PADA suatu hari seorang ahli nujum datang menghadap Fir’aun bahwa menurut perhitungannya tak lama lagi bakal lahir seorang bayi dari bangsa Israil yang kelak akan menjadi musuh dan menjatuhkan kekuasaanya.
Fir’aun berang mendengar laporan itu. Saat itu juga dia memberikan perintah agar membunuh bayi laki-laki yang lahir dan dari kalangan bangsa Israil.
Nabi Musa dilahirkan oleh pasangan suami istri Imran dan Yukabad. Begitu mengetahui bahwa anaknya yang lahir adalah anak laki-laki, Yukabad dan Imran panik.
BACA JUGA: Berasal dari Mesir, Nabi Musa Ternyata Pernah Tinggal di Arab Saudi selama 10 Tahun
Jika tak segera disembunyikan anak itu tentulah akan dibunuh oleh kaki tangan Fir’aun. Sebagaimana Firman Allah,
إِنَّ فِرْعَوْنَ عَلَا فِي الْأَرْضِ وَجَعَلَ أَهْلَهَا شِيَعًا يَسْتَضْعِفُ طَائِفَةً مِنْهُمْ يُذَبِّحُ أَبْنَاءَهُمْ وَيَسْتَحْيِي نِسَاءَهُمْ ۚ إِنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُفْسِدِينَ
“Sesungguhnya Fir´aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dengan menindas segolongan dari mereka, menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka. Sesungguhnya Fir´aun termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al-Qashash: 4)
Yukabad sangat sayang pada bayinya yang molek dan sehat serta lucu itu. Ia tak rela bayi itu sampai terbunuh, tapi untuk menyembunyikannya terus menerus juga tak mungkin.
Allah SWT memberikan ilham kepada ibu nabi Musa itu membuat peti tahan air lalu menghanyutkan Musa di dalam peti di sungai Nil. Kakak Musa diperintahkan mengikuti kemana peti itu hanyut dan di tangan siapakah Musa nanti ditemukan.
Ternyata peti itu ditemukan putri raja Fir’aun. Peti itu dibuka setelah diketahui isinya bayi mereka membawa kehadapan ibu mereka yaitu istri Fir’aun yang bernama Asiah.
Istri Fir’aun sangat senang melihat bayi itu, ia ingin mengangkatnya sebagai anak. Maka diutarakan niatnya itu kepada Fir’aun.
Mula-mula Fir’aun menolak, namun atas bujukan istrinya itu akhirnya ia setuju, Asiah pun senang segera dicari inang pengasuh yang juga menyusui Musa.
Namun beberapa dari beberapa inang yang didatangkan tidak ada yang cocok untuk menyusui karena Musa tak mau menyedot susu inang – inang tersebut.
BACA JUGA: Kisah Sakit Gigi Nabi Musa Membuktikan Bahwa Obat dan Dokter hanya Perantara
Kakak Musa menawarkan ibunya untuk menjadi inang, mereka pura-pura tidak mengenal Musa. Demikianlah karena disusui ibunya sendiri akhirnya Musa mau menyusu.
Musa diserahkan kepada Yukabad sampai masa menyusuinya selesai. Yukabad mendapat upah bayaran yang cukup besar.
Sesudah usai masa menyusui, Musa dikembalikan ke istana Fir’aun, lalu dididik sebagai mana anak-anak raja yang lain. Ia berpakaian seperti Fir’aun mengendarai kendaraan Fir’aun sehingga dikenal sebagai Pangeran Musa bin Fir’aun. []
Sumber: Kisah 25 Nabi dan Rasul dilengkapi Kisah Sahabat, Tabiin, Hikmah Islam, Rasulullah, wanita shalihah/ kajian Islam 2