SEORANG pemimpin yang memasuki negeri India bernama Mahmud bin Sabaktakin berani memerangi perbuatan syirik yang dilakukan penduduk setempat. Di negeri ini terdapat patung yang dikenal dengan sebutan Suminat. Patung ini selalu dikunjungi manusia dari berbagai penjuru layaknya Ka’bah. Bahkan mereka datang dengan jumlah yang lebih besar. Mereka memberikan nafaqoh dan harta yang sangat banyak.
Penduduk dari seribu desa dan kota-kota besar wajib memberikan wakaf kepada berhala tersebut hingga perbendaharaan berhala penuh dengan harta yang melimpah.
BACA JUGA: Hati-Hati, 4 Hal Ini Bisa Mendekatkan Anda pada Kesyirikan
Berhala tersebut dijaga oleh seribu pelayan, tiga ratus tukang cukur, dan tiga ratus orang yang selalu berdendang di sisi pintu tatkala gendang ditabuh dan terompet ditiup. Beribu-ribu pengunjung dan warga seetmpat dapat makan dari harta yang diwakafkan kepada berhala. Penduduk dari negeri jauh pun berkunjung ke tempat itu sekalipun harus melewati padang pasir yang luas.
Tatkala berita tersebut didengar oleh Raja Mahmud, beliau beristikhoroh. Akhirnya disiapkanlah segelar pasukan guna menghancurkan berhala besar tersebut. Beliau akan menumpas habis kesyirikan.
Banyak yang menyebutkan bahwa para pemuja patung akan menyuap Raja Mahmud dengan harta yang sangat banyak agar beliau membatalkan rencana. Sebagian amir kerajaannya pun memberi isyarat agar beliau menerima hadiah tersebut dan membatalkan rencananya.
Beliau pun beristikhoroh memohon petunjuk kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ketika Subuh, ia kembali berpikir: “Kelak pada hari kiamat aku lebih senang untuk dipanggil;, ‘Di mana Mahmud, orang yang telah menghancurkan patung’, dari pada dikatakan kepadaku: “Di mana Mahmud yang telah mengurungkan niat menghancurkan patung hanya karena ingin mendapat sebagian dari harta dunia’.” Akhirnya beliau pun tetap bertekad kuat untuk menghancurkan berhala tersebut.
BACA JUGA: Rasulullah Tolak Bantuan dari Orang Musyrik
Maka beliau mengumpulkan pasukannya hingga terkumpul tiga puluh prajurit pilihan. Jumlah tersebut tidak termasuk sukarelawan. Akhirnya dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala pasukan besar tersebut berangkat. Setibanya di sana mereka turun di pelataran yang luasnya seperti sebuah kota besar pasukan itu pun menyerang, dalam waktu yang relatif singkat lima puluh ribu musuh dikalahkan dan patung besar itu digulingkan dan dibakar.
Beliau mendapati di atas dan di sekeliling patung besar tersebut mutiara, berlian, emas, perak dan permata yang sangat mahal dan jumlahnya berlipat-lipat dari harta yang sebelumnya ditawarkan. Kita mohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala pahala di akhirat yang berlipat-lipat untuknya atas segala yang telah didapatkkan dari pujian dan sanjungan manusia ketika di dunia. []
SUMBER KISAHMUSLIM