kesesuaian atau ketidaksesuaiannya dengan agama Islam. Berdasarkan kategori ini terbagi menjadi tiga, yaitu:
Riwayat israiliyat yang sesuai dengan ajaran Islam. Sebagai contoh, hadis yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari Abu Sa’id Al-Khudri bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda, “Pada Hari Kiamat bumi menjadi sepotong roti yang digenggam Allah Yang Mahaperkasa dengan tangan-Nya sebagaimana salah seorang di antaramu menggenggam sepotong rotinya dengan safar (bepergian) sebagai persinggahan bagi penduduk surga.”
Datanglah seorang Yahudi seraya berkata, “Semoga Allah memberkatimu, wahai Abu Qosim. Maukah engkau aku beri tahu tentang persinggahan penduduk (ahli) surga?” Rasulullah ﷺ menjawab, “Ya”. Orang Yahudi itu berkata, “Bumi menjadi sepotong roti.” Rasulullah ﷺ pun menoleh kepada para sahabat lalu tertawa sampai terlihat gigi gerahamnya.
Riwayat israiliyat yang berbeda dengan ajaran Islam. Sebagai contoh, apa yang dinisbahkan orang-orang Yahudi kepada Nabi Harun a.s. dalam kitab Safr Al-Khuruj bahwa dialah yang membuat anak sapi jantan untuk Bani Israil dan mengajak mereka untuk menyembahnya. Contoh yang lain adalah tentang apa yang mereka nisbahkan kepada Allah dalam kitab Safr At-Takwin bahwa ketika menciptakan langit dan bumi dalam enam hari, Dia merasa letih lalu beristirahat pada hari ketujuh, yaitu hari Sabtu.
Riwayat israiliyat yang didiamkan oleh syariat kita, yaitu yang tidak terdapat padanya suatu pernyataan dukungan ataupun bantahan. Sebagai contoh yang diriwayatkan dari cerita israiliyat seputar rincian kisah sapi betina Bani Israil. Kisah yang bermula dari seorang laki-laki yang membunuh pamannya. Kemudian, tuntutannya terhadap orang lain atas kematiannya, penyembelihan sapi betina, penghidupan kembali orang yang terbunuh itu dengan sapi betina yang disembelih, dan pemberitahuan dari orang yang hidup kembali tentang orang yang membunuhnya.
Ketiga, jenis riwayat israiliyat berdasarkan kategori temanya. Berdasarkan kategori ini terbagi menjadi tiga yakni:
Riwayat israiliyat yang berkaitan dengan akidah. Sebagai contoh, apa yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari Abdullah bin Mas’ud ia mengatakan, “Telah datang seorang pendeta Yahudi kepada Rasulullah ﷺ lalu berkata, ‘Wahai Muhammad, sesungguhnya kami mendapati bahwa Allah menjadikan langit berada pada satu jari, bumi pada satu jari, pepohonan pada satu jari, air dan tanah pada satu jari, dan seluruh makhluk pada satu jari, lalu Dia mengatakan, ‘Akulah Sang Maharaja’. Kemudian, tertawalah Rasulullah ﷺ sampai terlihat gigi gerahamnya dan membenarkan perkataan pendeta tersebut. Kemudian, Rasulullah membacakan firman Allah dalam Surah Az-Zumar ayat 67:
وَمَا قَدَرُوا اللّٰهَ حَقَّ قَدْرِهٖۖ وَالْاَرْضُ جَمِيْعًا قَبْضَتُهٗ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ وَالسَّمٰوٰتُ مَطْوِيّٰتٌۢ بِيَمِيْنِهٖ ۗسُبْحٰنَهٗ وَتَعٰلٰى عَمَّا يُشْرِكُوْنَ
Mereka tidak mengagungkan Allah sebagaimana mestinya. Padahal, bumi seluruhnya (ada dalam) genggaman-Nya pada Hari Kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Mahasuci dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan.
2. Riwayat israiliyat yang berkaitan dengan hukum. Sebagai contoh, apa yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari Abdullah bin Amr bahwa orang-orang Yahudi datang kepada Rasulullah ﷺ dengan membawa seorang laki-laki dan seorang perempuan dari kalangan mereka dan keduanya telah berzina.
Rasulullah ﷺ kemudian bertanya kepada mereka, “Bagaimanakah kalian memperlakukan seseorang di antara kalian yang telah berzina?” Mereka mengatakan “Kami mencoreng wajah keduanya dan memukul mereka.”
BACA JUGA: Kisah Israiliyat
Beliau ﷺ bersabda lagi, “Apakah kalian tidak menemukan dalam Taurat (hukum) rajam?” Mereka menjawab, “Kami tidak mendapatkan padanya sesuatu pun (dari hukum rajam).”
Abdullah bin Salam berkata, “Kalian telah berdusta. Bawakanlah Taurat lalu bacalah itu jika kalian memang benar (jujur).” Seorang di antara mereka meletakkan telapak tangannya pada catatan Taurat-nya menutupi ayam rajam. Dengan serta merta, orang tersebut membaca ayat yang berada sebelum dan sesudah ayat yang terletak di bawah telapak tangannya serta tidak membaca ayat rajam.
Kemudian, Abdullah bin Salam mengangkat tangan orang itu yang menutupi ayat rajam seraya bertanya, “Apa ini?” Ketika melihat itu, mereka mengatakan, “Ini adalah ayat rajam.”
Rasulullah ﷺlalu memerintahkan untuk merajam kedua orang yang berzina itu. mMereka dirajam di dekat tempat jenazah disemayamkan di sisi masjid. Ibnu Umar berkata, “Aku melihat laki-laki pezina itu mencondongkan tubuhnya ke arah perempuan pezina untuk melindunginya dari batu-batu (yang dilemparkan padanya).”
3. Kisah israiliyat yang berhubungan dengan nasihat, hikmah, kisah, dan sejarah. Sebagai contoh, apa yang diriwayatkan oleh riwayat israiliyat tentang detail cerita pembuatan kapal Nabi Nuh a.s., yaitu tentang kayunya, panjang dan lebarnya, serta peristiwa-peristiwa yang terjadi padanya.[]
SIUMBER: KISAH-KISAH DALAM AL-QURAN | PUSAT STUDI QURAN