SUATU ketika seorang wanita muda yang cantik telah lelah menjalani kehidupan rumah tangganya, ia ingin membunuh suaminya dan lepas darinya.
Pada pagi hari wanita muda menemui ibunya dan berkata, “Wahai ibu, aku sudah lelah menghadapi suamiku dan sudah tidak sanggup lagi hidup bersamanya. Aku ingin membunuhnya. Tetapi aku takut nantinya pengadilan akan menuntut pertanggung jawabanku, apakah ibu bisa menolongku?”
Ibunya menjawab, “Aku bisa membantumu, wahai putriku. Tetapi ada hal kecil yang perlu kamu lakukan.”
BACA JUGA: Wahai Suamiku, ketika Kau Lebih menyukai Foto-foto Gadis Manis di Medsos
Si wanita muda bertanya, “Apa itu? Aku siap dan selalu siap melakukannya agar aku bisa lepas darinya.”
Ibunya berkata, “Kalau begitu, kamu harus berlaku baik padanya agar tidak ada seorangpun yang curiga kepadamu ketika dia meninggal nanti.
“Kamu harus mempercantik diri sehingga kamu tampak lebih muda dan menarik baginya dan dia pun tidak akan curiga sama sekali.
“Kamu harus benar-benar memperhatikannya, harus lembut, menghargai dirinya dan keluarganya agar dia tidak merasakan keanehan sama sekali.
“Kamu harus menjadi lebih penyabar, penyayang dan sedikit cemburu, memiliki telinga yang lebih banyak mendengar dan lebih banyak menghormati sehingga dia akan mengatakan; ‘Istriku yang terbaik’, dan orang tidak akan mencurigaimu.
https://www.youtube.com/watch?v=CuH_yPu2VnU&t=148s
“Belanjalah tanpa boros, dan jangan merasa sebal sehingga ketika ia memberikan kepadamu harta ia akan berkata: ‘Istriku bukan wanita serakah serta hanya menginginkan harta saja.’
“Jangan meninggikan suaramu di depannya, tetapi dukung dia dengan kedamaian dan cinta, sehingga ia tidak akan menaruh curiga kepadamu ketika ia meninggal.
“Sanggupkah kamu melakukan itu semua?” tanya sang ibu.
“Iya, aku sanggup,” jawab wanita muda.
Ibunya berkata, “Baik, ambil serbuk ini, lalu taburkan sedikit pada makannya, ia akan mati secara perlahan.”
Setelah 30 hari wanita muda kembali menemui ibunya dan berkata, “Sekarang aku tidak memiliki niatan membunuh suamiku atau lepas darinya lagi, mulai sekarang aku mencintainya karena dia sekarang berubah menjadi suami yang sangat lembut.
“Apa yang bisa aku lakukan untuk menghentikan kerja racunnya? Aku mohon bantuanmu ibu.”
BACA JUGA: Handuk Basah
Dengan nada yang sedih, ibunya menjawab, “Jangan risau putriku, dari awal aku tidak memberikan kepadamu racun, ia hanyalah serbuk biasa yang tidak akan pernah bisa membunuhnya.
“Pada kenyataannya kamulah sebenarnya racunnya yang membunuhnya secara perlahan dengan tegangnya suasana, perselisihan, dan banyaknya permasalahan.
“Maka ketika kamu mulai mencintainya, memuliakannya dan memperhatikannya kamu dapati dia berubah menjadi suami yang sangat penyayang.” []
Artikel ini beredar di medsos dan blog. Kami kesulitan menyertakan penulis aslinya.