DALAM suatu riwayat, AbduUah bin Mubaraq melihat seekor kuda perang di sebuah pasar. Kuda tersebut dijual dengan harga empat puluh dirham. Melihat hal itu Abdullah menanggapi, “alangkah murahnya kuda ini.”
Kemudian si penjual kuda mengutarakan bahwa kuda tersebut memilki banyak cela.
BACA JUGA: Syeikh dan 2 Kuda
Maka Abdullah bertanya, “apa cacat kuda ini?”
Si penjual menjawab, “ketika digunakan untuk menghajar musuh, kuda ini enggan lari. Dan ketika dikejar musuh, kuda ini malah berhenti, sehingga musuh dapat menyusul. Selain itu kuda ini juga suka meringkik dan berteriak ketika berada di tempat yang seharusnya diam.”
“Wah, kuda ini dapat mencelakakan!” ucap Abdullah sambil berlalu dari tempat itu.
Namun, ternyata kuda itu dibeli oleh murid Abdullah bin Mubaraq sendiri. Pada saat perang, si murid ikut berperang dengan mengendarai kuda tersebut, dan ternyata kuda tersebut dapat dikendalikan dengan baik.
Menyaksikan hal itu, Abdullah bin Mubaraq berkata pada si murid, “Apa engkau tahu kalau kuda ini memiliki cacat?”
BACA JUGA: Humor: Kuda Unik
“Ya, celanya seperti yang dikatakan si penjual itu. Tetapi, ketika saya hendak membelinya, saya berbisik ke telinganya. ‘Hai kuda, sungguh aku telah meninggalkan perbuatan- perbuatan dosa dan bertaubat pada Allah. Maka sekarang tinggalkanlah cela-cela yang ada pada dirimu.’ Kuda itu kemudian menganggukkan kepala tiga kali karena senang aku telah meninggalkan perbuatan-perbuatan dosa.” []