POLITISI wanita telah berperan penting di Tanzania termasuk selama perjuangan kemerdekaannya setelah Perang Dunia II. Kini, politisi wanita Tanzania telah mencatatkan sejarah dengan menjadi presiden wanita muslim pertama. Muslimah tersebut bernama Samia Suluhu Hassan (61 tahun). Ia resmi dilantik menjadi presiden keenam Tanzania pada Rabu (17/3/2021) lalu.
Dilansir dari Religion News, Selasa (23/3/2021), Hassan memulai karir pemerintahannya pada tahun 2000 saat dia menjadi menteri tenaga kerja dan pengembangan gender dan anak-anak. Kemudian dia menjabat sebagai menteri pariwisata, perdagangan, dan investasi dari tahun 2010 sampai 2015.
BACA JUGA: Samia Suluhu Hassan Resmi Jabat Presiden Tanzania
Dia bekerja untuk mencegah gerakan kemerdekaan yang baru lahir di negara semi-otonom Zanzibar, tempat kelahirannya yang mendukung persatuan berkelanjutan dengan Tanzania. Pada 2015, dia terpilih sebagai wakil presiden kesepuluh Tanzania.
Kala itu, dia menjadi wakil presiden wanita pertama dalam sejarah Tanzania. Dia menjadi Muslim ketiga yang memimpin Tanzania dan wanita kedua yang menjadi kepala negara di Afrika Timur.
“Kami berharap Hassan akan menjadi ujung tombak negara kembali ke jalur demokrasi dengan menciptakan ruang demokrasi yang bebas dan adil,” kata Direktur Program di Pusat Penelitian Perdamaian dan Konflik Afrika, Dismas Karungu Massawe.
Pertama kali terpilih sebagai cawapres Magufuli pada 2015, Samia terpilih kembali tahun lalu bersamanya dan, menurut konstitusi, dia harus menjalani sisa masa jabatan lima tahun presiden setelah Magufuli meninggal dunia beberapa waktu lalu.
Dia menjadi satu-satunya pemimpin nasional wanita Afrika saat ini – kepresidenan Ethiopia sebagian besar merupakan peran seremonial – dan bergabung dengan daftar pendek wanita di benua itu yang telah menjalankan negara mereka.
Wanita berusia 61 tahun itu lebih dikenal sebagai Mama Samia – dalam budaya Tanzania yang mencerminkan rasa hormat yang diembannya.
Seorang anggota parlemen, January Makamba, yang bekerja dengannya di kantor wakil presiden, menyebutnya sebagai “politisi paling diremehkan di Tanzania”.
“Saya telah mengamati dari dekat etos kerja, pengambilan keputusan, dan temperamennya. Dia adalah pemimpin yang sangat cakap,” katanya.
BACA JUGA: Cetak Sejarah, Debbie Almontaser Jadi Wanita Muslim Pertama yang Berdoa dalam Pelantikan Presiden AS
Meskipun menjadi wakil presiden sejak 2015, dan pernah menjabat sebagai menteri negara di pemerintahan sebelumnya, hanya sedikit yang diketahui tentang kehidupan pribadi Samia.
Dia lahir pada Januari 1960 di Zanzibar – pulau semi-otonom di lepas pantai daratan Tanzania. Kemudian dia melanjutkan studi administrasi publik, pertama di Tanzania dan kemudian sebagai pasca sarjana di Universitas Manchester di Inggris.
Pada tahun 1978, ia menikah dengan Hafidh Ameir, yang dikenal sebagai seorang akademisi pertanian tetapi juga tidak menonjolkan diri. Sejak Ms Samia menjadi wakil presiden, keduanya tidak berfoto bersama.
Mereka dikaruniai empat anak dengan satu anak, Mwanu Hafidh Ameir, yang saat ini menjadi anggota DPR Zanzibar.
Berdasarkan laporan Forum Pew 2010, 61 persen masyarakat Tanzania beragama Kristen, 35 persen beragama Islam, dan sisanya beragama lain. Namun, Muslim Tanzania mengklaim adanya perubahan demografis dalam dekade terakhir telah membuat angka tersebut sama. []
SUMBER: RELIGION NEWS | BBC