DALAM sebuah kitab dijelaskan bahwa iblis pernah datang menemui Nabi Musa as, kemudian ia berkata, “Wahai Musa, engkau adalah utusan Allah, dan Allah telah berbicara kepadamu secara langsung.”
Nabi Musa menjawab, “Memang benar apa yang kaukatakan. Kamu ini siapa? Apa yang kamu inginkan dariku?”
Iblis menjawab, “Aku adalah iblis, wahai Musa. Aku ingin agar engkau bersedia menolongku. Tolong katakan kepada Allah bahwa seorang makhluk-Nya ingin bertobat kepada-Nya.”
BACA JUGA: Nabi Musa dan Lelaki yang Meninggal dalam Keterasingan
Nabi Musa as kemudian berdoa kepada Allah dan menyampaikan permohonan iblis.
Sebagai jawaban atas doa Nabi Musa tersebut, Allah menurunkan wahyu yang artinya, “Wahai Musa, katakan kepadanya bahwa sesungguhnya aku berkenan menerima permohonan itu, dengan syarat ia harus terlebih dahulu bersujud di kuburan Adam. Jika ia bersedia bersujud, maka Aku pun bersedia mengampuni segala dosanya.”
Setelah Nabi Musa menerima wahyu dari Allah, beliau segera menyampaikan wahyu tersebut kepada Iblis. Begitu mendengar syarat yang diperintahkan oleh Allah, dengan sombong dan congkak iblis berkata, “Wahai Musa, ketika Adam hidup di syurga saja aku tidak mau bersujud kepadanya. Bagaiman mungkin aku akan bersujud kepadanya sesudah ia mati?”
Nabi Musa lahir di Mesir 1527 SM pada pemerintahan Merneptah, pendapat lain mengatakan Ramses Akbar atau Thutmosis atau Firaun. Musa adalah seorang pemimpin dan Nabi orang Israel dan memiliki tugas membawa Bani Israil (Israel) keluar dari Mesir. Nama beliau disebutkan sebanyak 136 kali di dalam Al-Quran.
Musa bin Imran bin Fahis bin ‘Azir bin Lawi bin Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim bin Azara bin Nahur bin Suruj bin Ra’u bin Falij bin ‘Abir bin Syalih bin Arfahsad bin Syam bin Nuh. Sedangkan nama ibunda Musa memiliki nama Yukabad, pendapat lain mengatakan namanya adalah Yuhanaz Bilzal.
BACA JUGA: Bukti Nabi Musa Membelah Lautan
Nabi Musa menikah dengan puteri Syu’aib yaitu Shafura (Shafrawa/Safora/Zepoporah) dan memiliki keturunan berjumlah 4 orang.
Mereka adalah Alozar, Fakhkakh, Mitha, Yasin, IlyAs. Dalam kisah Nabi Muhammad saat perjalanan menuju ke Sidrat al-Muntaha dan sampai ke langit Al-Khaliishah (Keenam), Beliau (Muhammad) melihat Musa memiliki postur tinggi dan kekar, berambut lebat, berjenggot putih dan panjang hingga menutupi dadanya, sembari memegang tongkat. []
Sumber: Iblispun Ingin Bertobat / Karya: John Rinaldi ash-Shiddidqi / Penerbit: Insan | ac-annur.ac.id.