KISAH Nabi Muhammad ﷺ adalah teladan bagi seluruh umat Islam, Beliau menjadi contoh dengan segala ucapan dan tindakannya.
Sebagai pemimpin, Beliau menegaskan bahwa pemimpin itu yang pertama harus adil.
Beliau pun disebut sebagai utusan Allah yang menjadi tauladan seluruh umat muslim di dunia. Baik dari zaman kenabian hingga zaman modern saat ini. Nabi Muhammad ﷺ sendiri merupakan nabi paling akhir yang diutus Allah untuk menuntun umat di dunia.
Di mana Allah menjadikan Nabi Muhammad ﷺ sebagai nabi penutup dan tidak ada lagi nabi setelahnya yang menjadi utusan Allah. Hal inilah yang menyebabkan Nabi Muhammad ﷺ mempunyai sebutan sebagai Khataman Nabiyyin, atau nabi paling akhir. Sebagai utusan Allah paling akhir, Nabi Muhammad ﷺ menyempurnakan ajaran Allah yang telah disampaikan oleh nabi-nabi sebelumnya. Bagaimanakah kisah perjalanan hidup beliau sampai dengan wafatnya?
Kisah Nabi Muhammad SAW : Kelahiran Nabi
Nabi Muhammad ﷺ lahir di Makkah hari Senin, 12 Rabi’ul Awal pada tahun 571 kalender Romawi (1450 tahun yang lalu). Rasul lahir dari ibu bernama Aminah dan ayahnya bernama Abdullah.
Tahun tersebut juga disebut sebagai Tahun Gajah yakni tahun ketika pasukan gajah di bawah pimpinan Abrahah Habasyah tengah menyerang Ka’bah. Allah SWT pun menghentikan aksi mereka dengan segala kebesaranNya. Burung ababil pun datang menjatuh batu-batu untuk mendatangkan wabah penyakit.
Kisah kelahiran Nabi Muhammad ﷺ ini ada di dalam Surah Al-Fil yang memiliki arti Tahun Gajah. Rasulullah ﷺ lahir di masa ini dan dibesarkan sebagai anak yatim karena ayahnya, Abdullah telah meninggal dunia sebelum usianya genap 3 Tahun. Semasa kecilnya, akhirnya dibesarkan oleh kakeknya, Abdul Muthalib.
Pada saat Nabi lahir, seorang ibu bernama Halimah Sa’diyah dengan ikhlas mau menyusui Muhammad ﷺ meski ASInya sulit keluar. Namun karena Keikhlasan Halimah pun diberi balasan oleh Allah SWT, karena setelah itu air ASInya keluar dengan deras.
Kisah Nabi Muhammad SAW : Masa kecil Nabi Muhammad ﷺ
Nabi Muhammad ﷺ dilahirkan dalam keadaan yatim di rumah Abu Talib. Semasa kecilnya, Rasulullah ﷺ tumbuh dan menjalani kehidupannya seperti pada anak pada umumnya. Adanya tradisi Quraisy pada zaman dahulu, pada hari kedelapan belas membuat ibunya harus menyembunyikannya di pedalaman.
Tradisi Quraisy tersebut membuat Nabi Muhammad ﷺ tidak bisa merasakan kasih sayang ibunya sampai berumur 8 sampai 10 tahun. Hal ini justru membuatnya berada di bawah asuhan Halimah binti Sa’diyah selama tiga tahun. Rasulullah ﷺ menjadi anak yang tanggap, bersikap baik dan cerdas pada masanya.
BACA JUGA: Kisah Nabi Muhammad dan Anggur Pemberian Lelaki Miskin
Kisah Nabi Muhammad SAW : Masa Remaja Nabi Muhammad ﷺ
Pada masa Remasa, Nabi Muhammad ﷺ terjaga dari perbuatan merugikan kawan sekitarnya. Sampai suatu ketika, Nabi Muhammad ﷺ pun bercerita ketika dua kali duduk saat mendengarkan pesta perkawinan di zaman Jahiliyah. Allah SWT justru menutup telinganya sampai tertidur dan terbangun esoknya. “Setelah itu, aku tidak pernah lagi berniat mengikuti perbuatan buruk.” (HR Thabrani).
