RASULULLAH begitu menghormati segenap keluarga Abu Thalib, salah satunya Ummu Hani’. Kepada Abu Thalib beliau mencurahkan segala perhatian, sedangkan kepada seluruh anggota keluarganya beliau bersikap sopan dan penuh hormat. Termasuk kepada Ummu Hani’ yang pada saat itu baru masuk Islam.
BACA JUGA: https://www.islampos.com/fitnah-besar-di-zaman-rasulullah-120358/
Jauh sebelum itu, Ummu Hani’ adalah tiang harapan Rasulullah untuk memperoleh kebaikan. Di sisinyalah beliau tidur saat malam peristiwa Isra’ Mi’raj. Dan pada pagi harinya beliau menuturkan apa yang dialami semalam.
Ummu Hani’ terkejut mendengar hal itu, Ia cemas bahwa Nabi akan menceritakan apa yang dialami beliau kepada kaum Quraisy. Karena itu, Ummu Hani’ menarik baju Nabi ketika beliau hendak bangkit keluar.
BACA JUGA: https://www.islampos.com/kecemburuan-istri-istri-rasulullah-kepada-aisyah-144919/
Pada saat penaklukan Mekah, Ummu Hani’ memberikan perlindungan kepada salah seorang laki-laki. Ia khawatir tidak akan diloloskan oleh Nabi. Maka, segeralah ia menemui Nabi dan memberitahukannya. Setelah menyampaikan apa yang diperbuatnya itu, beliau sama sekali tidak menolak perlindungannya. Bahkan beliau bersabda, ‘Kami lindungi siapa yang kaulindungi, Ummu Hani’. []
Sumber: Dr. Nizar Abazhah, 2009. Bilik-Bilik Cinta Muhammad, Kisah Sehari-hari Rumah Tangga Nabi. Diterjemahkan dari Fi Bayt al-Rasul, terbitan Dar al-Fikr. Jakarta: Zaman.