KISAH mualaf yang dialami Robbie Maestracci, seorang mantan pengedar narkoba dan pentolan geng motor patut menjadi pelajaran bagi kita. Kita harus yakin bahwa hidayah Allah SWT bisa datang kepada siapa saja dan kapan saja. Begitu juga maut. Oleh karena itu, sebelum tiba waktu ajal, sebaiknya kita bersegera untuk bertaubat.
Robbie Maestracci memutuskan untuk bertaubat dan menjadi mualaf setelah berbagai hal dalam hidupnya. Dia mengaku telah mengenal dunia hitam sejak masih belia. Robbie Maestracci lahir di Brisbane, Australia, pada tahun 1981.
Dikutip dari tayangan video kanal YouTube Ape Astronaut, Robbie mengisahkan perjalanan hidupnya. Robbie bercerita, ketika berusia 7 tahun, dia pindah ke Amerika bersama keluarganya. Namun setelah pindah, pergaulannya berubah total.
Kisah Mualaf Robbie Maestracci
BACA JUGA:Â Kisah Mualaf Wanita yang Dibesarkan Tanpa Agama
Memasuki masa remaja, Robbie mulai mengenal narkoba. Ia terpengaruh oleh teman-temannya yang sering bergaul dengannya, bahkan perilaku Robbie makin tidak keruan.
“Aku ingat waktu masih kecil, ibu pernah berkata kepadaku bahwa beliau lebih memilih melihatku mati daripada memakai narkoba. Tapi itu tidak menghentikanku untuk terus melakukan apa yang dilakukan oleh para saudara muda teman nongkrongku,” katanya.
Ternyata ibunya tahu Robbie memakai narkoba, dan memutuskan pindah kembali ke Australia. Saat itu Robbie diberi tahu akan mengunjungi keluarga di Australia, tapi ternyata bukan. Ibu Robbie sangat khawatir dengan pergaulan anaknya itu.
Robbie marah selama empat tahun awal mula kepindahannya ke Australia. Ia merasa dibohongi karena alasan ke negara lain bukan untuk liburan, tapi pindah untuk selamanya. Seiring berjalannya waktu, Robbie masuk sekolah dan menyibukkan diri dengan kegiatan lainnya.
Namun ternyata sistem sekolah di Australia berbeda. Robbie tidak betah dan memutuskan keluar dari sekolah. Ia memilih bekerja sebagai salesman, dan beberapa tahun kemudian diterima bekerja di salah satu bank di Australia.
Pada usia 22 tahun, Robbie memutuskan menikah muda dengan kekasihnya. Tapi sayangnya kebiasaan Robbie yang masih menggunakan narkoba terus terjadi, padahal ia sudah berumah tangga. Di usia 25 tahun, ia pun bercerai.
Kisah Mualaf Robbie Maestracci
Hingga pada tahun 2007, Robbie tertangkap karena menjadi pengedar narkoba. Ia mendapat hukuman 10 bulan penjara. Di dalam penjara, ia mulai merenungi kehidupannya dan memutuskan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.
Hingga akhirnya setelah keluar penjara, Robbie mencari orang untuk menemaninya menemukan nomor kontak sopir taksi bernama Muhammad dan memintanya menemaninya karena merasakan sendiri.
Kala itu Muhammad pergi ke masjid untuk melaksanakan Shalat Isya, dan Robbie ikut bersamanya. Ia memerhatikan umat Islam sedang beribadah.
“Ya, subhanallah dia menjemput lalu mengantarku ke masjid malam itu, dan membawaku masuk untuk malaksanakan Shalat Isya. Saat melihat para saudara ini shalat, aku merasa seperti pulang ke rumah untuk pertama kalinya,” tutur Robbie.
Saat itu kebetulan ada seorang syekh dari Irak. Kemudian ia duduk di samping Robbie dan menanyakan semua tentang kepercayaan tentang Tuhan.
“Beliau bertanya apakah aku percaya kepada Tuhan dan seterusnya. Aku menjawab: ‘Iya, aku percaya.’ Beliau lalu memintaku untuk mengucapkan kalimat ini (syahadat). Sejujurnya saat itu aku tak sadar bahwa aku sedang masuk Islam. Bagiku, beliau seperti menyuruhku menyanyikan sebuah lagu. Jadi aku berpikir boleh-boleh saja,” terangnya.
Kisah Mualaf Robbie Maestracci
BACA JUGA:Â Kisah Mualaf Syaikh Al-Azami, dari Hindu hingga Jadi Pengajar di Masjid Nabawi
Hingga akhirnya Robbie menjadi mualaf. Setelah membacakan dua kalimat syahadat terasa ada petir yang menyambar tumbuhnya. Hatinya tergetar dan saat itu juga ia yakin Islam adalah agama yang benar, membawa keselamatan baginya dunia dan akhirat.
Itulah kisah mualaf yang dialami Robbie Maestracci, seorang mantan pengedar narkoba dan pentolan geng motor. Semoga perjalanan hidup yang dialami Robbie di atas memberikan kita pelajaran dan juga motivasi bahwa tidak ada kata terlambat untuk berubah.
Yakinlah bahwa Allah SWT selalu menunggu hambanya untuk bertaubat dan kembali ke jalan yang lurus. Oleh karena itu, segeralah bertaubat sebelum ajal menjemput. Semoga Allah SWT mengaruniakan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua. Wallahu a’lam. []