Kisah Nabi Muhammad SAW : Nabi Muhammad ﷺ Menjelang Dewasa
Menjelang usia Nabi Muhammad yang dewasa, membuatnya semakin menekuni dunia bisnis. Nabi pun berdagang dengan kawan terbaiknya yakni Saib bin Abi Saib. Barulah pada saat berusia 25 tahun, Rasulullah menjalin kerja sama bisnis bersama wanita kaya raya yakni Siti Khadijah.
Perkenalan Muhammad dengan Khadijah memang berawal dari dunia perniagaan. Perempuan ini biasa membiayai kafilah perdagangan Mekkah ke Suriah untuk nanti membagi keuntungan bersama mitranya. Hal ini menjadi alasan bagi mereka berdua dalam melakukan perjalanan dagang tersebut.
Kisah Nabi Muhammad ﷺ: Pernikahan Nabi Muhammad dengan Khadijah
Banyaknya kegiatan perdagangan yang melibatkan mereka berdua, membuat Khadijah merasa kian tertarik. Perempuan ini akhirnya mengutus seorang sahabatnya, Nafisah binti Umayyah untuk menyampaikan keinginannya yakni melamar Muhammad. Muhammad SAW pun menyampaikan kabar gembira ini kepada paman-pamannya. Salah satunya yakni, Hamzah bin Abdul Muthalib lantas mendatangi rumah Khuwailid bin Asad dengan Muhammad untuk melamar Khadijah. Maka menikahlah mereka berdua ketika Nabi berusia 28 tahun.
BACA JUGA: Kisah Nabi ﷺ Susah Tidur Karena Sebutir Kurma
Kisah Nabi Muhammad ﷺ: Mendapatkan wahyu pertama
Nabi Muhammad mendapatkan sebuah mimpi ketika Malaikat Jibril menghampirinya. Rasul pun sedang menyendiri di dalam Gua Hira tepatnya di samping Jabal Nur. Turunlah wahyu pertama yang ia bawakan dari Allah yakni QS. Al-Alaq: 1-4.
Kisah Nabi Muhammad ﷺ: Dakwah pertama
Dakwah secara terang-terangan ini selalu mendapatkan pertentangan oleh kaum Quraisy. Bahkan beberapa orang menuduh Nabi Muhammad ﷺ gila dan melemparkan kotoran ke tubuh Nabi. Abu Jahal dan Abu Lahab sebagai pamannya bahkan juga ikut menentang Rasul selama berdakwah.
Kisah Nabi Muhammad ﷺ: Pertentangan dari kaum Quraisy
Kaum kafir Quraisy lainnya, Abu Jahal dan Abu Lahab menentang dakwah Rasulullah. Keduanya bahkan sempat mengintimidasi pengikutnya agar meninggalkan Nabi. Mereka khawatir jika ajaran dari Muhammad hanya bisa merusak agama nenek moyang yakni menyembah berhala.
Kisah Nabi Muhammad ﷺ: Perintah Berzakat di Zaman Rasulullah
Memasuki zaman Rasulullah SAW tepatnya di tahun pertama di Madinah, Nabi dan sahabatnya serta kaum Muhajirin masih menghadapi usaha untuk tetap bertahan hidup. Hal ini karena tidak semua dari mereka merupakan orang berkecukupan, kecuali Usman bin Affan.
Kisah Nabi Muhammad ﷺ: Perintah Qurban di masa Rasulullah
Nabi Muhammad ﷺ melaksanakan perintah qurban ketika sedang melakukan haji Wada di Mina. Saat itu, Rasulullah menyembelih sebanyak 100 ekor unta. Beliau melaksanakannya sendiri pada 63 ekor sementara sisanya ia serahkan kepada Ali Bin Abi Thalib.
Kisah Nabi Muhammad ﷺ: Wafatnya Nabi Muhammad ﷺ
Abu Bakar sebagai sahabat Nabi Muhammad yang sedang tidak di Madinah, terjadilah peristiwa sangat menyedihkan. Rasulullah wafat bersamaan dengan turunnya wahyu Allah:
“Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati pula.” (QS.Az- Zumar: 30)
Nabi Muhammad ﷺ mulai sakit di bulan Shafar tahun 11 Hijriah. Beliau sakit kepala dan demam hingga akhirnya membuat suhu tubuh meninggi. Kondisi ini terjadi selama kurang lebih 2 minggu.
Rasulullah akhirnya mengunjungi rumah istri-istrinya dan tiba di kediaman Aisyah dengan badan sudah lemah. []