AL-QURAN. Senjata. Pertolongan Allah. Itulah aksioma kehidupan para mujahidin Palestina di Jalur Gaza. Seperti apa persisnya kehidupan para mujahid Palestina sehari-hari? Tiga orang mujahid Palestina diwawancarai oleh gulfnews menuturkan keseharian mereka.
“Kami hidup normal dan biasa saja, kecuali di saat perang. Ketika perang, kami tidak pernah lagi tinggal atau sempat pulang ke rumah, bahkan untuk sedetikpun. Untuk mengetahui kondisi keluarga, kami menelefon mereka, atau mengirim seseorang yang kami percaya. Dalam kondisi normal, kami berkumpul bersama keluarga, silaturahim dengan teman-teman. Perang membuat semuanya menjadi sulit,” ujar salah seorang dari mereka.
BACA JUGA:Â Hingga Akhir 2018, 19 Wartawan Palestina Mendekam di Penjara Israel
“Apakah kami memikirkan kematian? Tentu saja, kami sangat khawatir, tapi bukan terhadap diri kami sendiri, melainkan pada keluarga kami. Seperti siapapun di dunia ini, kita selalu kuatir terhadap keluarga kita melebihi pada diri sendiri. Kami telah memilih jalan perjuangan, tak ada yang memaksa kami. Ini pilihan hidup kami.”
“Dunia selalu mengira kami membesarkan anak-anak untuk menjadikan mereka barisan perjuangan melawan Israel, itu salah besar. Kami tidak pernah sama sekali melibatkan anak-anak dalam perjuangan kami. Itu adalah propaganda Israel. Semua yang terlibat dalam perjuangan adalah laki-laki dewasa, mulai dari usia 20, 25 dan 30 tahun. Mereka yang tergabung menyadari benar akan risiko menjadi mujahid. Sekali lagi kami tidak pernah sekalipun menggunakan anak-anak untuk menghadapi musuh!”
“Yang ada dalam pikiran kami ketika kami menarik pelatuk, bagi saya pribadi, saya harus membunuh mereka, tentara-tentara Israel itu seperti mereka yang membunuh orang-orang Palestina tak berdosa. Jika saya meninggalkan satu orang tentara Israel saja, maka dia akan kembali membunuh lebih banyak lagi warga kami.”
BACA JUGA:Â Pakar Politik Palestina: Wibawa Israel telah Hancur
“Orang bertanya bagaimana kami selama ini mendapatkan senjata sedangkan kami dikepung sedemikian rupa. Walaupun Israel menutup semua terowongan, kami akan tetap mendapatkan senjata untuk melindungi diri. Kami mempunyai banyak sekali terowongan yang tidak pernah diketahui oleh siapapun, kecuali kami sendiri. Dan Allah selalu menolong kami.” []
SUMBER: GULFNEWS