DALAM sebuah hadist disebutkan tentang seorang pemuda yang sangat susah datang kepada Abdul Muluk, lalu ditanya apa yang menyebabkannya ia bersedih hati. Ia adalah seorang penggali kubur. Maka ia berkata, “Aku bersedih karena mengingat dosa-dosaku.”
Abdul Muluk kemudian berkata, “Apakah dosa-dosamu lebih besar daripada Bumi dan langit?”
Si pemuda menjawab, “Ya.”
Lalu ada orang lain yang bertanya kepadanya, “Apakah dosamu lebih besar daripada Arsy?”
Si pemuda menjawab lagi, “Ya.”
Abdul Muluk bertanya, “Apakah dosa-dosamu lebih besar daripada rahmat Allah?”
BACA JUGA:Â Â Amalan Peringan Siksa Kubur
Lalu pemuda itu diam. Selanjutnya kepada pemuda tersebut mengenai dosa-dosanya.
Pemuda itu berkata, “Aku adalah seorang pencuri kain kafan. Kemudian aku diingatkan dan didorong oleh lima penghuni kubur agar segera bertaubat. Adapun ceritanya adalah seperti berikut:
“Sesungguhnya aku telah menggali kubur. Di lubang yang aku gali tersebut aku melihat penghuni kubur itu telah berpaling mukanya dari kiblat dan diazab dengan siksa yang lain pula. Maka aku kembali dengan perasaan takut, Lalu ada suara gaib bertanya padaku, “Mengapa kamu tidak bertanya kepadanya tentang sebab siksaan itu?”
Aku katakan kepadanya, “Aku tidak mampu bertanya kepadanya mengenai penyebab siksaan itu.”
Lalu suara gaib itu mengatakan kepadaku, “Sesungguhnya ia telah meremehkan shalat sehingga ia disiksa.”
Selanjutnya aku menggali kubur yang kedua. Aku melihat mayat itu telah berubah menjadi babi yang diikat dengan rantai besi di lehernya. Kemudian aku ingin kembali karena takut melihat keadaan yang baru saja aku lihat, namun terdengar suara gaib berkata kepadaku, “Mengapa kamu tidak bertanya kepadanya mengenai penyebab siksaan itu?”
Aku berkata, “Pertanyaan itu di luar kemampuanku.”
Kemudian ia mengatakan kepadaku, “Sesungguhnya ia adalah peminum arak, ia tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala.”
Kemudian aku menggali kubur yang ketiga. Mayitnya diikat dengan paku api dan lidahnya keluar dari tengkuknya. Aku segera berpaling ketakutan. Namun ada suara gaib yang memanggilku dan menyuruhku bertanya tentang penyebab siksaan itu.
Aku katakan padanya bahwa aku tidak kuat untuk menanyakannya. Maka kemudian ia berkata, “Sesungguhnya ia telah berusaha memakan harta orang lain secara haram.”
Kemudian aku menggali kubur yang keempat. Ternyata mayat itu telah dibakar dengan api dan dipukuli oleh malaikat sampai ia menjerit-jerit. Maka aku pergi dengan ketakutan. Namun suara gaib itu berkata kepadaku, “Tanyakan kepadanya mengapa ia disiksa seperti itu?”
Aku berkata, “Aku tidak mampu.”
Kemudian ia berkata kepadaku, “Sesungguhnya ia adalah pendusta. Ia telah bersumpah secara dusta.”
Lalu aku menggali kubur yang kelima. Aku melihat mayit itu dipukuli oleh malaikat dengan beberapa potong api sehingga menjerit-jerit. Maka aku takut dan pergi.
Kemudian suara gaib itu memanggilku dan menyuruhku agar bertanya kepada mayit itu tentang penyebab siksaan tersebut.
BACA JUGA:Â Â Manusia saat di Alam Kubur
Maka aku katakan kepadanya, “Sesungguhnya untuk bertanya itu adalah di luar kemampuanku.”
Kemudian suara gaib itu berkata kepadaku, “Sesungguhnya ia adalah seorang tukang main, baik bermain judi maupun segala macam yang dilarang oleh agama.”
Arti hadis di atas menunjukkan bahwa setiap orang itu akan disiksa dengan sebab dosa yang dilakukan oleh hati, mata, telinga, lidah, perut, kemaluan, tangan, kaki, dan seluruh anggota badan lainnya.
Sedangkan jasad akan mendapatkan pahala dari setiap kebaikan yang dilakukan oleh setiap anggota badannya. []
SUMBER: PUSAT STUDI ISLAMÂ