SOLO–Seorang pria warga Kelurahan Sudiroprajan, Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah nekat mudik dari Jakarta ke Solo dengan berjalan kaki. Maulana Arif Budi Satrio (38) memilih jalan kaki menempuh jarak ratusan kilometer lantaran tak punya pekerjaan setelah di-PHK dari tempat kerjanya di Jakarta.
Sebelum memutuskan untuk berjalan kaki, Rio mengaku sempat mendapat tawaran menggunakan armada Elf. Namun, tawaran itu ia tolak karena tarifnya dianggap terlalu mahal. Akhirnya ia memutuskan untuk nekat pulang kampung dengan berjalan kaki.
BACA JUGA: Mobil Jasa Pengiriman Barang Selundupkan Pemudik dari Jakarta ke Bandung
Pilihan itu ia ambil dengan berbagai pertimbangan. Salah satunya karena sudah tidak ada penghasilan saat harus tinggal di Jakarta. Sementara biaya hidup di Ibu Kota cukup tinggi dan masih harus membayar uang kontrakan setiap bulan.
Karena pertimbangan itu, tekadnya semakin bulat. Ia berangkat dari Cibubur, Jakarta Timur pada Senin (11/5/2020) setelah shalat subuh. Dan tiba di Gringsing, Batang, Jawa Tengah, pada Kamis (14/5/2020).
Selama empat hari berjalan kaki itu, Rio mengaku banyak warga yang ditemuinya saat beristirahat di tengah perjalanan terkejut.
“Saya pernah ditanya mau ke mana? Saya jawab mau ke Solo. Mereka terkejut. Ada yang minum sampai kesedak. Terus saya mau bayar, pemilik warung tidak mau dibayar,” paparnya.
Meski sempat tertatih-tatih berjalan kaki dengan menempuh jarak 440 kilometer dari Jakarta hingga Batang, namun ia mengaku bersyukur akhirnya bisa pulang kampung dengan selamat.
Setelah sampai di Gringsing, ia singgah di tempat temannya. Baru keesokan harinya atau pada Jumat (15/5/2020) ia diantarkan oleh temannya menggunakan kendaraan ke Solo.
Setibanya di Solo, ia langsung diarahkan untuk menjalani karantina selama 14 hari di Graha Wisata Niaga karena baru tiba dari luar kota.
BACA JUGA: Kesal Dilarang Mudik, Ibu 60 Tahun di Purwakarta Bacok Anaknya Sendiri
Di lokasi karantina milik Pemkot Solo itu, ia mengaku merasa nyaman. Sebab, semua kebutuhannya terjamin.
“Di sini teman-teman yang juga menjalani karantina itu sudah seperti keluarga. Makan terjamin, tidur nyaman, saya dapat kasur baru yang masih diplastik. Jadi benar-benar luar biasa bagi saya. Sangat memanusiakan manusia,” ucap Rio. []
SUMBER: KOMPAS