ADA banyak sosok mengagumkan di dunia literasi. Salah satunya adalah muslimah yang dikenal dengan nama Rina Rinz. Wanita yang akrab disapa Bunda Rina ini merupakan founder dari RinzMedia LovRinz Publishing, sebuah penerbitan di Cirebon.
Bunda Rina adalah sosok yang menginspirasi di dunia literasi. Perjalanan spiritual dan kariernya bisa dijadikan motivasi bagi siapa saja yang senantiasa mau melangkah ke arah yang lebih baik dalam hidupnya.
“Iman yang Teguh, Keteguhan karena sebuah Pilihan. Dipilih, Memilih.” Demikian yang diungkap ibu empat anak ini.
BACA JUGA: Menulis Novel, Guru Muslim Australia Raih Nominasi Penghargaan Sastra Perdana Menteri 2021
Perjalanan Rina Rinz temukan ‘diri’ dalam Islam
Rina Rinz lahir 38 tahun lalu di Sentani, Irian Jaya (Papua saat ini). Dia merupakan seorang mualaf yang sudah 10 tahun memeluk Islam.
“Iman, bisa saja goyah. Wajar. Manusiawi,” kata Rina Rinz.
“Tak ada masalah besar dalam kehidupan kristiani saya. Saya berkawan dengan siapa saja, kebanyakan sahabat-sahabat saya muslim. Kami hidup berdampingan dengan damai dan indahnya. Perselisihan bukan tak pernah terjadi. Kami pernah berantem. Tapi bukan karena masalah keyakinan akan iman percaya terhadap agama yang kami anut masing-masing,” jelasnya.
Lantas, apa yang membuatnya mantap memeluk agama Islam?
“Panjang ceritanya,” ungkap Rina Rinz.
Dia mengatakan, keyakinannya terhadap Islam terbentuk seiring berjalannya waktu. Selama itulah dia semakin banyak mengenal hidup, terusik untuk memulai pencarian diri tentang siapa saya? Untuk apa saya ada? Dan apa saja yang harus saya lakukan di dunia ini.
BACA JUGA: Dukung Komunitas, Muslimah AS Rilis Set Kartu Afirmasi Berbahasa Somalia Pertama di Dunia
Rina Rinz pun menegaskan bahwa keputusannya masuk Islam bukan karena Dani, suami yang kini mendampingi hidupnya.
“Orang bilang, karena kekasih saya rela menjual iman saya. No, sebelum saya bersama kekasih yang kini menjadi suami, saya pernah dekat dengan pria yang berbeda keyakinan dengan saya. Seorang muslim. Namun, cinta kami ketika itu tak membuat saya berpindah ke lingkungannya,” kata Rina Rinz.
“Bersama lelaki yang kemudian menjadi suami saya, adalah waktu yang sudah disiapkan untuk saya. Orang bilang itu hidayah. Ketika ia datang, saya merasa bersyukur. Ini waktunya saya menemukan ‘diri’. Saya memilih mengimaninya. Selemah-lemahnya iman menjadi seorang muslim,” lanjutnya.
BACA JUGA: 7 Manfaat Membaca Buku dalam Islam
Rina Rinz pun bersyukur atas keputusannya menjadi mualaf.
“Saat ini, hampir sebelas tahun sudah saya menikmati perjalanan hidup saya bersama Islam. Saya tidak menyesal atas apa yang sudah saya tinggalkan dulu. Saya justru tak berhenti bersyukur, karena saya mendapatkan jauh lebih banyak dari apa yang saya lepaskan. Yang bisa saya saksikan adalah saya berjalan dalam iman percaya kepada Allah SWT yang telah membuat kehidupan saya menjadi jauh lebih berarti. Saya belajar banyak hal. Terutama dari orang terdekat. Memberi saat tak berpunya. Dan melakukan segalanya dengan tujuan ibadah kepada Allah SWT,” ungkapnya.
Dalam waktu dekat ini, Rina akan merilis karya terbarunya berjudul Kutemukan Diriku. Karya berbentuk novel tersebut berisi kisah perjalanan hidup dan kisah spiritualnya.
“Sebagian besar kisah ini akan diterbitkan ke dalam buku berjudul ‘Kutemukan Diriku’ yang juga sedang digarap backsong-nya oleh sebuah band religi, Varsity, yang insya Allah bila tiada halangan akan launching awal tahun,” ujar dia.
Kini bersama suaminya, Rina Rinz menjalankan bisnis penerbitan RinzMedia LovRinz Publishing. Selama perjalanan karier kepenulisannya, Rina Rinz setidaknya telah melahirkan 6 karya yang terdiri dari antologi dan novel. Sin adalah salah satu novelnya yang menjadi best Seller. []