KISAH Nabi Daud dan raja dan kecemburuannya yang tidak masuk akal memberikan banyak pelajaran kepada kita.Kemenangan demi kemenangan yang diraih Daud AS membuatnya menjadi terkenal di mata masyarakat saat itu. Ditambah sifatnya yang lembut dan pengasih kepada setiap orang, membuat seluruh penghuni bumi mencintainya.Hal ini membuat raja cemburu kepadanya. Kecemburuannya sudah melampaui batas sehingga ia menyiapkan pasukan untuk memerangi Daud AS Sudah bisa dipastikan akan terjadi banyak korban untuk melampiaskan amarah raja kepadanya.BACA JUGA: 3 Fakta Nabi Daud, Salah Satunya Adalah Memiliki Suara yang Merdu
Kisah Nabi Daud dan Raja yang Cemburu, Pedang Raja Diambil
Mengetahui hal itu, Nabi Daud AS tidak ingin konflik antara dirinya dan raja makin memanas, apalagi harus mengerahkan pasukan untuk membunuhnya. Kemudian ia mendatangi raja yang sedang terlelap.Dengan mudahnya ia mengambil pedang raja dan menyobek pakaian raja dengan pedang tersebut.Kemudian ia membangunkan raja. Alangkah terkejutnya sang raja ketika mendapati Daud AS telah berdiri di depannya dengan pedang terhunus.Tubuhnya gemetar seketika membayangkan nyawanya akan melayang ditebas oleh pedangnya sendiri.Nabi Daud AS pun menenangkannya seraya berkata, “Paduka Raja, Tuan berencana untuk membunuhku. Meskipun demikian, aku tidak membenci Tuan, apalagi hendak membunuh Tuan. Kalau aku mau, aku sudah membunuh Tuan saat tidur tadi. Inilah potongan baju Tuan yang aku sobek dengan pedang Tuan,” kata Daud sambil menunjukkan potongan baju raja.
Kisah Nabi Daud dan Raja yang Cemburu, Bukan Ajaran Kebencian
Raja terperangah dan tidak bisa berbuat apa-apa. Dia dalam keadaan tak berdaya. Nabi Daud AS pun melanjutkan, “Sebenarnya aku pun bisa memotong leher Tuan dengan mudah. Namun, aku tidak melakukan hal itu. Aku sama sekali tidak ingin menyakiti orang lain. Ajaran yang kubawa adalah ajaran cinta dan kasih sayang, bukan ajaran kebencian.”BACA JUGA: Kehebatan Baju Besi Nabi DaudRasa haru raja membuncah ketika mengetahui tidak ada dendam secuil pun dari Daud AS Padahal, raja sedang merencanakan pembunuhan terhadap dirinya. Raja segera meminta maaf atas kekhilafannya. Dengan rendah hati, Daud AS memaafkannya, lalu melenggang keluar meninggalkan sang raja dengan penuh ketenangan. []