Mu’adz bin Jabal ialah seorang pemuda yang sangat tampan, berkulit bersih, dan bertutur kata amat santun. Dia termasuk golongan pertama kali yang masuk Islam atau disebut as-Sabiqun al-Awwalun.
Dalam usia yang masih sangat muda, Mu’adz mempunyai kecerdasan luar biasa. Dia memiliki wawasan luas dan ahli dalam soal hukum. Bahkan, Rasulullah SAW memujinya, “Umatku yang paling tahu akan halal dan haram ialah Mu’adz bin Jabal,” kata Rasulullah, dikutip dari buku Kisah Seru 60 Sahabat Rasul tulisan Ummu Akbar.
Rasulullah memerintah Mu’adz untuk membimbing dan mengajari kaum muslim tentang agama Islam di kota Yaman. Mu’adz dipercaya menjalankan tugas tersebut karena keluasan ilmu yang telah dimilikinya.
Setelah tugasnya selesai, Mu’adz kembali ke Yaman pada masa pemerintahan Abu Bakar. Pada masa inilah Mu’adz menjadi orang kaya raya. Sehingga membuat Umar bin Khattab cemas karena khawatir kekayaan akan membuatnya lupa diri dan lebih mementingkan dunia.
Umar pun menemui Mu’adz dan menceritakan kekhawatirannya. Akan tetapi, Mu’adz bisa meyakinkan Umar bahwa semua harta itu didapatkan dengan cara halal. Jawaban itu mampu menenangkan hati Umar.
Keesokan harinya, Mu’adz mendatangi rumah Umar. Dia menceritakan mimpi yang dialaminya. “Saya masuk ke dalam kolam yang penuh dengan air hingga saya takut tenggelam,” ceritanya sampai berlinang air mata.
Dalam mimpinya itu Umar datang menyelamatkan Mu’adz. Umar mendengarkan cerita sahabatnya itu dengan penuh perhatian. Mendengar itu Umar mengajak Mu’adz menemui Khalifah Abu Bakar.
Di sana, Mu’adz meminta Abu Bakar untuk mengambil setengah dari hartanya. Mendengar permintaan Mu’adz, Abu Bakar tersenyum. Dia tahu betul bahwa Mu’adz seorang yang bersih hatinya dan tinggi budinya.
“Tidak satu dirham pun saya akan ambil dari hartamu,” ujar Abu Bakar, dan Dia yakin semua harta yang didapatkan Mu’adz halal.[]
Sumber: DuniaIslam