NABI Musa as. dikenal sebagai nabi yang memiliki umat yang banyak. Meski kerap dikhianati umatnya sendiri, yakni Bani Israil, Nabi Musa as. tetap menyayangi mereka dengan terus berdakwah tanpa lelah mengajak agar umatnya menyembah Allah SWT. Pernah pada suatu ketika Nabi Musa melihat seorang lelaki dari umatnya yang sedang merintih dan berdoa. Ia terlihat begitu khusyuk dan mengiba kepada Allah yang maha kuasa.
Melihat lelaki tersebut, Nabi Musa as. merasa iba hingga berkata: “Wahai Tuhanku andai saja aku berkuasa memenuhi permintaanya. Tentu akan kukabulkan.”
BACA JUGA: Mengapa Nabi Musa sering Disebut dalam Alquran?
Tak selang berapa lama, kemudian Allah mewahyukan sebuah kabar yang mengejutkan. Wahyu tersebut berkata:
“Wahai Musa, sesungguhnya ia memiliki seekor kambing. Dan Sungguh, (ketika berdoa) hatinya terpaku terhadap kambingnya. Dan Aku (Allah) tidak akan mengabulkan doa seorang hamba yang meminta kepadaku, sedang hatinya terpaku pada selain diri-Ku.”
Betapa Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Ya, lelaki yang dipandang Nabi Musa telah berdoa dengan setulus hati dan sepenuh jiwa, ternyata di mata Allah SWT ia tak ada apa-apanya. Karena memang dalam hatinya, terpaut akan perkara dunia berupa kambing yang ia miliki. Maka, atas dasar itulah doanya tak dikabulkan oleh Allah SWT.
BACA JUGA: Kisah Nabi Musa Tinju Pemuda Hingga Tewas dengan Sekali Pukul
Kemudian setelah menerima wahyu tersebut, Nabi Musa segera mengabarkannya kepada lelaki tersebut. Maka bergegaslah lelaki itu untuk kemudian melupakan seluruh perkara duniawi dan kemudian berdoa kepada Allah dengan sepenuh jiwa. Hingga akhirnya Allah pun mengabulkan doa hamba tersebut.
Lewat kisah tersebut, betapa berharga pelajaran yang kita dapat. Kesungguhan berdoa baik dari segi lahir maupun batin sagat penting sebagai modal utama demi tercapainya doa. Karena sekali lagi ditegaskan, Allah tidak akan mengabulkan doa seorang hamba sedang hatinya terpaku kepada selainNya. Semoga kita selalu diberi kekuatan dalam meraih khusyuk saat berdoa. []
SUMBER: NU.OR.ID