KEBIASAAN orang-orang Bani Israil pada zaman dahulu adalah mandi bersama dalam keadaan telanjang bulat. Sehingga ketika mandi, mereka bisa melihat aurat temannya satu sama lain. Sedangkan nabi Musa tidak pernah mandi bersama mereka. Sehingga kaumya berkata pada nabi Musa, “Demi Allah, tidaklah Musa enggan mandi bersama kita melainkan ia mempunyai aib di tubuhnya.”
Pada suatu hari Musa mandi di sebuah sungai. Kemudian ia meletakkan bajunya di atas batu. Ketika ia sedang mandi, batu tersebut berjalan membawa baju Nabi Musa. Akhirnya nabi Musa pun berlari mengejar batu yang membawa bajunya tersebut dan berteriak, “Wahai batu, bajuku! Wahai batu, bajuku!”
Sedangkan Bani Israil yang sedang berada di dekat sungai itu melihat nabi Musa yang berlari tanpa pakaian. Akhirnya Bani Israil pun mengatakan, “Demi Allah, Musa tidak terkena penyakit apa-apa.”
Akhirnya nabi Musa bisa mengejar batu tersebut dan mengambil batunya. Kemudian nabi Musa memukul batu tersebut.
Abu Hurairah mengatakan, “Demi Allah, sesungguhnya di atas batu tersebut ada bekas enam atau tujuh pukulan yang dilakukan oleh nabi Musa. Kemudian turun ayat:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang menyakiti Musa; Maka Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka katakan. Dan adalah dia seorang yang mempunyai kedudukan terhormat di sisi Allah.” (QS. Al-Ahzab: 69)
(Hadits Shahih Riwayat Bukhari dan Muslim).[]
Sumber: Kisah Teladan dalam Hadits/Karya: Abu Ishaq Al-Huwaini/Penerbit: Aqwam Jembatan Ilmu