INGATLAH, ketika Nabi Luth kedatangan tiga orang tamu yang memberi tahu bahwa Allah SWT akan memusnahkan kota, karena penduduknya telah melakukan kemaksiatan, perilaku dan menyembah berhala.
Lalu Nabi Luth beserta anak dan orang-orang beriman lainnya selamat melarikan diri ke pegunungan. Tapi istri Nabi Luth menoleh ke belakang, lalu dia berubah menjadi tiang garam.
Juga ingatlah penduduk Sodom dan Gomorah yang tidak sempat lari, mati mengenaskan berubah menjadi patung garam.
Kebenaran kisah tragis itu dibuktikan dengan ditemukannya puing-puing kota dari zaman perunggu di Tall El Hammam, pada 12 Oktober 2015 silam. Kota ini diyakini sangat mirip dengan Sodom dan Gomorah yang digambarkan dalam kitab suci A Qur’an, Injil dan Taurat.
Kisah Nabi Luth di Kota Sodom dan Gomorah yang sekarang dikenal dengan Laut Mati, ditemukan situs purbakala Bab-Edh-dhra, tempat kehidupan Nabi Luth as dan umatnya yang telah hancur setelah diazab Allah.
William Albright melakukan penelitian pada tahun 1924 di sekitar Laut Mati mencari keberadaan Kota Sodom dan Gomorah, sehingga akhirnya mereka menemukan situs purbakala tersebut. Itu merupakan makam terbesar pada zaman perunggu yang telah digali (panjang 15 meter, lebar 7 meter).
Siaran BBC London berjudul “Ilmuwan Mengungkap Tamatnya Riwayat Kota Sodom”. Geolog asal Inggris, Graham Harris, menemukan bukti meyakinkan tentang hal ini. Sodom dibangun di pesisir Laut Mati dari penduduknya berdagang aspal yang tersedia di wilayah tersebut.
Kaum Nabi Luth diperkirakan hidup sekitar tahun 1.800 SM. Peneliti Jerman, Werner Keller, mencatat bahwa Kota Sodom dan Gomorah benar-benar berada di lembah Siddim yang merupakan daerah terjauh dan terendah dari danau Luth, dan pernah terdapat situs yang besar serta dihuni di daerah itu. Kadar garam Laut Mati yaitu 30%, sehingga manusia bisa mengambang.
Adapun Kota Pompeii terletak di negara Italia, dekat Laut Mediterania yang luluh lantak karena meletusnya Gunung Vesuvius.
Gunung ini meletus menghancur leburkan kota maksiat Pompeii disaat penduduknya sedang berpesta pora. Ketika itu tak seorang pun selamat, kini tinggal puing-puing yang terkubur oleh lava, dan debu letusan gunung.
Pompeii adalah sebuah Kota Romawi yang menjadi puing, dekat Kota Campania, Italia. Pompeii hancur oleh letusan gunung Vesuvius pada 79 M.
Debu letusan gunung Vesuvius menimbun kota Pompeii. Kota ini hilang selama 1.600 tahun sebelum ditemukan kembali secara tak sengaja.
Di antara puing-puing itu, terlihat pasangan yang tubuhnya terawetkan seperti posisi seksual yang berkelamin sama (homoseksual). Ada pula pasangan lelaki dan wanita yang masih belia.
Secara umum, raut wajah mereka menunjukkan ekspresi takut, seolah-olah bencana datang tiba-tiba dalam sekejab dan mengerikan. Akankah peristiwa dahsyat ini kembali terulang? Wallahu’alam. []