DI antara nabi-nabi yang ada, Nabi Dzulkifli adalah nabi yang sangat penyabar. Bahkan, dalam sebuah ayat Al-Quran, Allah Subhaanahu wa ta’ala menyebutkan bahwa Nabi Dzulkifli bersama Nabi Ismail dan Nabi Idris terpilih sebagai orang-orang yang sangat sabar dan diberikan rahmat yang melimpah dari Allah Subhaanahu wa ta’ala.
Nabi Dzulkifli sebenarnya bernama Basyar. Dzulkifli adalah julukan yang diberikan setelah beliau menjadi satu-satunya orang yang mau melaksanakan perintah raja. Waktu itu, raja yang berkuasa sudah sangat lanjut usia.
Sayangnya, sang raja tidak memiliki seorang anak pun yang akan mewarisi takhta kerajaannya. Oleh karena itu, raja menyampaikan sebuah permintaan kepada rakyatnya untuk melaksanakan keinginannya. Siapa pun yang mampu melaksanakan keinginannya, raja akan mengangkatnya sebagai raja untuk menggantikan dirinya.
BACA JUGA: 3 Hikmah yang Terkandung dalam Kisah Nabi Dzulkifli
Sang raja pun bersabda di depan seluruh rakyatnya. “Barang siapa di antara kamu semua yang sanggup untuk berpuasa pada waktu siang dan beribadah pada waktu malam, dia akan menggantikanku sebagai raja. Selain itu, orang tersebut pun harus sanggup bersabar menghadapi semua permasalahan yang ada. Apakah ada yang sanggup?”
Seluruh rakyat ribut membicarakan keinginan sang raja yang dianggapnya aneh. Berpuasa adalah hal yang sangat memberatkan bagi mereka, ditambah lagi harus melaksanakan ibadah sepanjang malam, harus mampu menahan emosi, dan terus bersabar dalam menghadapi setiap masalah.
Permintaan itu dianggapnya tidak masuk akal dan sangat berat. Oleh karena itu, tidak ada seorang pun yang mengajukan diri.
Raja pun kembali menyerukan pertanyaan yang sama, “Apakah ada di antara kalian yang sanggup berpuasa pada siang hari dan beribadah pada malam hari serta mampu bersabar dalam menghadapi setiap masalah?”
Tak ada satu orang pun yang mengacungkan tangan dan sanggup melaksanakan permintaan raja. Tiba-tiba, dari balik kerumunan ada sebuah suara yang menyatakan kesanggupannya, “Aku siap dan sanggup!”
Semua orang menoleh kaget pada seorang pemuda yang bemama Basyar. Mereka tidak mengira ada seseorang yang berani menerima tantangan raja.
Tapi ternyata. Basyar menunjukkan kesungguhannya. Dia sanggup melaksanakan keinginan sang raja dengan sebaik-baiknya. Raja pun melihat bahwa Basyar tidak main-main dan dianggap mampu mengemban tugas sebagai raja menggantikannya.
Basyar pun segera diangkat sebagai raja dengan nama baru yaitu Dzulkifli.
Setelah menjadi raja. Nabi Dzulkifli membuktikan bahwa ucapannya dulu benar-benar dilaksanakan. Pada siang hari, beliau melakukan puasa sambil tetap memimpin jalannya pemerintahan dengan sebaik-baiknya dan penuh kesabaran.
Pada malam hari, beliau pun melakukan ibadah kepada Allah Subhaanahu wa ta’ala dengan khusyuk. Tidak ada satu pun yang bisa menghalangi beliau melakukan hal-hal tersebut.
Terbukti, kerajaan tetap berjalan dengan aman dan tenteram selama dipimpin oleh Nabi Dzulkifli. Kesabaran Nabi Dzulkifli pernah diuji ketika suatu malam beliau kedatangan tamu.
Saat itu, malam sudah sangat larut. Nabi Dzulkifli pun sudah bersiap-siap untuk tidur setelah melaksanakan ibadah sepanjang malam. Namun, tamu itu bersikeras untuk menemuinya walau para penjaga sudah menyampaikan bahwa raja sedang beristirahat.
Mereka ingin bertemu dengannya saat itu juga dan tidak bisa ditunda-tunda lagi.
Dengan senyumnya yang ramah, Nabi Dzulkifli menerima tamu-tamu itu kemudian dengan sabar mendengarkan keluh kesah mereka.
Setelah itu, berbagai nasihat dan pemecahan masalah pun disampaikan oleh Nabi Dzulkifli sampai tamu-tamu itu merasa puas.
Walaupun demikian, ternyata tamu-tamu itu tidak juga berpamitan pulang. Mereka terus mengajak ngobrol tanpa menyadari kalau Nabi Dzulkifli sudah sedemikian mengantuknya.
BACA JUGA: Ketika Rakyat Syam Minta Didoakan Nabi Zulkifli agar Hidup Kekal
Sebagai rasa hormat terhadap tamunya, rasa kantuk itu terus ditahannya dan meladeni tamu-tamu itu dengan obrolannya.
Malam sudah sangat larut. Tamu-tamu sudah mengajak ngobrol beliau cukup lama. Akhirnya, mereka berpamitan pulang.
Pada saat itulah, Nabi Dzulkifli menyadari kalau tamu-tamu itu bukanlah tamu sembarangan. melainkan para setan-setan yang sengaja menyamar menjadi manusia untuk mengganggu dan menguji kesabarannya.
Menyadari itu semua, Nabi Dzulkifli tidak lantas menjadi marah dan kesal karena sudah diganggu dan digoda oleh setan-setan itu, tetapi tetap tersenyum dan bersabar.
Itulah, Nabi Dzulkifli yang sangat penyabar sehingga sangat disayangi oleh Allah Subhaanahu wa ta’ala. []
Sumber: 99 Kisah Menakjubkan Dalam Al-Quran/ Penulis: Ridwan Abqary/ Penerbit: Mizan, 2009