MALAYSIA–Sekelompok turis Malaysia dikabarkan telah ditangkap aparat polisi karena shalat di dalam masjid Uighur di Provinsi Xinjiang tanpa izin. Salah seorang anggota kelompok itu berbagi pengalaman buruk mereka setelah tiba dengan selamat di Malaysia dari Xinjiang.
“Saat kami merasa lega dibebaskan, kami juga kecewa karena hak kami sebagai Muslim ditolak untuk shalat di masjid,” kata pemimpin kelompok itu dalam unggahan Facebook, seperti dikutip dari laman Alaraby, Senin (30/12/2019).
BACA JUGA: Kedubes Cina Undang Warga Malaysia Berkunjung ke Xinjiang untuk Lihat Uighur
Insiden bermula ketika kelompok itu menemukan sebuah masjid yang dapat diakses saat dalam perjalanan. Mereka sangat senang karena itu adalah satu-satunya masjid yang bisa dimasuki dan shalat dengan tenang.
Namun setelah mereka selesai shalat, pasukan bersenjata dan polisi menunggu mereka di luar masjid. Salah seorang penjaga masjid ditegur seorang perwira Cina.
Pemimpin kelompok wisatawan itu, Khir Ariffin dengan cepat menyarankan anggota lain dari kelompok itu, seorang editor senior di kantor berita nasional Malaysia BERNAMA, untuk menghubungi rekan kerjanya.
“Beri tahu mereka jika kita tidak bisa dihubungi dalam 24 jam ke depan, beri tahu kedutaan tanpa menyebarkan berita ke media. SOS,” kata Ariffin.
Pemimpin kelompok itu segera menyadari bahwa mereka telah diikuti sepanjang waktu mereka berada di Cina, dengan petugas yang diduga menyamar sebagai “petugas kebersihan umum, warga setempat, dan pemilik toko”.
“Kami terus diawasi,” kata Ariffin.
BACA JUGA: Laporan: Cina Kirim 497.000 Anak Muslim Uighur ke Kamp-kamp Konsentrasi
Pasukan bersenjata dan polisi kemudian membawa kelompok tersebut dari masjid ke lokasi yang tak diketahui. Kelompok itu tercengang melihat gerbang dan kompleks yang berada di tengah-tengah desa tua yang terpencil.
“Tim yang dipenuhi pejabat militer dan polisi menunggu kedatangan kami,” tulisnya.
Mereka kemudian ditahan di ruang isolasi “yang menyerupai penjara” sementara pemandu wisata berbicara dengan pejabat Cina. Setelah beberapa jam, kelompok itu dibebaskan. []
SUMBER: MERDEKA