BARU-baru ini banyak pihak yang melakukan mubahalah karena merasa difitnah. Mubahalah secara bahasa, secara sederhana, artinya saling melaknat. Pengertiannya adalah dua orang saling melaknat yang disaksikan orang banyak untuk meyakinkan pendapatnya benar, sementara pendapat lawan salah.
Kata mubahalah [arab: المباهلة] turunan dari kata al-Bahl [arab: البَهْل] yang artinya laknat. Dalam Lisan al-Arab dinyatakan,
BACA JUGA:Â Jauhi Mubahalah
البَهْل: اللعن، وبَهَله الله بَهْلاً أي: لعنه، وباهل القوم بعضهم بعضاً وتباهلوا وابتهلوا: تلاعنوا، والمباهلة: الملاعنة
Al-Bahl artinya laknat. Kalimat ‘bahalahullah bahlan’ artinya Allah melaknatnya. Kalimat ‘baahala al-qoumu ba’dhuhum ba’dha’ artinya saling melaknat satu sama lain. Al-Mubahalah berarti Mula’anah (saling melaknat). (Lisan al-Arab, 11/71).
Terkait mubahalah, adakah kisah orang yang benar-benar mendapatkan laknat akibat mubahalah?
Salah seorang yang dilaknat karena mubahalah adalah Mirza Ghulam Ahmad. Dia mati di WC dalam kondisi yang mengenaskan. Mayatnya berbau busuk, hingga semua orang menjauh darinya. Mirza Ghulam Ahmad mati setelah Mubahalah dengan Syaikh Tsanaullah al-Amaritsari.
Syaikh Tsanaullah al-Amaritsari berdebat dengan Ghulam Ahmad. Setelah Ghulam berada di posisi kalah, akhirnya depat dipungkasi dengan Mubahalah. Syaikh mengatakan,
غلام Ø£Øمد من كان على الباطل أماته الله قبل الصادق منهما
BACA JUGA:Â Ditantang Sumpah Mubahalah, Ini Tanggapan Fahri Hamzah
Wahai Ghulam Ahmad, siapa diantara kita berada di atas kebatilan, maka Allah akan segera mematikan sebelum orang yang jujur (lawan debatnya) mati.
Hasil Mubahalah membuat pendusta mati lebih dahulu. Ghulam Ahlan mati di WC, terserang penyakit kolera, dan banyak orang menjauh darinya, karena tubuhnya mengeluarkan bau yang sagat tidak sedap. Sementara Syaikh Tsanaullah hidup hingga 40 tahun lagi. (al-Qodiyaniyah, Ihsan Ilahi Dzahir, hl. 154). []
SUMBER: KONSULTASI SYARIAH