SYAIKH Muhammad Hassan telah menceritakan tentang keajaiban yang dialami seorang pemuda ketika detik-detik sakaratul maut menjemputnya. Dan semua orang yang mengenalnya tahu bahwa pemuda itu adalah potret pemuda masa kini yang amat cinta dan berbakti kepada ibunya.
“Di antara keajaiban yang sampai kepadaku pada Ramadhan kali ini adalah kisah tentang seorang anak muda di antara anak-anak muda kita. Sesosok pemuda yang sangat berbakti kepada ibunya terbaring di atas kasur kematian di usia keemasannya, yang belum genap tiga puluh tahun. Dalam kegentingan akhir hayatnya itu, tatkala detik-detik sakaratul maut menjemputnya, orang-orang yang ada di sekelilingnya terheran-heran saat mendengar ia mengucapkan kalimat-kalimat yang sangat menakjubkan. Sungguh, sangat menakjubkan !
“Tidak. Aku tidak bisa. Aku tidak bisa. Aku harus izin dulu kepada ibuku,” ucap si pemuda.
Terus saja pemuda tersebut mengulang-ulang kalimat yang sama. Hingga membuat orang-orang yang menyaksikan fenomena itu bergegas memanggil ibunya, yang sedari awal menyendiri dan menangis dalam kamarnya. Sang ibu bersembunyi lantaran tak kuasa melihat sang buah hati menghadapi sakaratul maut. Tidak lain karena sang buah hati adalah sosok suri tauladan yang amat berbakti kepada ibunya. Mereka pun mengabarkan apa yang sedang terjadi dengan anaknya.
“Lihatlah anakmu, ia terus-menerus mengucapkan kalimat-kalimat yang aneh!“ ujar orang-orang yang melihat kondisi si pemuda.
Mendengar hal itu, sontak sang ibu yang cemas berlari menuju kamar anaknya. Didapatinya dahi sang anak mulai berkeringat. Dan ini adalah sebagian di antara tanda-tanda khusnul khotimah – semoga Allah Ta’ala mewafatkan kita dalam keadaan beriman .
Sang ibu lalu mendengarkan sendiri kalimat yang terus diulang-ulang oleh buah hatinya.
“Tidak. Aku tidak bisa. Aku tidak bisa. Aku harus izin dulu kepada ibuku!”
Segera ia dekati buah hatinya. Dan Subhanallah, ia segera bertanya kepada anak kesayangannya :
“Wahai fulan, ini aku, ibumu. Wahai fulan, aku ibumu, Nak. Dengan siapa kau bicara?”
Ketika ajal yang kian dekat, di saat waktu yang demikian singkat itu, akhirnya sang pemuda shalih ini menceritakan peristiwa paling berkesan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya selama hidupnya. Ia pun menoleh kepada ibunya seraya berkata:
“Wahai ibuku, ada seorang gadis sangat cantik jelita. Belum pernah aku melihat gadis secantik itu. Ia datang kemari. Sungguh aku melihatnya persis di hadapanku. Ia datang melamarku untuk dirinya, Ibu. Aku bilang kepadanya, tidak. Aku tidak bisa sampai aku minta izin dulu kepada ibuku,” ungkap si pemuda.
Maka sang ibu pun membalas: “Aku izinkan, anakku. Sungguh, dia adalah hurriyatun (bidadari) dari surga untukmu. Aku sudah izinkan, Nak!“
Sedemikian tinggi inikah derajatmu wahai pemuda? Hingga istrimu (di surga) datang kepadamu membawa kabar gembira, sementara dirimu masih ada di dunia?
Janganlah kalian kaget. Tidak perlu kalian semua heran, karena dalam kondisi seperti ini, seorang Mukmin akan diperlihatkan tempat tinggalnya di surga dan di neraka. Ia akan melihat tempatnya di sisi Allah ‘Azza wa Jalla. Bahkan ia akan melihat para malaikat-Nya. Ia benar-benar melihat malaikat dengan mata kepalanya. Ia pun akan mendengar sebuah bisyarah (kabar gembira).
Dan Maha Benar Allah Ta’ala yang berfirman :
“Sesungguhnya orang-orang yang berkata Rabb kami adalah Allah, kemudian mereka beristiqomah dengannya, maka para Malaikat akan turun kepadanya seraya berkata: ‘Janganlah kalian takut.’”
Di mana kejadian itu ? Di atas kasur ketika mereka akan meninggal, menurut salah satu pendapat. Atau tatkala mereka keluar dari alam kubur, sebagaimana pendapat yang lain dari para ulama tafsir.
“Janganlah kalian takut dan jangan pula bersedih. Berbahagialah kalian dengan surga yang telah dijanjikan untuk kalian.” (QS. Fusshilat: 30). []
Sumber: https://www.kisahislam.net/2015/01/31/kisah-sakaratul-maut-seorang-pemuda-yang-berbakti-kepada-ibunya/